Kenapa Shiba Inu Lebih Mirip Kucing daripada Anjing?

Anjing dan kucing merupakan hewan yang paling banyak dipelihara di muka bumi. Diperkirakan, ada sekitar 700 juta hingga 1 miliar anjing yang dipelihara manusia. Di sisi lain, ada lebih dari 350 juta kucing peliharaan dan 480 juta kucing liar yang hidup di jalanan.
Kedua hewan ini memiliki sifat yang sangat berbeda. Kucing dikenal sebagai hewan yang soliter (penyendiri), agak cuek, dan bisa membersihkan tubuhnya sendiri dengan lidahnya (self-grooming). Sementara, anjing lebih suka menghabiskan waktu bersama pemiliknya, clingy, dan lebih energik, namun mereka membutuhkan bantuan manusia untuk membersihkan diri.
Sayangnya, teori ini tidak berlaku untuk Shiba Inu. Sebab, anjing yang berasal dari Jepang ini sifatnya lebih mirip kucing daripada anjing. Tak percaya? Ini penjelasannya!
1. Shiba Inu kerap bersikap acuh tak acuh

Shiba Inu kerap berlagak jual mahal dan mengabaikan pemiliknya dengan sengaja. Mereka akan berpura-pura tidak mendengar dan tidak menghampiri kita, padahal telah dipanggil berulang kali. Persis seperti kucing!
Selain itu, Shiba Inu juga sangat keras kepala. Itulah kenapa, mereka dikategorikan sebagai salah satu ras anjing yang paling sulit dilatih. Butuh waktu dan kesabaran ekstra untuk mengajarkan perintah basic seperti “sit”, “come”, “stay”, dan “no”.
Tak jarang, Shiba Inu menolak berjalan dan memilih berbaring seperti foto di atas. Mereka tetap bergeming walau kita sudah menarik talinya atau membujuknya. Terpaksa, kita harus membawanya pulang dengan cara digendong.
2. Sangat memperhatikan higienitas diri

Bila dibandingkan dengan ras anjing lain, Shiba Inu adalah yang paling bersih. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk melakukan self-grooming. Bahkan, jika ada anjing lain di dekat mereka, Shiba Inu tak segan-segan untuk menjilatinya juga!
Bulunya tahan terhadap air dan kotoran, sehingga tidak menghasilkan aroma yang menyengat. Perawatannya pun mudah, pemilik cukup menyikat gigi Shiba Inu seminggu sekali dan memandikannya 3–4 bulan sekali. Mereka juga tidak mengeluarkan air liur sembarangan (hypersalivation), sehingga tidak mengotori lantai rumah.
3. Tidak terlalu suka disentuh

Tidak seperti golden retriever yang sangat affectionate dan cuddly, Shiba Inu kurang suka disentuh. Apalagi, jika disentuh oleh orang yang tidak ia kenal. Mereka mungkin akan menunjukkan ketidaknyamanan, menghindar, menggeram, atau bahkan menggigit!
Sedikit-banyak, sifat ini mengingatkan kita pada kucing. Akan tetapi, dengan dedikasi dan kesabaran, kita bisa mendapatkan kepercayaan penuh darinya. Misalnya, memberikan snack sebagai reward apabila mereka mau dibelai. Kita juga bisa mengelusnya dengan lembut saat mereka merasa rileks dan mengantuk.
Shiba Inu juga memiliki sifat seperti anjing pada umumnya, kok!

Kendati mempunyai beberapa kemiripan sifat dengan kucing, Shiba Inu tetaplah seekor anjing. Jadi sebenarnya, mereka juga memiliki karakteristik seperti anjing pada umumnya. Beberapa di antaranya adalah tingkat kewaspadaan yang tinggi dan gonggongan yang keras.
Dengan sifat tersebut, Shiba Inu cocok dijadikan anjing pengawas (watchdog). Namun, mereka tidak cocok dijadikan anjing penjaga (guard dog) karena postur dan tenaganya kurang besar. Gigitannya juga kurang mematikan, hanya 150–200 pounds per square inch (PSI) saja.
Kini kamu telah mengetahui fakta-fakta menarik seputar Shiba Inu, yang kerap dibilang mirip kucing. Setelah tahu kelebihan dan kekurangannya, apakah kamu berminat memeliharanya?