Kenali 6 Bahasa Tubuh Unik Kelinci saat Takut, Senang, atau Marah

- Telinga tegak dan menatap tajam ke arah tertentuKelinci waspada terhadap ancaman, dengan telinga menghadap ke depan dan pandangan fokus.
- Telinga rata ke belakang dengan ekor terangkatKelinci marah menekan telinga ke belakang, bersiap untuk serangan, dan dapat menggigit.
- Telinga dan ekor turunKelinci takut akan menurunkan telinga dan ekornya, melebarkan matanya, serta bergegas mencari tempat persembunyian.
Kelinci menjadi salah satu hewan yang paling banyak dipelihara selain anjing dan kucing. Wujudnya yang lucu dan menggemaskan menjadi faktor utama mengapa banyak orang yang memilih kelinci sebagai hewan peliharaan. Terkadang mereka akan secara tiba-tiba menunjukkan perilaku yang menggemaskan, seperti lompat tinggi dan berputar di udara, telinga tegak, hidung yang berkedut, lalu tiba-tiba berlari dengan cepat ke kandang. Tahukah kamu bahwa perilaku tersebut merupakan cara kelinci mengekspresikan perasaannya?
Berbeda dengan anjing dan kucing yang berkomunikasi dengan cara menggonggong dan mengeong, kelinci cenderung mengekspresikan perasaannya melalui gerakan tubuh yang sederhana. Sayangnya banyak pemilik kelinci yang tidak memahami isyarat ini, padahal mengenali bahasa tubuh mereka penting untuk mengetahui kesehatan fisik dan mental kelinci.
Yuk, kenali bahasa tubuh unik kelinci saat takut, senang, atau marah, agar kelincimu tetap terjaga kesehatannya.
1. Telinga tegak dan menatap tajam ke arah tertentu

Ketika kelinci menunjukkan perilaku ini, menandakan jika kelinci sedang waspada terhadap sesuatu. Kelinci akan berdiri dengan kaki belakangnya dan kepala tegak ke arah tertentu. Telinga menghadap ke depan dengan pandangan fokus ke arah tertentu dan mewaspadai jika ada ancaman.
Saat merasa ada bahaya, kelinci akan bersiaga dengan cara mendengarkan dengan seksama. Telinganya akan bergerak-gerak untuk mencari sumber suara. Dengan telinganya yang besar, kelinci dapat mendengarkan suara dari jauh, bahkan suara yang tidak dapat didengar oleh manusia.
2. Telinga rata ke belakang dengan ekor terangkat

Kelinci yang marah akan menekan telinga mereka ke belakang dan berada pada posisi merangkak. Kaki depan seperti sedang bersiap untuk meluncur ke depan dan melancarkan serangan. Mereka akan menaikkan pantatnya dengan ekor yang terangkat, sehingga membuat bagian belakang mereka lebih tinggi dibandingan bagian depan.
Perilaku ini menunjukkan jika kelinci sedang dalam mode agresif dan dapat menggigit ketika langsung memegangnya. Penyebab umum kemarahan pada kelinci ini biasanya disebakan karena adanya pengaruh hormon, stres, teritorial, atau sakit.
3. Telinga dan ekor turun

Kelinci akan menurunkan telinga dan ekornya ketika sedang merasa takut. Perilaku ini disertai dengan kelinci yang melebarkan matanya dan memperlihatkan bagian putih matanya. Biasanya mereka akan bergegas berlari untuk mencari tempat persembunyian.
Ketakutan pada kelinci disebabkan oleh berbagai alasan salah satunya disebabkan oleh faktor lingkungan. Misalnya, suara keras, bau asing, penanganan yang kasar, serta perubahan lingkungan yang tiba-tiba.
4. Suka berlari dan melompat

Jika kelinci menunjukkan perilaku aktif dengan berlari dan melompat ke udara, itu menunjukkan jika kelinci dalam suasana hati yang baik. Tak jarang mereka akan melompat tinggi dan memutar tubuhnya di udara. Perilaku ini dikenal dengan ‘binky’.
Kelinci yang bahagia akan aktif bermain dan menunjukkan rasa ingin tahu dengan cara mengendus-endus lingkungan sekitar. Terkadang mereka juga akan menggoyangkan telinga mereka sebagai indikasi kegembiraan.
5. Berbaring santai

Kelinci akan menunjukkan sikap santai dan tenang ketika mereka sedang bahagia. Kelinci berbaring nyaman dengan posisi menyamping dan kaki belakang terkulai, tidak menapak pada tanah. Saat berada pada posisi ini, kelinci akan menggerakkan dan mengedutkan hidungnya dengan kecepatan normal. Perilaku ini menunjukkan jika kelinci tidak stres dan merasa aman.
6. Menggertakan gigi

Kelinci akan menggertakan giginya karena suatu alasan, misalnya saat merasa senang atau kesakitan. Untuk mengindikasi hal tersebut dapat dilihat dari seberapa keras suara gertakan yang dihasilkan oleh kelinci. Jika suara gertakan yang dihasilan cenderung pelan dan disertai dengan suara dengkuran yang nyaman, ini menandakan jika kelinci sedang merasa nyaman. Namun, jika suara gertakan yang dihasilkan cenderung keras dan kelinci terlihat tidak nyaman, ini merupakan tanda kesakitan pada kelinci. Jadi, jangan sampai tertukar antara suara gertakkan yang menunjukkan kenyamanan atau kesakitan. Jadi, itulah deretan bahasa tubuh unik dari kelinci yang mengisyaratkan perasaannya.