7 Perang Terlama Sepanjang Sejarah, sampai Ratusan Tahun

Tahun 1623, Belanda tiba di Taiwan dan salah satu misinya adalah mengkristenkan suku-suku asli. Beberapa menerimanya secara sukarela, tetapi yang lain menolak. Penolakan beberapa suku terhadap Kristen membuat Belanda memberikan respons dengan membakar desa-desa mereka.

Pada tahun 1651, suku Taromak memutuskan untuk mengangkat senjata melawan penindasan, yang membuat Belanda menyatakan perang. Suku Taromak akhirnya berhasil mengalahkan dan mengusir Belanda pada tahun 1662, tetapi tidak ada perdamaian resmi yang pernah diumumkan.

Pada tahun 2010, diplomat Belanda, yaitu Menno Goedhart mencari pemimpin suku Taromak saat itu untuk mengakhiri konflik secara resmi. Proses perdamaiannya sederhana, yaitu Goedhart mendatangi gubuk roh desa dan meminta pengampunan dari leluhur suku. Dengan demikian, berakhirlah perang yang sudah berlangsung selama lebih dari 300 tahun ini.

Perang Arauco bermula pada tahun 1536 saat Spanyol mencoba menjajah suku Mapuche di Chili. Dalam perjalanan menjelajahi Selat Magellan, Spanyol bertemu dan menculik ribuan orang Mapuches serta memaksa mereka untuk menyerah.

Meskipun telah berupaya keras untuk memecah suku, Mapuche tetap independen dari kekuasaan Spanyol. Pertempuran antara Spanyol dan Mapuche terjadi selama 300 tahun sejak kehadiran Spanyol pertama kali.

Kemudian, pada tahun 1609, dibuat perjanjian pemeliharaan yang ditandatangani oleh gubernur Chili yang ditunjuk Spanyol dan para kepala suku Mapuche. Spanyol kemudian diusir dari Chili dalam perang yang dimulai pada tahun 1810. Perdamaian disetujui pada 7 Januari 1825.

Perang Inggris-Prancis dimulai pada 1066 saat William, Duke of Normandy menyerang Inggris dengan membawa 7 ribu tentara Prancis. Penyerangan ini didasari oleh keyakinan William bahwa dirinya berhak atas takhta Inggris.

Sejak pertama kali pihak Prancis tiba di Inggris, keduanya terlibat serangkaian konflik besar hingga tahun 1815. Konflik keduanya diakhiri dengan perang yang dikenal dengan Perang Seratus Hari dengan kekalahan pasukan Prancis yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte. Kekalahan ini membuat pihak Prancis kemudian angkat kaki dari tanah Inggris.

Saat Kekaisaran Bulgaria Pertama dibentuk pada tahun 681, hal itu langsung memicu perang dengan Kekaisaran Bizantium yang berlangsung selama 715 tahun. Pada awal peperangan, Bulgaria mengalami kemenangan dan berhasil melakukan ekspansi teritorial ke arah barat daya.

Pada abad ke-10, kondisi Kekaisaran Bulgaria sangat lemah karena terlibat dalam banyak perang, salah satunya perang dengan Rusia. Pada tahun 1018, Kekaisaran Bulgaria akhirnya jatuh ke Kekaisaran Bizantium. Namun, setelah serangkaian pemberontakan, Kekaisaran Bulgaria berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah mereka karena Kekaisaran Bizantium sedang mengalami masalah internal.

Pada tahun 1350-an, keduanya sepakat untuk menandatangani perjanjian yang isinya bahwa Kekaisaran Bizantium mengakui Kekaisaran Bulgaria Kedua, tetapi kekerasan terus berlanjut. Konflik keduanya baru benar-benar berakhir pada tahun 1396 saat Bulgaria dikalahkan oleh pasukan Turki Utsmaniyah. Lima puluh tujuh tahun kemudian, ibu kota Bizantium juga jatuh ke tangan Turki Utsmaniyah.

Perang Romawi-Persia terdiri atas serangkaian konflik yang terjadi antara Kekaisaran Romawi dan Kekaisaran Persia sejak tahun 54 SM hingga 628 M. Akar dari peperangan ini adalah masalah agama dan ambisi masing-masing kekaisaran untuk memperluas perbatasan mereka.

Dalam perang yang berlangsung selama 681 tahun, kedua belah pihak sama-sama mengalami beberapa kemenangan dan kekalahan, mendapatkan wilayah, dan kehilangan wilayah. Namun, secara keseluruhan, perbatasan antara kedua kekaisaran sebagian besar tidak mengalami perubahan.

Konflik berkepanjangan antara keduanya membuat pihak Romawi maupun Persia pada akhirnya berada dalam kondisi lemah dan rentan. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh pasukan dari negara-negara Arab yang bersatu menyerang keduanya. Akhirnya, Kekaisaran Persia maupun Romawi sama-sama jatuh di tangan pasukan Arab.

Mexican Indian Wars merujuk pada konflik yang terjadi antara pasukan Spanyol atau Mexican, melawan orang Indian Meksiko. Konflik antara keduanya dimulai dengan penaklukan Kekaisaran Aztec pada tahun 1519. Spanyol menetap di Karibia sejak akhir 1400-an dan membentuk aliansi dengan musuh pribumi Aztec untuk membangun kekuatan agar dapat mengalahkan orang-orang Aztec dalam pertempuran.

Pemberontakan yang melibatkan pertumpahan darah berlangsung selama berabad-abad. Mexican Indian Wars akhirnya berakhir dengan Perang Kasta Yucatán. Meskipun perang secara resmi berakhir pada tahun 1901, tetapi pertempuran kecil terus pecah hingga tahun 1933, mengakhiri konflik yang telah terjadi selama 414 tahun.

Perang Utsmaniyah juga dikenal sebagai Perang Turki. Ini adalah serangkaian peperangan yang terjadi antara Kekaisaran Utsmaniyah dengan berbagai kekuatan Eropa dengan total waktu 653 tahun. Konflik diawali dengan Perang Bizantium-Utsmaniyah pada tahun 1265 yang berakhir dengan jatuhnya Kekaisaran Bizantium.

Perang terus terjadi di benua Eropa. Antara abad ke-14 dan ke-16, pasukan Utsmaniyah berhasil menaklukkan Balkan dan sebagian besar Eropa Tengah. Perang berlanjut pada abad ke-18 antara Utsmaniyah dengan Rusia. Kemudian, perang berlanjut melawan Yunani. Kemenangan Yunani dalam perang yang terjadi pada abad ke-19 menandai awal keruntuhan Kekaisaran Utsmaniyah. Kekaisaran Utsmaniyah akhirnya benar-benar dikalahkan pada tahun 1918, yang sekaligus mengakhiri dominasi mereka di benua Eropa.

Apa pun tujuannya, sudah pasti peperangan memakan banyak korban jiwa dan menyebabkan ketakutan di tengah-tengah masyarakat, terlebih jika perang tersebut berlangsung hingga berabad-abad. Semoga, daerah-daerah yang saat ini tengah berkonflik segera menemukan solusi dan di masa depan semua negara dapat menjalin hubungan baik.