7 Kebiasaan Unik Kapibara, Pengerat Terbesar yang Dikenal Ramah

Menurut Encyclopedia of Life, kapibara berada dalam famili Caviidae dan berkerabat dekat dengan guinea pig dan rock cavy. Kapibara seperti versi hewan pengerat dari kuda nil, yang senang menggerogoti makanannya sambil berenang di rawa-rawa. 

Sama seperti hewan pengerat lain, kapibara memiliki gigi seri yang tidak pernah berhenti tumbuh. Selain itu, hewan pengerat memiliki struktur otot rahang yang lebih rumit untuk mendukung kebiasaan mengunyahnya.

Kapibara adalah hewan semiakuatik yang menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam atau di sekitar air. Adanya selaput di kakinya juga membuat kapibara menjadi perenang yang hebat.

Dijelaskan Currumbin Wildlife Sanctuary, kapibara dapat menyelam dan bertahan di bawah air hingga 5 menit. Uniknya, mereka sering tertidur di air sambil menjaga kepala dan hidungnya tetap berada di atas air. Mereka biasanya tidur siang di sepanjang sungai, hutan bakau, dan rawa untuk membantu mereka tetap sejuk.

Kapibara adalah herbivora yang makanan utamanya berupa tumbuh-tumbuhan yang melapisi permukaan air dan rumput, dikutip A-Z Animals. Faktanya, kapibara dewasa bisa makan hingga 2,7-3,6 kg makanan per hari. Bukan hanya itu, kapibara juga kadang makan kotoran mereka sendiri. 

Kendati terdengar menjijikkan, tetapi sebenarnya praktik ini bermanfaat untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi dari makanan yang mereka konsumsi. Ini karena kotoran mereka mengandung bakteri menguntungkan dan sifat yang membantu mereka memecah serat yang didapatkan saat makan rumput

Kapibara adalah hewan yang sangat komunikatif dengan anggota kelompoknya. Dilansir Tree Hugger, kapibara akan membuat suara unik untuk berbagi informasi penting dengan kelompoknya, seperti peringatan bahaya, memberi isyarat untuk bergerak, dan melacak anak.

Suara ini meliputi gemeretak gigi, memekik, merengek, bersiul, menangis, menggonggong, dan mengklik. Setiap suara memiliki arti yang berbeda dan spesifik untuk masing-masing kelompok. Kapibara muda juga sangat vokal dan akan mengeluarkan suara hampir sepanjang waktu.

Secara keseluruhan, kapibara adalah hewan yang sangat ramah dan tidak berbahaya, menurut A-Z Animals. Bahkan, kapibara dianggap sebagai hewan paling ramah di planet Bumi.

Kapibara adalah hewan yang jinak, damai, dan tidak mudah terganggu. Pengerat ini menghabiskan banyak waktu untuk bermain, bersosialisasi, berpelukan, dan merawat satu sama lain.

Kapibara betina bahkan sangat penyayang dan perhatian, bukan hanya pada sesama kapibara, tetapi juga dengan hewan lain. Nyatanya, kapibara terkadang mengadopsi hewan lain dan mengasuhnya sampai cukup umur dan mampu mengurus dirinya sendiri.

Hewan ini juga sering tidur siang di tepi air bersama hewan lain, seperti penyu, bebek, burung, dan bahkan monyet. Di penangkaran, kapibara juga sering berteman dengan kucing dan anjing. Yang lebih unik, kapibara kerap terlihat dekat dengan pemangsa, seperti buaya atau alligator.

Kapibara telah mengembangkan reputasi sebagai tempat yang bagus untuk beristirahat hewan-hewan lain yang berukuran kecil. Misalnya, menurut Tree Hugger, kapibara memiliki hubungan timbal balik dengan burung, seperti caracara berkepala kuning, yang memakan serangga dari punggung kapibara.

Kapibara juga memiliki simbiosis komensalisme dengan burung lain, seperti cattle tyrants. Burung ini senang bepergian dengan kapibara dan hewan pengerat besar lainnya untuk memakan serangga apa pun yang ada di tubuh kapibara.

Kapibara adalah hewan yang baik-baik saja saat sendirian. Namun, mereka juga bisa hidup berkelompok hingga 40 ekor. Kelompok ini bekerja sama mempertahankan habitatnya.

Musim kawin kapibara bervariasi sepanjang tahun tergantung pada habitat tempat mereka tinggal dan ketersediaan pasangan. Betina biasanya melahirkan empat sampai lima anak per tahun. Para betina membesarkan bayi mereka bersama-sama, dan kapibara muda akan menyusui dari beberapa induk yang berbeda. Kawanan juga mengawasi dan melindungi kapibara muda yang lebih rentan terhadap predator.

Pantas saja kapibara menjadi hewan yang sangat populer, mereka bukan hanya memiliki fisik yang unik, tapi juga kebiasaan yang tak kalah unik. Kendati populasinya dianggap stabil secara keseluruhan, di beberapa tempat, keberadaan kapibara sangat terancam karena banyak diburu untuk diambil kulitnya.