Apakah Bahasa Bisa Punah? Ini Penjelasan dan Penyebabnya

Kita bisa ambil peran melestarikan bahasa yang ada

Coba sebut berapa bahasa yang kamu gunakan dalam keseharian? Faktanya, Indonesia merupakan salah satu negara bilingual terbesar di dunia, lho. Sebagian besar dari kita setidaknya dua bahasa, yaitu bahasa ibu atau daerah dan bahasa Indonesia.

Meski banyak bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi, nyatanya ada juga bahasa yang tidak kita kenal. Bahkan, ada beberapa bahasa yang disebut telah punah. Nah, apakah bahasa bisa punah? 

Apakah bahasa bisa punah?

Kita mungkin lebih sering mendengar istilah punah yang dikaitkan dengan makhluk hidup seperti hewan atau tumbuhan. Namun, selain itu, bahasa juga bisa mengalaminya, lho. 

Bahasa sangat mungkin menghilang, melansir Wonderopolis. Alasan paling utama karena tidak lagi ada yang menggunakannya. Ringkasnya, tidak ada penutur asli dan tak ada pula yang meneruskannya.

Faktor pemicu kepunahan bahasa ini bisa bermacam-macam. Salah satu contohnya, ketika imigran meninggalkan negara asalnya dan menetap di negara baru dengan bahasa berbeda, maka mereka akan berhenti menggunakan bahasa ibunya. Mereka pun tidak lagi mengajarkannya kepada anak-anaknya. 

Penyebab kepunahan bahasa lainnya bisa ketika sesorang dipaksa harus berhenti menggunakan bahasa ibu mereka. Biasanya ketika memasuk sekolah khusus yang harus menggunakan bahasa tertentu.

Di luar itu, beberapa bahasa juga mengalami evolusi atau bergeser penggunaannya. Misalnya, bahasa Latin yang memang tidak ada penuturnya, tetapi masih digunakan untuk memberi nama pada tumbuhan dan hewan. 

Baca Juga: Tidak Menghilang, 9 Bahasa Kuno Ini Masih Digunakan sampai Sekarang

Bahasa yang sudah punah

Apakah Bahasa Bisa Punah? Ini Penjelasan dan Penyebabnyailustrasi bahasa Arab (pexels.com/Abeer H)

Secara historis, diperkirakan ada sekitar 31 ribu bahasa yang telah digunakan dalam sejarah peradaban manusia. Jumlah tersebut merupakan perkiraan terendah, melansir Cullen College of Engineering, University of Houston.

Dari puluhan ribu jumlah bahasa itu, hanya sekitar 6 ribu yang kini digunakan di berbagai belahan dunia. Sedihnya, ahli memperkirakan lebih dari separuh bahasa yang digunakan saat ini akan punah dalam seratus tahun mendatang. 

ILS Translation menyebutkan, data dari Linguistlist mencatat ada 573 bahasa yang diketahui punah. Bahasa tersebut tidak lagi digunakan atau dipelajari. Adapun bahasa yang dimaksud kebanyakan merupakan dialek lokal yang tidak memiliki catatan alfabet. 

Beberapa di antara bahasa yang punah ada bahasa Eyak yang aktif digunakan di Alaska hingga 2008. Selain itu, ada pula bahasa Yana yang diucapkan kelompok Yahi di California bagian utara hingga 1916. Di Indonesia sendiri ada bahasa Tandia dan bahasa Mawes dari Papua serta 11 bahasa daerah dari Maluku.

Cara mencegah bahasa tidak punah

Apakah Bahasa Bisa Punah? Ini Penjelasan dan Penyebabnyailustrasi bahasa Sansekerta (Pexels/Ravi Kant)

Demi mencegah kepunahan bahasa yang berarti kerugian budaya, berbagai cara pun dilakukan. Termasuk ditetapkannya peraturan hukum dan peran pemerintah. Selain itu, ada beberapa metode yang dikatakan cukup efektif mencegah kepunahan bahasa. Berikut di antaranya:

  • Sumber daya belajar yang terekam dan dicetak. Hal ini penting untuk mempertahankan bunyi dan konteks bahasa. Biasanya dilestarikan di perpustakaan, institusi akademik, museum, hingga pusat kebudayaan
  • Mempelajarinya dan mengikuti kelas bahasa
  • Menggunakan media sosial untuk berjejaring dengan penutur bahasa asli
  • Berusaha mempertahankan penggunaan bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari dan mengurangi pemakaian bahasa dominan.

Oleh karena jawaban apakah bahasa bisa punah adalah bisa, kamu perlu mengambil peran untuk mempertahankannya, nih. Tidak dilarang memakai bahasa dominan, tetapi lestarikan juga bahasa ibu yang kamu kuasai, ya.

Baca Juga: Apakah Benar Bahasa Indonesia Miskin Kosakata?

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya