Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenali Gereja San Geremia, Gereja Bersejarah di Kota Venesia

potret Gereja San Geremia di Kota Venesia, Italia dilihat dari Grand Canal (commons.wikimedia.org/Didier Descouens)

Chiesa di San Geremia atau yang lebih dikenal dengan nama Gereja San Geremia, Venesia adalah sebuah gereja Katolik Roma yang berada di Kota Venesia (Venice), Italia. Kota Venesia merupakan sebuah kota yang berada di wilayah (regione) Veneto, bagian timur laut Italia yang terkenal dengan kanal-kanal airnya. Salah satu bagian eksterior gereja tersebut menghadap ke salah satu kanal terkenal di sana yang bernama Grand Canal. Gereja San Geremia, Venesia merupakan salah satu bangunan gereja bersejarah di Kota Venesia yang menjadi kekayaan langgam seni rancang bangun kota yang indah dan cantik tersebut.

Menurut laman Bonjourvenise, ketika awalnya dibangun gereja tersebut didedikasikan untuk menghormati Nabi Yeremia, salah satu figur dan Nabi terkenal di Kitab Suci Perjanjian Lama umat Kristiani sehingga namanya dikenal sebagai Gereja San Geremia. Selain sebagai tempat peribadatan, gereja tersebut juga terkenal sebagai salah satu tempat peziarahan terkenal umat Katolik di Italia karena di dalam gereja tersebut terdapat makam seorang martir Kristen yang hidup di masa awal Kekristen pada era Kekaisaran Romawi pagan. Dalam sejarahnya, kota Venesia juga lekat dengan tradisi peziarahan umat Kristen di masa lalu, yaitu sebagai tempat transit sebelum para peziarah melanjutkan perjalanan mereka ke Yerusalem.

Ingin tahu lebih lanjut tentang Gereja San Geremia yang bersejarah ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!

1. Dibangun di atas gereja lama dari abad ke-7 M

potret Gereja San Geremia, Venesia dengan bangunan menara lonceng gereja bermaterial konstruksi batu bata dari abad ke-12 di sebelah kiri (commons.wikimedia.org/Didier Descouens)

Menurut Churches of Venice, tradisi mengisahkan bahwa gereja pertama yang dibangun di lokasi tempat Gereja San Geremia berdiri saat ini adalah salah satu dari 8 buah gereja yang didirikan oleh Santo Magnus pada abad ke-7 M. Santo Magnus adalah seorang Uskup dan orang kudus (Santo) asal Italia di abad ke-7 M, ia terkenal karena mendirikan sejumlah gereja pertama di Kota Venesia. Pada dua abad selanjutnya sejumlah konstruksi baru pada gereja ditambahkan dan pada abad ke-11 M, tepatnya pada tahun 1040 bangunan gereja lama tersebut diruntuhkan dan dibangun sebuah gereja baru yang didedikasikan untuk menghormati Nabi Yeremia, seorang tokoh dari Perjanjian Lama. Sejumlah Gereja Katolik di Venesia menggunakan nama tokoh dari Perjanjian Lama seperti Gereja San Giobbe (Ayub) dan San Moise (Nabi Musa).

Selanjutnya, pembangunan ulang gereja tersebut kembali dilakukan pada masa pemerintahan Doge (sebutan untuk penguasa Venesia di masa lalu) Sebastiano Ziani dan gereja baru tersebut diresmikan pada tahun 1292. Bangunan Gereja San Geremia, Venesia yang saat ini dapat dilihat dibangun pada tahun 1753 dan didesain oleh arsitek Carlo Corbellini, konstruksi fasad gerejanya ditambahkan pada tahun 1861. Dalam perjalanan sejarah modern, gereja tersebut pernah mengalami kerusakan pada tahun 1849 akibat tembakan pihak Austria selama pengepungan kota dalam Perang Kemerdekaan Italia pertama dan pada tanggal 27 Juni 1998 pernah mengalami kebakaran.

