#TeenSpace: Kenapa Remaja Susah Tidur di Malam Hari? Ini Penjelasannya

Sebelum masuk ke penjelasan utama, kamu mungkin harus tahu tentang metode studi tersebut biar bisa punya pemahaman yang lebih menyeluruh. 

Penelitian ini melibatkan 1.043 siswa di Britania Raya antara umur 18 hingga 30 tahun. Lumayan banyak, ya.

Siswa-siswa tersebut disuruh untuk mengisi kuesioner terkait penggunaan smartphone dan kualitas tidur mereka. Terus apa aja sih yang ditanyakan  dalam kuesioner tersebut?

Macam-macam tentunya. Beberapa hal yang ditanyakan meliputi lamanya waktu tidur, durasi penggunaan smartphone sebelum tidur, sampai konsentrasi di kelas terkait penggunaan smartphone. Peneliti kemudian melakukan analisis dari data yang telah dikumpulkan. 

Terus, gimana hasilnya?

Sekitar 39% siswa menunjukkan tanda-tanda kecanduan smartphone. Tanda-tanda ini lebih banyak ditemukan pada kelompok siswa di bawah umur 21 tahun.

Penggunaan smartphone sebelum tidur juga menjadi faktor yang penting, lho. Siswa yang menggunakan ponsel mereka kurang dari 30 menit sebelum tidur memiliki kecenderungan kecanduan lebih tinggi. 

Di sisi lain, mereka yang berhenti menggunakan ponsel lebih dari satu jam sebelum waktu tidur memiliki kecenderungan kecanduan jauh lebih rendah . 

Dan seperti yang diperkirakan, kecanduan smartphone menyebabkan tidur yang lebih buruk. Hampir 70% siswa yang melaporkan kecanduan juga melaporkan kurang tidur. 

Terus apa sih hubungannya penggunaan smartphone dan kualitas tidur?

Hubungannya sebenarnya bisa beragam, tetapi teori yang cukup populer adalah teknologi sinar biru. Smartphone, tablet, dan laptop semuanya memancarkan cahaya biru terang.

Dilansir laman Northwestern Medicine, sinar biru dari bestie kamu ini bisa bikin kamu terjaga di malam hari. Sinar biru tersebut akan menekan produksi melatonin otak. Ini merupakan hormon yang membantu mengatur jadwal tidur kamu.

"Masih bingung, nih. Hubungannya tidur sama cahaya apa ya?"

Nah, walaupun kita sudah tinggal di dunia yang modern, tubuh kita masih sangat berkaitan dengan elemen-elemen yang ada di alam, salah satunya ya sinar dari Matahari. Ibaratnya, sinar Matahari ini menjadi kunci untuk mengaktifkan alarm biologis kita. 

Sinar biru merupakan sinar yang paling berlimpah di pagi hari. Ini akan memberi sinyal pada otak bahwa sudah waktunya untuk bangun dan waspada. Di sisi lain, sinar merah, yang dipancarkan saat matahari terbenam, memberikan sinyal pada tubuh untuk waktunya tidur.

Saat kamu menggunakan smartphone dan teknologi pemancar cahaya biru lainnya, isyarat tubuh untuk tidur menjadi tertunda. Akhirnya, sinar biru ini mengacaukan jam tidur biologis kita.

Gimana? Udah jelas, kan?

"Terus gimana dong biar kualitas tidur kita bisa jadi lebih baik?"

Eits, jangan khawatir. Kualitas tidur kamu bisa diperbaiki dengan menerapkan kebiasaan tidur atau sleep hygiene yang sehat. Berikut tips yang bisa membantu kamu untuk mendapatkan tidur yang lebih baik:

• Hindari menggunakan smartphone atau perangkat lainnya 2 jam hingga 3 jam sebelum tidur.
• Gunakan lampu baca berwarna oranye atau merah untuk lampu malam.
• Pastikan kamar tidur kamu benar-benar gelap atau gunakan penutup mata jika diperlukan.
• Usahakan untuk terkena sinar matahari sepanjang hari. Ini akan meningkatkan kemampuan tidur di malam hari.

Sekarang udah tau kan gimana smartphone kamu bisa membawa banyak manfaat, tapi juga bisa merugikan pada saat yang sama. Kalau masalah tidur kamu berlanjut dan gak kunjung hilang, kamu bisa berkonsultasi dengan ahli untuk mengatasi masalah ini.