ilustrasi lalat buah (Pixabay/skeeze)
Secara garis besar, lalat melakukan banyak adaptasi fitur tubuh yang dapat membuatnya meningkatkan kecepatan, kemampuan manuver, hingga persepsi. Hal tersebut membuat lalat sangat baik soal gerak, bahkan untuk mendeteksi pukulan paling cepat sekalipun.
Lalat rumah yang memiliki nama ilmiah Musca domestica memiliki modifikasi sayap belakang yang berevolusi menjadi struktur kecil mirip tongkat dengan kenop di ujungnya. Bagian tubuh ini disebut sebagai halter. Halter berguna untuk menstabilkan tubuh selama lalat terbang dengan merasakan rotasi tubuh dan mengirim informasi ke sayap, melansir Live Science.
Sebuah penelitian baru yang dipublikasi dalam Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences mencoba bereksperimen dengan melibatkan lalat jenis Diptera Calyptratae. Studi tersebut membuktikan peran halter sebagai bagian tubuh untuk lepas landas cepat, stabil, hingga alasan kenapa lalat sulit ditangkap.
Penelitian yang dilakukan menggunakan kamera super cepat hingga 3 ribu frame per detik ini menunjukkan bahwa lalat, terutama jenis Diptera Calyptratae, dapat lepas landas hanya dalam 0,007 detik dengan sekali kepakan sayapnya. Sementara itu, lalat non-Calyptratae terbang dengan 0,039 detik dengan empat kepakan sayap.
Peneliti pun mencoba membius lalat dan melepaskan halter yang dimilikinya. Lalat jenis Calyptratae membutuhkan waktu lebih lama untuk mengudara. Namun, lalat lain tanpa halter dapat lepas landas dengan kecepatan sama alias tidak terpengaruh.
Halter bukan satu-satunya alasan kenapa lalat bisa terbang dengan cepat. Kepakan sayap yang super cepat tersebut menghasilkan kekuatan yang cukup untuk mendorong lalat menjauh dari pemangsa.