2. Memiliki perpaduan sejumlah gaya arsitektur

potret organ di sisi kanan Gereja San Geremia, Venesia dan patung marmer St. Petrus karya pemahat Italia,Giovanni Ferrari dari abad ke-18 (commons.wikimedia.org/Didier Descouens)

Dengan perjalanan sejarahnya yang membentang selama berabad-abad, Gereja San Geremia, Venesia memiliki perpaduan sejumlah gaya arsitektur dalam konstruksi bangunannya. Menurut Catholic Shrine Basilica, desain gereja yang dapat dilihat saat ini berasal dari tahun 1753 dan meskipun bergaya arsitektur Barok yang mirip dengan gaya arsitektur banyak gereja lain di Venesia, gereja ini memiliki struktur dan konfigurasi interior yang unik. Gereja San Geremia, Venesia didesain sebagai bangunan besar di atas denah lantai salib Yunani dengan 4 buah sayap.

Gaya arsitektur Barok sendiri merupakan gaya arsitektur desain kompleks yang kaya dengan ornamen dekorasi, berasal dari Italia dan berkembang pesat di Eropa pada abad ke-17 dan paruh pertama abad ke-18. Untuk arsitektur interiornya Gereja San Geremia, Venesia memiliki ciri khas yang kaya dengan ornamen arsitektur klasik seperti yang dapat ditemui pada altar dan panti imamnya.

Salah satu arsitektur terkenal lainnya adalah menara lonceng gerejanya dengan konstruksi material batu bata dari abad ke-12 M dalam gaya arsitektur Romanesque yang dikenal dengan ciri khas tembok tebal yang masif serta pilar-pilarnya yang kokoh. Menara tersebut juga dihiasi dengan Romanesque mullioned windows atau elemen vertikal yang membagi dua bagian jendela. Menara gereja tersebut merupakan salah satu menara lonceng gereja dengan konstruksi batu bata tertua di Kota Venesia.

3. Interiornya dihiasi oleh Corinthian Columns

potret interior Gereja San Geremia, Venesia yang dihiasi oleh sejumlah pilar-pilar bergaya Corinthian (commons.wikimedia.org/Didier Descouens)

Salah satu ciri khas di dalam interior Gereja San Geremia, Venesia ini adalah ditemukannya sejumlah pilar kokoh yang dikenal dengan nama pilar Corinthian atau Corinthian Columns untuk memberikan dukungan konstruksi gereja sekaligus sebagai sebuah elemen dekorasi yang memberikan kesan luas dan megah bagi sebuah ruang. Dilansir Thoughtco, dalam khazanah arsitektur, Corinthian Columns merupakan dekorasi pilar penyangga yang berkembang di masa Yunani kuno dan tergolong sebagai salah satu gaya arsitektur klasik.

Dekorasi pada Corinthian Columns lebih kompleks dan rumit dibandingkan dengan dekorasi pilar pada masa sebelumnya. Bagian atas atau kepala Corinthian Columns memiliki ornamen mewah yang diukir menyerupai daun dan bunga sehingga juga menambah kesan mewah dan wibawa pada sebuah bangunan. Selain memiliki sejumlah dekorasi Corinthian Columns, terdapat pula 27 buah jendela besar yang terletak di bagian atas gereja sehingga pencahayaan alami gereja ini sangat memadai dan memberikan kesan sebgai tempat yang terang bukan seperti tempat yang temaram seperti yang biasa terdapat pada bangunan yang memiliki konstruksi tembok tebal.

4. Terdapat makam martir Kristen terkenal

potret makam Santa Lusia di dalam Gereja San Geremia, ia adalah seorang martir Kristen yang dibunuh penguasa Romawi pagan pada abad ke-4 M (commons.wikimedia.org/Didier Descouens)

Gereja San Geremia, Venesia menjadi terkenal karena sejak abad ke-19 di dalam gereja tersebut terdapat makam seorang wanita martir Kristen terkenal yang menjadi martir pada masa awal Kekristenan di era Kekaisaran Romawi pagan pada abad ke-4 M. Ialah St. Lusia, seorang martir wanita Kristen asal Syracuse (Sisilia), Italia yang dibunuh oleh penguasa Romawi pagan saat itu karena mempertahankan iman Kristennya. Menurut Britannica, Santa Lusia telah dikenal sebelum abad ke-5 M. Sejumlah kisah tradisi menyebutkan bahwa ia ditangkap oleh otoritas Romawi karena menolak menikah dengan orang Romawi pagan karena akan membaktikan hidupnya untuk Tuhan dan sesama.

Ia diadili di ruang publik sebagai peringatan untuk orang Kristen lainnya, karena saat itu Kaisar Romawi Diolectian tengah melakukan persekusi yang sangat kejam terhadap orang-orang Kristen. Untuk menghina kesuciannya hakim memerintahkannya untuk memasukkannya ke rumah bordir namun keajaiban terjadi tubuhnya tidak bisa dipindahkan bahkan dengan bantuan seekor lembu sekalipun, kemudian dia diperintahkan untuk dibakar namun api tidak membakarnya hingga akhirnya algojo Romawi memenggal kepalanya secara kejam dan ia menjadi martir. Terdapat kisah lain yang mengisahkan matanya juga dicungkil oleh algojo ketika ia dieksekusi, karenanya dalam berbagai lukisan di abad pertengahan ia digambarkan membawa cawan yang berisi dua bola matanya. 

Setelah kematiannya jasadnya sempat berpindah-pindah ke sejumlah tempat hingga akhirnya disemayamkan di San Geremia. Santa Lusia dikenal pula sebagai orang kudus pelindung bagi mereka yang buta dan memiliki gangguan penglihatan. Banyak umat peziarah mengunjungi makamnya untuk menghormatinya sebagai teladan iman akan kesaksiannya terhadap Yesus Kristus. Ia merupakan orang kudus yang sangat dihormati di Gereja Katolik Roma, Gereja Anglikan, Gereja Lutheran dan Gereja Orthodox.

5. Memiliki karya seni religius yang luar biasa

potret patung marmer karya seniman Giovanni Marchiori dari abad ke-18 di dalam Gereja San Geremia, Venesia (commons.wikimedia.org/Didier Descouens)

Italia adalah tempat lahirnya banyak seniman pelukis dan pematung ternama sehingga banyak karya-karya mereka menghiasi gereja-gereja yang tersebar di seluruh penjuru Italia dan menjadi bagian dari sejarahnya. Seni-seni tersebut menjadi sebuah tengara penting bagi perkembangan seni religius Kristen. Dilansir Bonjourvenise, Gereja San Geremia, Venesia merupakan perpaduan antara seni dan spiritualitas yang melestarikan seni lukisan, patung dan altar yang megah.

Sejumlah karya seni terkenal tersebut diantaranya: terdapat patung marmer terkenal St. Petrus Rasul dan Nabi Yeremia karya pematung Giovanni Ferrari dari abad ke-18 dan sejumlah patung abad ke-18 karya pematung Giovanni Marchiori dengan gaya Baroknya yag atraktif. Di bagian latar belakang altar terdapat lukisan fresco monokrom dari abad ke-18 karya Agostino Mengozzi. Kemudian terdapat sejumlah lukisan kanvas terkenal dari abad ke-16 dan 17 karya pelukis terkenal Venesia, Palma le Jeunea yang karyanya banyak menghiasi gereja-gereja di kota tersebut. Sebastiano Santi, pelukis kanvas dan fresco yang hidup di abad ke-19 juga turut menghiasi Gereja San Geremia, Venesia dengan karyanya dan salah satunya yang terkenal adalah lukisan penyaliban Yesus Kristus.

Menurut para traveler, Kota Venesia adalah kota yang cantik dan indah. Selain vibe romantisme dengan menyusuri kanal-kanal air terkenalnya, sejumlah bangunan bersejarah dengan keunikan seni rancang bangunnya tentu sangat menarik minat para pecinta seni dan sejarah untuk mengeksplorasinya. Di Kota Venesia, juga terdapat pasar tua yang dikenal dengan nama Rialto Market yang telah menjadi distrik komersial Venesia sejak abad ke-8 M dan pasarnya menjadi tulang punggung perdagangan lokal dan internasional saat itu.

Jangan lupa mengunjungi gereja bersejarah ini kalau nanti ada kesempatan jalan-jalan ke Kota Venesia, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dodi Wijoseno
EditorDodi Wijoseno
Follow Us