Keajaiban Alam, 5 Fakta Menakjubkan Bunga Rafflesia Arnoldii

Yang paling mencolok tentang bunga Rafflesia arnoldii adalah ukurannya yang sangat masif. Bunga ini memegang rekor sebagai bunga terbesar di dunia, dengan diameter mencapai satu meter atau bahkan lebih. Selain itu, karakteristik bunga ini juga sangat mencolok. Umumnya bunga ini memiliki lima hingga tujuh kelopak berwarna merah marun yang diselimuti dengan bintik-bintik putih. Bintik-bintik ini memberikan bunga ini penampilan yang unik dan mengagumkan. Selain itu, kelopaknya yang tebal seperti daging memberikan bunga ini tekstur yang sangat berbeda dari kebanyakan bunga lainnya.

Selain ukurannya yang masif, bunga ini juga memiliki berat yang tidak biasa. Bunga ini dapat mencapai berat hingga sepuluh kilogram atau lebih. Bunga Rafflesia arnoldii tumbuh sebagai parasit di dalam akar tumbuhan anggota keluarga tertentu. Dikarenakan sifat alami bunga ini sebagai parasit, Bunga ini tidak memiliki daun, batang, atau akar sejati seperti tumbuhan lain. Sebagai gantinya, bunga ini bergantung sepenuhnya pada inangnya untuk mendapatkan nutrisi.

Bunga Rafflesia arnoldii secara alami hanya ditemukan di dua negara di Asia Tenggara, yaitu Indonesia dan Malaysia. Kedua negara ini memiliki hutan hujan tropis yang menjadi habitat alami bagi bunga ini. Di Indonesia, bunga Rafflesia arnoldii dapat ditemukan di beberapa pulau, termasuk Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Sementara itu, di Malaysia, bunga ini terutama ditemukan di wilayah-wilayah seperti Sabah dan Sarawak di pulau Borneo.

Penyebaran geografis yang sangat terbatas membuat bunga Rafflesia arnoldii menjadi spesies yang rentan terhadap ancaman lingkungan. Kehadiran bunga ini di luar habitat alaminya sangat jarang, dan ini adalah salah satu alasan mengapa bunga ini menjadi begitu istimewa. Meskipun begitu, beberapa sumber mencatat bahwa pada tahun 2022 kemarin, untuk pertama kalinya bunga ini mekar diluar habitat aslinya. Tepatnya di kebun raya bogor pada 12 september 2022 "Meskipun ukurannya tidak lebih dari 60cm, sudah dapat dipastikan bahwa spesies ini merupakan Rafflesia arnoldii", ucap Mursidawati, Peneliti dan Kurator koleksi Rafflesia di Kebun Raya Bogor. Setelah 16 tahun lamanya, upaya konvservasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia mulai membuahkan hasil.

Cara bunga ini tumbuh dan mekar bisa dibilang unik bila dibandingkan dengan tanaman lain. Ketika masih muda, bunga Rafflesia arnoldii tersembunyi dalam tunas bunga sehingga terlihat seperti umbi atau kentang raksasa. Tunas ini tertanam di dalam akar inangnya dan berkembang di sana selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun tanpa menunjukkan tanda-tanda bunga yang akan datang.

Proses perkembangan bunga ini sangat lambat, dan untuk waktu yang lama, tidak ada yang tahu apa yang terjadi di dalam tanah. Saat akhirnya bunga ini siap mekar, tunas bunga pecah dan melepaskan bunga dewasa dalam waktu yang sangat singkat. Sehingga terlihat dramatis seperti sebuah film dokumentasi. Sesudah mekar, bunga Rafflesia arnoldii memiliki kehidupan yang singkat. Bunga dewasa hanya bertahan selama beberapa hari, mungkin hanya seminggu, sebelum akhirnya layu.

Selain ukurannya yang sangat masif, aroma busuknya yang khas telah memikat perhatian orang selama bertahun-tahun, ini menjadi salah satu ciri khas dari Rafflesia arnoldii. Aroma nya yang kuat dan unik membuat beberapa orang menyebut bunga ini dengan sebutan bunga mayat atau bunga bangkai. Meskipun begitu, bunga bangkai merupakan spesies bunga lain (Titan Arum) yang sama-sama mengeluarkan bau busuk seperti mayat, jadi jangan sampai kalian salah mengira bunga ini adalah bunga bangkai.

Meskipun aromanya mungkin tidak enak bagi manusia, aroma busuk bunga Rafflesia arnoldii sebenarnya memiliki tujuan yang sangat penting dalam keberlangsungan hidupnya. Bau busuk ini bertindak sebagai perangkap untuk serangga, terutama lalat dan kumbang yang tertarik pada bau bangkai. Serangga-serangga ini datang untuk mencari makanan atau tempat bertelur, tetapi dalam prosesnya, mereka membantu dalam penyerbukan bunga ini. Karena untuk bisa melakukan penyerbukan silang dan reproduksi, bunga Rafflesia arnoldii bergantung pada serangga seperti lalat. Itulah kenapa bunga ini mengeluarkan aroma busuk, untuk menarik serangga sebagai pembantu penyerbuk. Tanpa aroma ini, bunga ini mungkin akan kesulitan dalam reproduksi dan kelangsungan hidupnya.

Sayangnya, bunga Rafflesia arnoldii yang menjadi salah satu keajaiban alam ini menghadapai ancaman kepunahan. Ancaman utamanya adalah perusakan habitatnya. Hutan hujan tropis, yang menjadi tempat bunga ini tumbuh, terus menyusut karena aktivitas manusia seperti penebangan hutan dan perambahan lahan. Dengan hilangnya habitat alaminya, bunga Rafflesia arnoldii kehilangan tempat untuk tumbuh dan berkembang. 

Selain itu, pengumpulan ilegal dan perdagangan bunga ini juga merugikan populasi bunga ini dan mengganggu ekosistem tempat bunga ini hidup. Oleh karena itu, upaya konservasi yang serius, termasuk pembentukan kawasan konservasi dan pendidikan kesadaran, sangat diperlukan untuk melindungi spesies ini dan menjaga keindahan alam yang luar biasa ini agar tetap ada bagi generasi mendatang.

Untungnya, ada upaya yang dilakukan oleh pemerintah, organisasi lingkungan, dan komunitas lokal untuk melindungi bunga Rafflesia arnoldii. Upaya ini termasuk pembentukan taman-taman nasional dan kawasan konservasi yang melindungi habitat alaminya seperti, upaya konservasi yang dilakukan oleh kebun raya bogor.

Inilah fakta menarik seputar bunga Rafflesia arnoldii. Ditemukan pertama kali oleh Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1818, bunga Rafflesia arnoldii tetap menjadi keajaiban alam yang mengagumkan, namun juga terancam. Dalam perlindungan dan konservasi, kita dapat memastikan bahwa keindahan ini terus ada bagi generasi mendatang