Apakah Kucing Keracunan Bisa Sembuh Sendiri Tanpa ke Dokter?

Kucing keracunan butuh penanganan segera

Jika suatu saat kamu mendapati kucing mengeluarkan air liur berlebih, muntah, diare, kesulitan bernapas, hingga kejang, maka perlu waspada. Hal ini mungkin menandakan bahwa anabul keracunan. Kamu mungkin perlu melakukan pertolongan pertama segera agar anabul terselamatkan.

Pertanyaannya, apakah kucing keracunan bisa sembuh sendiri tanpa harus mendapatkan perawatan medis? Berikut penjelsannya dan apa yang perlu kamu lakukan saat anabul mengalaminya.

Ciri-ciri kucing keracunan

Faktanya, banyak barang rumah tangga yang berpotensi menjadi racun bagi kucing. Sebut saja tanaman hingga cairan pembersih rumah tangga. Bunga lily misalnya, dapat memberikan reaksi yang memengaruhi kesehatan ginjal anabul, bahkan beberapa menit setelah terpapar.

Dilansir Alley Cat, beberapa gejala keracunan pada kucing yang dapat muncul meliputi:

  • Mengiler
  • Muntah
  • Kehilangan selera makan
  • Rasa haus dan buang air kecil berlebihan
  • Diare
  • Hiperaktif
  • Tremor otot
  • Lesu
  • Gusi pucat atau kekuningan
  • Detak jantung berdebar kencang
  • Kehilangan kesadaran
  • Batuk bahkan muntah darah
  • Kejang.

Jika kamu mendapati anabul menampilkan satu atau lebih gejala di atas, tandanya kucing sedang membutuhkan pertolongan. Umumnya, gejala muncul segera setelah anabul terpapar racun. Namun, pada beberapa kasus tanda kucing keracunan pun muncul setelah beberapa waktu.

Baca Juga: 12 Ciri-Ciri Kucing Sakit dan Butuh Pertolongan, Kenali!

Apakah kucing keracunan bisa sembuh sendiri?

Apakah Kucing Keracunan Bisa Sembuh Sendiri Tanpa ke Dokter?ilustrasi kucing keracunan (pexels.com/cats coming)

Faktanya, kucing keracunan tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Keracunan pada kucing merupakan situasi darurat yang harus ditangani sesegera mungkin oleh dokter hewan profesional, melansir Wag Walking. Bahkan, kamu pun tidak boleh menunda untuk membawa anabul ke dokter, lho!

Lebih lanjut, keracunan tidak hanya terjadi melalui konsumsi makanan atau minuman. Paparan racun yang membahayakan anabul pun bisa melalui indra penciuman maupun kontak fisik. Masuknya zat beracun di tubuh anabul dapat menyebabkan kerusakan parah pada sel atau jaringan.

Akibatnya, kucing keracunan dapat mengalami pendarahan internal, gangguan atau terbatasnya fungsi seluler seperti kemampuan memproses protein, serta timbul masalah pada sistem saraf pusat, otak, hingga jantung. Bahkan, keracunan pun bisa mematikan organ tubuh kucing secara perlahan, melansir Animal Emergency Service.

Apa yang perlu dilakukan ketika kucing keracunan?

Apakah Kucing Keracunan Bisa Sembuh Sendiri Tanpa ke Dokter?ilustrasi pemeriksaan kucing (pexels.com/Ermelinda Maglione)

Satu-satunya langkah yang harus kamu ambil ketika mendapati kucing keracunan adalah membawanya ke dokter. Jangan mencoba merawat kucing sendiri tanpa instruksi, misalnya mencoba memuntahkan senyawa yang dikonsumsinya.

Sembari membawanya ke dokter, kamu dapat mengidentifikasi racunnya, ya. Hal ini akan membantu dokter menentukan cara paling efektif untuk menangkal reaksinya. 

Saat di klinik, dokter mungkin akan memulai perawatan dengan melakukan uji terlebih dahulu untuk memastikan bentuk racunnya. Jika penyebabnya sudah pasti, maka dokter dapat memberikan obat penawar.

Sebagian besar pengobatan akan membantu meringankan gejala serta mempertahankan kondisi kucing agar tetap stabil sampai seluruh racun keluar dari tubuhnya, melansir Alley Cat. Pada penangannya, dokter mungkin akan melakukan beberapa perawatan, termasuk memberikan arang aktif untuk menyerap racun di usus maupun memberikan infus kepada anabul

Jadi, apakah kucing keracunan bisa sembuh sendiri? Jawabannya jelas tidak, ya. Membiarkan anabul yang keracunan tanpa perawatan dapat memicu kerusakan organ serius bahkan kematian.

Baca Juga: Apakah Kucing Bisa Kentut? Ini Penjelasan Penyebabnya

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya