Potret keindahan Aurora Australis di Bell’s Beach, Great Ocean Road, Australia (instagram.com/pangdemonium1)
Meski pertanyaan kenapa warna aurora berbeda-beda sudah terjawab, siapa yang tetap penasaran dengan faktor pembentuk warna aurora? Berikut penjelasan spesifik mengenai masing-masing warna yang muncul pada aurora.
Warna hijau merupakan warna aurora yang sering terlihat. Aurora dengan warna ini biasanya muncul ketika partikel bermuatan bertabrakan dengan molekul oksigen konsentrasi tinggi di atmosfer Bumi pada ketinggian 100-300 km, melansir Canadian Space Agency. Hijau pun menjadi yang paling sering terlihat dengan lebih baik karena mata manusia paling sensitif terhadap spektrum warna tersebut.
Dibanding hijau, warna aurora merah lebih jarang terlihat. Kemunculannya dikaitkan dengan aktivitas yang intens dan ketika partikel matahari bereaksi dengan oksigen di ketinggian 300-400km. Pada ketinggian tersebut, oksigen kurang terkonsentrasi dan tereksitasi pada frekuensi atau panjang gelombang lebih tinggi.
- Warna aurora biru dan ungu
Mirip dengan warna merah, warna aurora biru dan ungu cenderung muncul ketika aktivitas matahari tinggi. Warna ini dihasilkan ketika partikel matahari bertabrakan dengan nitrogen yang ada di atmosfer Bumi. Dilansir The Aurora Zone, peristiwa tersebut terjadi pada ketinggian sekitar 100 km.
- Warna aurora kuning dan merah muda
Ada kalanya, aurora yang muncul berwarna kuning dan merah muda. Dibandingkan yang lain, warna ini cenderung jarang dan kemunculannya dikaitkan dengan aktivitas matahari tinggi. Namun, sebetulnya keduanya hanyalah campuran merah dengan hijau atau biru.
Apakah penjelasan di atas sudah menjawab rasa penasaran kenapa warna aurora berbeda-beda? Semoga suatu saat kita berkesempatan melihat aurora langsung, ya.