Kenali Air Keras dan Dampaknya Ketika Terpapar Pada Kulit

Kecelakaan akibat air keras sering terjadi pada beberapa kasus mulai dari yang disengaja atau tidak disengaja. Seperti contoh kasus penyiraman air keras yang dialami Intan Novita secara mendadak yang dilakukan oleh ke 2 orang pria dijalan pada bulan Oktober tahun 2016 lalu. Hingga kejahatan air keras yang dilakukan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Disamping beberapa kasus yang pernah terjadi tersebut, taukah kalian apa dan bagaimana air keras itu sebenarnya?
Air keras atau Asam sulfat atau sulphuric acid adalah asam mineral kuat tak berwarna dengan sifat korosif yang tinggi. Asam sulfat dapat larut dalam air dalam berbagai perbandingan. Cairan ini sangat berbahaya bila terkena jaringan kulit karena sifatnya yang korosif, dan dengan sifatnya sebagai penarik air yang kuat (pendehidrasi) akan menimbulkan luka seperti luka bakar pada jaringan kulit. Semakin tinggi konsentrasi asam sulfat semakin bertambah bahayanya. Walaupun asam sulfat tersebut encer, akan tetap mampu mendehidrasi kertas jika tetesan asam sulfat dibiarkan di kertas dalam waktu lama. Selain itu, asam sulfat pekat atau biasa disebut oleum pun berbahaya. Oleum akan menghasilkan gas SO2 yang sangat reaktif yang jika terhirup, akan merusak paru-paru. Untuk pertolongan pertama jika terhirup, segera cari udara segar dan segera cari pertolongan medis.
Selain Asam sulfat ada juga Asam Klorida atau Hydrochloric Acid yang merupakan sejenis asam yang kuat, di mana hal ini sangat penting sebagai komponen utama dari asam lambung. Asam klorida merupakan cairan tidak berwarna yang dihasilkan dalam proses pelarutan hidrogen klorida (HCI) ke dalam air. Hidrogen Klorida sendiri merupakan asam monoprotik. Artinya ia adalah senyawa yang dapat terionisasi melepaskan H+ (sebuah proton tunggal) Cuma satu kali saja. Selain sebagai komponen utama asam lambung, penggunaan asam klorida juga telah meluas hingga pada dunia perindustrian.