7 Insiden Bersejarah yang Melibatkan Gerhana Matahari

Pada 1302 SM, rekaman sejarah Tiongkok Kuno dari Dinasti Shang (1600 SM–1046 SM) mendokumentasikan sebuah fenomena gerhana matahari total, di mana Bulan benar-benar menghalangi Matahari, selama 6 menit 25 detik!

Lalu, apa artinya untuk Kaisar Tiongkok Kuno saat itu? Menurut riset gabungan di Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) pada 2003 yang dimuat dalam Journal of Astronomical History & Heritage, sang Kaisar akan pantang makan daging dan melakukan ritual untuk "menyelamatkan matahari"!

Setelah para peneliti NASA meneliti prasasti pada pecahan cangkang kura-kura purba yang digunakan untuk meramal, prasasti tersebut memaparkan "tiga api yang memakan Matahari dan bintang besar akan muncul". "Tiga api" ternyata adalah cahaya yang muncul di sekitar Matahari saat gerhana, sementara "bintang besar" tersebut adalah planet Merkurius yang dapat terlihat selama gerhana!

Dianggap sebagai salah satu gerhana matahari total yang paling awal, gerhana matahari di kota pelabuhan Ugarit, Suriah, terjadi selama 2 menit 7 detik. Menurut sebuah penelitian terhadap prasasti tanah liat Suriah Kuno yang ditemukan pada 1948, gerhana matahari tersebut terjadi pada 1375 SM. Sejarawan Mesopotamia di Ugarit menceritakan bahwa matahari "dikalahkan" selama gerhana total ini.

Akan tetapi, sebuah penelitian di Belanda yang dimuat dalam jurnal Nature pada 1989, "The earliest known solar eclipse record redated", memperlihatkan fakta yang berbeda. Ternyata, gerhana matahari Ugarit terjadi pada 5 Maret 1223 SM. Tanggal baru tersebut ditentukan dari penanggalan sejarah prasasti dan analisis teks yang menyebutkan terlihatnya planet Mars selama gerhana!

Pada 763 SM, sebuah gerhana matahari menutupi Kekaisaran Asyur (Irak masa kini) selama 5 menit! Catatan sejarah mencatat bahwa gerhana matahari tersebut terjadi pada masa pemerintahan Raja Ashur-dan III (773–755 SM) pada bulan Simanu, yang menurut penanggalan Asyur jatuh pada Mei atau Juni.

Pada 1867, barulah diketahui bahwa gerhana Asyur terjadi pada 15 Juni 763 SM. Menurut catatan sejarah Asyur, gerhana matahari tersebut bertepatan dengan terjadinya pemberontakan di kota Asyur yang dikenal sebagai Qal'at Sherqat masa kini.

Menurut Injil dalam Alkitab, dikatakan bahwa di saat terakhir penyaliban Yesus Kristus, langit menggelap selama berjam-jam sebelum tabir Bait Suci robek menjadi dua. "Langit gelap" ini kemudian menjadi bahan interpretasi sebagai tanda keajaiban Allah atau nubuatan celaka yang menimpa Israel.

Para sejarawan kuno dan modern kemudian mencari tahu fenomena penyebab langit gelap tersebut dan menemukan terjadinya gerhana matahari! Menurut sejarawan, terdapat dua insiden gerhana matahari yang terjadi:

• 29 Masehi: selama 1 menit 59 detik.
• 33 Masehi: selama 4 menit 6 detik.

Karena Yesus Kristus diperkirakan wafat saat berusia 33 tahun, maka gerhana matahari pada 33 Masehi dianggap yang paling tepat.

Al-Quran pun menyebutkan bahwa terjadi gerhana matahari pada 569 Masehi, setahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 570 Masehi. Gerhana tersebut terjadi selama 3 menit 17 detik.

Diriwayatkan oleh Ibnu Katsir dalam buku "Al-Bidāya wa-n-Nihāya" (البداية والنهاية), gerhana matahari juga dikisahkan terjadi selama 1 menit 40 detik saat kematian putra bungsu Nabi Muhammad SAW, Ibrahim bin Muhammad. Para pengikut Nabi Muhammad SAW pun menyatakan kalau Allah tengah berduka dengan kematian Ibrahim.

Tidak setuju kelahiranNya dan kematian putraNya dikaitkan dengan gerhana matahari sebagai tanda fitnah dan pemberhalaan dari Allah, menurut sebuah Hadis yang diriwayatkan Sahih al-Bukhori 1043, sehabis mendirikan Salat, Nabi Muhammad SAW pun menekankan,

"Sesungguhnya Matahari dan Bulan tidak akan mengalami kusuf (gerhana) disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka salat dan berdoalah kalian kepada Allah.”

Sejak merilis Teori Relativitas pada 1916, ilmuwan kondang asal Jerman, Albert Einstein, mengatakan bahwa cahaya dapat dibelokkan oleh gravitasi Matahari. Tentu saja, dunia tidak percaya.

Pada 1919, terjadi sebuah gerhana matahari terlama sejak 1416 dengan 6 menit 51 detik! Tim astronom Inggris yang terdiri dari Sir Arthur Eddington dan Sir Frank Watson Dyson bersama dengan astronom Prancis, Andrew Crommelin, mengabadikan gambar gerhana matahari dari Pulau Principe, Afrika Barat, dan kota Sobral, Brazil.

Lewat media kaca, terlihat bahwa posisi bintang yang seharusnya tidak terlihat karena gerhana matahari membengkokkan cahaya bintang! Oleh karena itu, teori Einstein pun terbukti benar bahwa gravitasi matahari membengkokkan ruang dan waktu!

Jika biasanya Bulan hanya menutupi sebagian Matahari untuk membentuk gerhana matahari parsial, maka pada 21 Agustus 2017, untuk pertama kalinya dalam hampir 4 dekade, gerhana matahari total pertama terlihat di AS! Terakhir kali, fenomena gerhana matahari total terlihat pada 1776, tahun di mana AS merdeka dari Britania Raya.

Pada gerhana matahari total tersebut, Bulan benar-benar berada tepat di antara Bumi dan Matahari. Mengutip laman web Space, fenomena tersebut menghasilkan bayangan selebar 110 kilometer yang menggelapkan langit dari negara bagian Oregon ke Carolina Selatan selama 2 menit 40 detik!

Itulah 8 kejadian bersejarah yang melibatkan gerhana matahari di dalamnya. Mempercayai fenomena gerhana matahari sebagai tanda Ilahi atau tanda alam bukanlah hal yang bijaksana. Selain bersekutu melawan takdir Tuhan, gerhana matahari sejatinya adalah fenomena alam yang kita harusnya bisa kagumi dan pelajari!