5 Laba-laba Paling Beracun, Jangan Sampai Tergigit!

- Laba-laba memiliki racun neurotoksik berbahaya bagi manusia
- Beberapa species laba-laba memiliki racun mematikan yang dapat menyebabkan kematian
- Contohnya adalah funnel-web spider, redback spider, red widow spider, brown widow spider, dan black widow spider
Laba-laba merupakan salah satu species arakhnida dengan karakteristik paling mencolok ialah kakinya yang berjumlah delapan buah. Mereka juga memiliki taring yang pada umumnya memiliki racun yang dapat disuntikkan ke tubuh mangsanya. Lebih dari 43.000 species laba-laba dapat ditemukan di seluruh dunia. Dari ribuan species laba-laba tersebut, terdapat beberapa laba-laba yang memiliki racun mematikan bagi manusia.
Racun yang terdapat pada kebanyakan species laba-laba biasanya hanya ampuh pada hewan-hewan kecil saja. Namun, terdapat pula beberapa species yang memiliki racun dan dapat mengakibatkan memar kulit, alergi, hingga kematian bagi manusia. Berikut 5 laba-laba paling beracun, yuk simak faktanya!
1.Funnel-web Spider

Funnel-web spider atau laba-laba jaring corong adalah kelompok laba-laba yang terkenal dengan racunnya yang sangat berbahaya. Laba-laba ini dapat ditemukan di daerah lembab dan bersuhu tinggi. Mereka paling banyak ditemukan di Australia.
Laba-laba ini memiliki jaring yang berbentuk menyerupai corong dan senang untuk bersemayam di corong sempit ketika sedang menunggu mangsa. Hal ini membuat laba-laba diberi nama “Laba-laba jaring corong”.
Species ini memiliki racun yang disebut robustoxin dan dapat berakibat fatal bagi manusia dan mamalia lain. Apabila tergigit, racun mereka dapat menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, kram otot, kelumpuhkan, hingga bahkan kematian.
Dilansir laman Britannica, sejak tahun 1920-an di daerah Sydney tercatat beberapa kasus kematian manusia yang disebabkan oleh laba-laba ini.
2.Redback Spider

Laba-laba punggung merah atau redback spider adalah laba-laba beracun yang dapat ditemukan di wilayah Australia. Seperti namanya, laba-laba ini memiliki garis memanjang berwarna merah atau jingga di bagian belakang perutnya (abdomen).
Untuk menjebak mangsanya, laba-laba biasa membangun jaring tidak beraturan yang kusut dan lengket agar mangsanya terperangkap.
Baik laba-laba punggung merah jantan maupun betina sama-sama beracun, hanya saja sebagian besar korban keracunan disebabkan oleh laba-laba betina. Dilansir laman National Institute of Health, laba-laba ini memiliki racun yang disebut dengan alfa-latrotoksin yang dapat menyebabkan rasa sakit, keringat, peningkatan detak jantung, dan mual.
Walaupun gigitan laba-laba punggung merah menyakitkan, kasus fatal hingga kematian akibat gigitan sangat jarang terjadi.
3.Red Widow Spider

Red widow spider atau laba-laba janda merah adalah species endemik di Florida, Amerika Serikat, yang seringkali ditemukan di area gundukan pasir dan semak belukar daerah Florida tengah dan selatan.
Laba-laba ini memiliki tubuh berwarna hitam disertai pola bitnik-bintik dengan delapan kaki berukuran 1 cm berwarna merah kecoklatan yang ramping dan panjang.
Walaupun berukuran kecil, racun yang dimiliki laba-laba ini cukup berbahaya. Dilansir laman Abell Pest Control, laba-laba janda merah memiliki racun neurotoksin yang dapat menyebabkan kejang otot berkelanjutan seperti nyeri dan kram. Dibandingkan dengan laba-laba jantan, laba-laba janda merah betina lebih menakutkan.
Laba-laba ini jarang mengganggu dan menggigit manusa, hanya saja beberapa kasus gigitan seringkali disebabkan ulah manusia yang mengganggu atau mendekati telur milik laba-laba. Laba-laba seringkali menyuntikan racun kepada siapa saja saat sedang melindungin telurnya dari mangsa atau dari siapa saja yang dianggap laba-laba sebagai mangsa.
4.Brown Widow Spider

Selanjutnya adalah laba-laba janda coklat atau brown widow spider. Apabila laba-laba janda merah banyak ditemukan di Florida, Amerika Serikat, laba-laba janda coklat dapat ditemukan di Afrika Selatan. Walaupun begitu, laba-laba ini juga dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis lainnya di seluruh dunia.
Laba-laba ini memiliki tubuh dengan warna yang cukup bervariasi mulai dari coklat muda sampai coklat tua disertai dengan pola jam pasir berwarna merah atau jingga di bagian bawah perutnya.
Dilansir laman WebMD, laba-laba janda coklat memiliki racun yang berbahaya. Hanya saja, laba-laba ini menyuntikkan racun yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan laba-laba beracun lainnya.
Di Madagaskar, pada awal tahun 1990-an tercatat kasus kematian 2 orang yang disebabkan oleh gigitan beracun laba-laba ini. Kematian dua orang ini diakibatkan oleh racun yang diperparah dengan kondisi kesehatan yang buruk serta penanganan racun yang tidak segera ditindaklanjuti.
5.Black Widow Spider

Laba-laba mematikan terakhir yaitu laba-laba janda hitam atau black widow spider. Laba-laba ini dapat ditemukan di beberapa belahan dunia seperti Amerika Utara, Eropa Selatan, Asia Tengah, dan Australia.
Laba-laba janda hitam memiliki tubuh mengkilap berwarna hitam dengan pola jam pasir berwarna merah terang yang berada di bagian bawah perutnya. Tubuh laba-laba ini berukuran 1 cm dengan kaki yang ramping dan panjang.
Dilansir laman ScienceDirect, laba-laba janda hitam memiliki racun α-latrotoxin. Apabila manusia tergigit, gigitannya akan terasa seperti tusukan jarum pada kulit yang seringkali menimbulkan nyeri otot dan kram yang parah, mual, serta kelumpuhan ringan pada diafragma yang membuat manusia sulit bernapas. Tercatat sebanyak lebih dari 2.500 pasien di Amerika Serikat menderita salah satu gejala di atas akibat racun laba-laba janda hitam setiap tahunnya.
Kelima species laba-laba ini memiliki racun yang cukup mematikan bagi manusia. Pada hewan-hewan kecil, racun laba-laba ini tentu sangat mematikan. Racun pada laba-laba tersebut berupa racun neurotoksik yang efeknya dapat mengakibatkan nyeri, kram, mual, alergi, hingga kelumpuhan pada manusia. Efek yang diberikan tergantung pada tingkat racun yang terdapat pada gigitan laba-laba. Walaupun kasus kematian manusia yang sepenuhnya akibat ulah gigitan laba-laba beracun sangat jarang terjadi, manusia tetap harus berusaha untuk menghindari dan segera melakukan tindaklanjut apabila tergigit oleh laba-laba beracun.
Referensi:
- Abell Pest Control. “Red Widow Spider”.
- Britannica. “9 of the World's Deadliest Spiders”.
- National Institute of Health. (2014). “Clinical characteristics of redback spider bites”.
- ScienceDirect. “Latrotoxin - an overview”.
- WebMD. (2023). “Brown Widow Spiders: What to Know”.