ilustrasi Jenderal George Washington mengundurkan diri dari jabatannya (commons.wikimedia.org/John Trumbull)
Pada 1783, Inggris Raya akhirnya mengakui Amerika Serikat. Namun, tugas tak berhenti sampai di situ. Di sisi lain, Amerika Serikat memiliki semboyan yang berbunyi E Pluribus Unum, semboyan ini memiliki arti, "dari banyak menjadi satu." Yap, 13 negara bagian ini memiliki kepentingan yang kadang kala saling berbenturan.
Di antara banyaknya perdebatan pada 1780-an, ada perdebatan tentang masalah uang. Sebagaimana yang dijelaskan Departemen Luar Negeri AS, Amerika Serikat dibebani dengan utang pinjaman dari Prancis dan utang lainnya. Namun bagi Founding Father (bapak para pendiri AS), pencetakan mata uang bukanlah pilihan yang tepat.
George Washington, presiden pertama Amerika Serikat, adalah orang yang berada di garis depan untuk menentang pencetakan mata uang kertas. Dalam surat tahun 1787 kepada gubernur Rhode Island Jabez Brown, George Washington mengatakan bahwa uang kertas bisa merusak perdagangan, menindas yang jujur, dan membuka pintu bagi setiap jenis penipuan dan ketidakadilan. George Washington memang tidak menjelaskan lebih lanjut, tetapi pengalamannya dengan Kontinental-lah yang memengaruhi pandangannya.
Surat-surat yang ditulis Thomas Jefferson secara gamblang mengontekstualisasikan kritik George Washington terhadap mata uang kertas. "Kertas adalah kemiskinan," tulis Thomas Jefferson. Dalam surat Thomas Jefferson pada 1788 kepada negarawan Virginia Edward Carrington, Thomas Jefferson bilang bahwa uang kertas bukanlah uang. Nilai uang kertas juga tidak aman dan stabil.
Seperti yang dijelaskan oleh Bank of England, uang kertas pada dasarnya adalah surat utang yang ditebus dengan logam mulia. Menurut Thomas Jefferson, ekonomi yang dibangun di atas mata uang kertas akan runtuh di masa-masa sulit. Di samping itu, Alexander Hamilton juga memperingatkan tentang hal ini pada 1783.
Alexander Hamilton mengatakan kalau uang kertas terdepresiasi seiring dengan semakin banyaknya jumlah yang dicetak dan akhirnya membuat pemerintah terlilit utang yang tidak terkendali. Untuk memperbaiki masalah ini, Amerika Serikat membutuhkan mata uang kuat. Namun, perbedaan pendapat tersebut menimbulkan hambatan terhadap tujuan ini karena terbentuknya Articles of Confederation.