Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Kucing Tidak Boleh Diberi Makanan Anjing?

ilustrasi seorang perempuan yang sedang memberi makan kucing (pexels.com/Pitipat Usanakornkul)

Kucing menjadi hewan peliharaan favorit banyak orang. Selain dipelihara sendiri, kucing juga terkadang dipelihara bersama dengan anjing. Mereka bisa dilatih sedemikian rupa agar punya hubungan yang akur, sehingga nyaman hidup bersama.

Salah satu hal yang hampir pasti akan terjadi saat kucing dan anjing dipelihara bersama adalah berbagi makanan. Ketika anjing masih cukup patuh terhadap perintah untuk hanya mengonsumsi makanan miliknya, kucing sering kali punya aturan sendiri dan nekat mencoba mengonsumsi makanan anjing atau dog food.

Kendati tampaknya tidak menimbulkan masalah, sebenarnya kucing tidak boleh makan makanan anjing, lho! Apa sebabnya? Simak beberapa alasan di bawah ini, yuk!

1.Nutrisi makanan anjing tidak memenuhi kebutuhan tubuh kucing

ilustrasi kucing yang sedang makan (unsplash.com/Laura Chouette)

Sebagaimana yang telah kamu ketahui, porsi makan seekor kucing tentu lebih kecil dari pada seekor anjing. Supaya kebutuhan nutrisi harian tetap terpenuhi, maka para ahli membuat formulasi khusus agar dalam porsi yang kecil itu sudah mengandung semua yang diperlukan kucing dalam jumlah yang pas. Namun, masalah akan terjadi bila kucing yang merupakan karnivor obligat diberi makan makanan anjing karena kandungannya tidak seimbang bagi kucing.

Texas A&M University menjelaskan bahwa kucing memerlukan rasio protein terhadap kalori yang lebih tinggi dari anjing. Satu-satunya yang bisa memenuhi kategori ini adalah cat food karena kandungannya telah didesain sedemikian rupa, sehingga hanya dengan mengonsumsi porsi yang sedikit, kebutuhan nutrisi bisa terpenuhi. Seandainya dog food juga memiliki nutrisi yang layak untuk kucing, maka hewan tersebut perlu mengonsumsi jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan mengonsumsi cat food demi memastikan kebutuhannya tercukupi secara sempurna.

2. Makanan anjing tidak mengandung beberapa zat penting untuk kucing

ilustrasi kucing sedang makan (unsplash.com/Reno Laithienne)

Selain alasan rasio nutrisi yang tidak seimbang, dog food tidak boleh diberikan kepada kucing karena makanan ini tidak mengandung beberapa zat penting yang dibutuhkan oleh kucing. The Spruce Pets melansir, cat food mengandung taurine, vitamin A, arachidonic acid, dan niacin. Masalahnya, seluruh zat tersebut tidak terkandung atau jumlahnya sangat minimal di dalam makanan anjing.

Jika sesekali kucing memakan dog food, rasanya akan aman-aman saja selama tidak ada alergi. Namun, bila makanan ini dikonsumsi dalam jangka panjang, maka kucing akan mengalami malnutrisi dan rentan jatuh sakit. Kamu gak mau itu terjadi, kan?

3. Makanan anjing pada umumnya terasa kurang enak bagi kucing

ilustrasi semangkuk dog food (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kamu mungkin terkadang menjumpai ada anjing yang gemar memakan cat food. Hal ini sama sekali tidak mengejutkan karena memang makanan tersebut didesain sedemikian rupa agar memiliki tingkat palatabilitas tinggi, sehingga cocok bagi kucing. Memangnya, apa beda dog food dan cat food dari segi rasa?

Dilansir PetMD, jumlah pengecap pada lidah kucing ada sekitar 470 buah, sedangkan anjing 1.700 buah. Informasi ini menjelaskan bahwa kucing memerlukan makanan yang cita rasanya tinggi agar mampu menggugah nafsu makan.

Nah, makanan anjing tidak diformulasikan punya tingkat palatabilitas tinggi karena anjing tidak memerlukan itu. Jika kamu memberikan makanan anjing kepada seekor kucing, besar kemungkinan ia tidak akan memakannya karena dianggap tidak enak, kecuali bila sangat terpaksa.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa makanan anjing tidak memenuhi jumlah nutrisi dan tidak menyediakan beberapa jenis zat spesifik yang dibutuhkan kucing agar bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Oleh sebab itu, makanan anjing tidak boleh dijadikan sebagai makanan utama bagi kucing. Berikan makanan kucing yang memang telah diformulasikan khusus untuk mencukupi kebutuhan gizi agar anabul kamu hidup sehat dan sejahtera, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ratna Kurnia Ramadhani
EditorRatna Kurnia Ramadhani
Follow Us