Semakin Pudar karena Perang, Ini 5 Kota Bersejarah di Yaman 

Ada kota di atas kawah gunung berapi purba! #IDNTimesScience

Banyak orang yang tahu bahwa Yaman dilanda krisis parah sebagai akibat dari perang sipil yang tak kunjung reda sejak 2014 silam. Hal tersebut juga menyebabkan Yaman menjadi kasus kemanusiaan terparah sampai hari ini menurut PBB karena lebih dari 20 juta penduduk di sana mengalami bencana kelaparan. 

Sayangnya, banyak media sensasional yang hampir selalu membahas hal-hal negatif tersebut ketika meliput tentang Yaman. Padahal, negara ini memiliki banyak kota dan situs bersejarah yang menarik jika dibahas, di samping segala permasalahan yang masih dialami.

Beberapa tempat kuno di sana bahkan masuk ke dalam daftar Warisan Dunia UNESCO. Mau tahu apa saja kota-kota tua yang masih ada sampai hari ini di Yaman? Yuk, mari simak daftar berikut ini dilansir berbagai sumber!

1. Sana'a

Semakin Pudar karena Perang, Ini 5 Kota Bersejarah di Yaman Kota tua Sana'a (akdn.org)

Sana'a yang berlokasi di bukit dengan ketinggian 2200 meter dari permukaan laut telah ditinggali sejak lebih dari 2500 tahun yang lalu. Sebelum menjadi pusat penyebaran agama Islam sejak abad ke-7 Masehi, ibukota de jure negara Yaman ini adalah kota yang sangat penting bagi banyak kerajaan kuno di sana.

Sampai hari ini, masih terdapat sekitar seratus masjid dan ribuan rumah di Sana'a yang sudah ada sebelum abad ke-11 dan seluruhnya dibangun secara homogen (memiliki kesamaan arsitektur). Ciri khas menarik arsitektur Islam Sana'a adalah penggunaan bata lumpur sebagai material utama konstruksi dan gipsum putih sebagai bahan dekorasi geometris baik pada sisi interior maupun eksterior.

Karena keunikan sejarah dan estetika bangunannya, kota tua ini dinobatkan menjadi Warisan Dunia oleh UNESCO. Namun, sangat disayangkan, perang yang berkepanjangan telah meruntuhkan banyak rumah bersejarah di Sana'a.  

2. Aden

Semakin Pudar karena Perang, Ini 5 Kota Bersejarah di Yaman Aden, Yaman (nationsonline.org)

Aden adalah kota yang sangat tua yang dilalui oleh jalur darat perdagangan rempah-rempah sejak milenium pertama Sebelum Masehi. Ibukota sementara Yaman ini berlokasi di ujung selatan Yaman, tepatnya di pesisir Teluk Aden. Wilayah ini juga memiliki pelabuhan yang terletak tepat di kawah gunung berapi purba yang sudah tidak aktif. 

Kota ini pernah menjadi pusat perdagangan yang dikuasai oleh banyak kerajaan kuno di sana sebelum sempat dikuasai oleh Ethiopia dari Afrika Timur. Di awal perkembangan Islam pada abad ke-7, Aden adalah kota penting bagi bangsa Arab. Selain itu, banyak yang meyakini bahwa Qabil dan Habil (dua putra Adam baik menurut kepercayaan Islam dan Kristen) dimakamkan di suatu tempat di kota ini.

Baca Juga: Tak Asing Lagi, 9 Mitos Tentang Mesir Kuno Ini Sering Kita Dengar

3. Marib

Semakin Pudar karena Perang, Ini 5 Kota Bersejarah di Yaman Kuil Mahram Bilqis di Marib, Yaman (worldhistory.org)

Kota purba yang berlokasi di tengah-tengah daratan Yaman ini adalah pusat Kerajaan Saba yang berdiri pada sekitar abad ke-10 SM. Marib berada di area oasis yang subur berkat aliran air dari Bendungan Marib (kini rusak berat akibat perang). Mahram Bilqis, kuil suci dari era Kerajaan Saba, masih berdiri saat ini di dekat Marib.

Kota ini makmur karena menguasai jalur perdagangan karavan yang memperjualbelikan kemenyan dan dupa. Marib kemudian juga menjadi kota penting bagi suku nomaden Bedouin yang beternak unta, kambing, dan domba. Kuda-kuda terbaik Yaman umumnya juga dibiakkan di kota ini.  

4. Shibam

Semakin Pudar karena Perang, Ini 5 Kota Bersejarah di Yaman Shibam, Yaman (misfitsarchitecture.com)

Kota tua yang satu ini adalah ibukota Kerajaan Hadramaut sejak awal abad ke-4 Masehi. Namun, Shibam mungkin lebih dikenal sebagai salah satu contoh tertua perencanaan tata kota dengan konstruksi vertikal.

Yang dimaksud dengan konstruksi vertikal adalah pembangunan struktur yang meninggi seperti pencakar langit, yang menggunakan material tradisional bata lumpur. Karena keunikan tersebut, Shibam berhasil masuk daftar Warisan Dunia UNESCO. 

Kumpulan "pencakar langit" di sana sudah berdiri sejak abad ke-16 M, yang merupakan alasan Shibam diberi julukan "Manhattan of the desert"  atau 'Manhattan di gurun pasir'. Sayangnya, warisan berharga Yaman ini semakin tidak terawat karena pemerintah sangat sibuk berurusan dengan perang sipil sampai detik ini.  

5. Zabid

Semakin Pudar karena Perang, Ini 5 Kota Bersejarah di Yaman Masjid al-Duwaydar, Zabid, Yaman (archnet.org)

Zabid, ibukota Yaman mulai dari abad ke-13 sampai dengan abad ke-15, adalah kota UNESCO yang amat penting bagi bangsa Arab dan pendidikan agama Islam. Kota ini sudah makmur sejak agama Islam masuk pada abad ke-7.

Zabid juga memiliki konsentrasi masjid, madrasah, dan universitas Islam yang sangat besar di Yaman. Universitas tersebut berperan besar dalam menerima murid dari seluruh dunia yang hendak mendalami agama dan sains.

Hingga kini, masih ditemukan banyak sekali bangunan tua di sana (termasuk rumah warga) yang memiliki arsitektur khas daerah Arab selatan yang terawat. Namun, Zabid mengalami kerusakan yang amat parah beberapa tahun lalu akibat perang sipil. 

Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa Yaman menyimpan banyak kekayaan sejarah yang jarang disorot oleh media maupun publik. Negara di Asia Barat tersebut ternyata lebih menakjubkan daripada penggambarannya selama ini. 

Baca Juga: Sering Dilupakan, 5 Monarki Kuno di Turki Sebelum Ottoman

Juan A. Soedjatmiko Photo Verified Writer Juan A. Soedjatmiko

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan informasi atau kata dalam artikel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya