Kenapa Orang Eropa Tinggi? Ternyata Bukan Faktor Ras Lho

Padahal dulu tingginya sama kayak orang Asia

Sebagai orang Asia, pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa orang Eropa tinggi? Perbedaan tinggi badannya pun bisa dibilang cukup jauh. Bahkan tidak sedikit yang menganggap 'genetik baik' ini ialah ciri ras kaukasoid alias kulit putih.

Faktanya, tinggi badan semampai ini tidak dimiliki ras tersebut pada generasi terdahulu. Kamu bisa melihatnya dari pakaian orang Eropa abad ke-19 yang ukurannya mirip orang Asia. Lantas, apa penyebab perubahan tersebut?

Kenapa orang Eropa tinggi?

Jika mengunjungi museum yang menampilkan pakaian orang Eropa terdahulu, maka kamu dapat melihat kalau ukuran tingginya tidak jauh berbeda dengan orang Asia kini. Hal tersebut menunjukkan bahwa tubuh tinggi bukanlah ciri dari ras tertentu. Hal tersebut mungkin terjadi akibat perubahan pada manusia.

Nah, kalau bukan ras, lalu apa faktor penyebabnya? Penelitian yang dilakukan oleh seorang Profesor Ekonomi di Essex University, Timothy J. Hatton, menunjukkan adanya pengaruh taraf ekonomi dan kesehatan terhadap perubahan tinggi badan orang Eropa.

Dalam makalah diskusi CEPR, Hatton menyimpulkan bahwa pendapatan per kapita membatu mengambil peran terhadap perbaikan taraf kehidupan. Hal tersebut mendukung berbagai hal, termasuk dari segi ekonomi. Orangtua yang mampu pun akan berupaya mengurangi kuantitas dan meningkatkan kualitas anak.

Faktor lainnya yakni pendidikan orangtua, pengetahuan tentang gizi dan kebersihan, serta aspirasi terhadap anak yang tinggi. Di luar itu, adanya reformasi sanitasi dan perbaikan tempat tinggal pun jadi alasan menurunnya tingkat kematian bayi. Ini menjadi bagian penting karena turunnya angka kematian bayi menunjukkan adanya perbaikan lingkungan yang berarti meningkatnya kualitas kesehatan.

Baca Juga: Leluhur Bangsa Eropa, Ini 8 Fakta Unik Kaum Celt

Orang Belanda punya rata-rata tinggi badan tertinggi

Kenapa Orang Eropa Tinggi? Ternyata Bukan Faktor Ras LhoIlustrasi laki-laki mengacungkan jempol (pexels.com/William Fortunato)

Selain menemukan alasan kenapa orang Eropa tinggi, Profesor Hatton juga mendapati bahwa tinggi badan orang Eropa, spesifik yang berjenis kelamin laki-laki, cenderung bertambah. Pertumbuhannya mencapai 11 sentimeter dalam kurun waktu 100 tahun alias seabad terakhir.

Studi yang dipublikasi dalam Economics and Human Biology tersebut melibatkan orang-orang dari 15 negara Eropa. Hasilnya, tinggi badan laki-laki Eropa pada 1870-an sekitar 167 cm, lalu seabad kemudian atau sekitar 1980-an bertambah menjadi 178 cm.

Mengapa studi tersebut hanya melibatkan laki-laki? Well, tujuannya untuk mempermudah pencarian data dari tinggi badan pada masa lampau. Pasalnya, catatan tentang tinggi badan laki-laki terekam jelas sebagai syarat pendaftaran militer pada masanya.

Hasil riset lain yang dipublikasi dalam jurnal eLife menunjukkan bahwa laki-laki Belanda menduduki peringkat teratas dengan rata-rata tinggi badan 182,5 cm. Sementara itu, perempuan Belanda berada di urutan kedua, di bawah Latvia dengan tinggi rata-rata 169,8 cm.

Sebaliknya, laki-laki Portugal memiliki rata-rata tinggi 172,9 cm yang menjadikannya terpendek di Uni Eropa. Adapun rata-rata tinggi perempuan terendah di Uni Eropa ada perempuan Malta, sekitar 160,8 cm, melansir rangkuman Euro News.

Kenapa orang Eropa tinggi dikaitkan erat dengan kualitas hidup mereka. Semoga di masa depan hal ini juga terjadi di seluruh benua, ya.

Baca Juga: Kenapa Bule Tidak Bisa Jongkok? Berikut Penjelasannya

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya