ilustrasi wanita menutup hidung(freepik.com/8photo)
Dilansir Live Science, manusia lebih baik dalam mendeteksi senyawa aromatik daripada makhluk hidup lainnya. Hidung kita memiliki sekitar 400 reseptor penciuman berbeda yang bisa mendeteksi 10 jenis bau dan lebih dari 1 triliun aroma. Kita bisa mencium bau kita sendiri dengan mengendusnya, namun hal ini bisa hilang. Kamu akan merasa tidak peka terhadap aroma tertentu seiring berjalannya waktu.
Proses ini dikenal dengan kelelahan penciuman, akan tetapi penyebabnya sendiri belum dipahami sepenuhnya. Muncul dugaan bahwa hal ini disebabkan karena adanya perubahan pada reseptor penciuman atau cara otak merespons suatu penciuman, kamu bisa mengatur ulang hal ini dengan mencium area yang memiliki bau lebih sedikit kelenjar keringat, seperti siku atau lengah bawah.
Menurut Rachel Herz ahli saraf di Brown University, dalam situasi tertentu kemampuan seseorang untuk mencium badan sendiri meningkat. Perubahan bau badan akan menyesuaikan diri. Misalnya, kamu makan makanan yang berbau bawang putih kemudian melakukan aktivitas yang berat, maka keringat dan air liur kemungkinan besar akan tercium baunya seperti makanan tersebut.
Menurut Dalton seorang Psikolog di Monell Chemical Senses Center di Philadelphia menjelaskan bahwa kita menyaring bau-bauan untuk memberi ruang bagi pendeteksi bau-bau aneh. Saat kita melewati bau-bauan ini, reseptor penciuman di hidung kita akan mendeteksi komponen tertentu dan mengirimkan sinyal ke otak kita.
Itu tadi penjelasan mengenai alasan kita tak bisa mencium bau badan sendiri. Semoga informasi di atas bermanfaat.