Lukisan Salvator Mundi, Karya Kontroversi Leonardo da Vinci

Harga fantastis dan penuh misteri

Lukisan Salvator Mundi merupakan karya terakhir dari pelukis Leonardo da Vinci. Lukisan ini populer tidak hanya karena sosok pelukisnya yang terkenal, tapi karyanya sendiri dinilai penuh kontroversial. 

Karya da Vinci tersebut dinilai punya sederet misteri, mulai dari keaslian, kepemilikan, hingga nilai dan maknanya. Penasaran seperti apa?

Lukisan Salvator Mundi

Selain Mona Lisa yang banyak dibicarakan, Leonardo da Vinci juga diyakini melahirkan karya lain yang tak kalah populer. Lukisan tersebut dinamakan Salvator Mundi yang berasal dari bahasa Latin dengan arti 'Juru Selamat Dunia'.

Gambar tersebut dilukis dengan cat minyak di panel berukuran 26 inci atau sekitar 66 cm. Dalam lukisan tersebut, da Vinci menggambarkan sosok Kristus menghadap ke depan.

Sosok tersebut mengenakan jubah era Renaisans. Lebih detail, lukisan tersebut konon juga digambarkan sebagaimana dalam Injil Yohanes 4:14, melansir Leonardo da Vinci Net

Sosok dalam lukisan tersebut menatap lekat ke penonton, berjanggut tipis, serta berambut ikal dengan berwarna kemerahan. Bukan hanya itu, sosok yang dianggap Kristus tersebut sedang memegang bola kristal di tangan kiri dan memberikan berkat di tangan kanan.

Baca Juga: 7 Lukisan Raden Saleh yang Memesona di Mata Dunia, Fenomenal Lho!

Sejarah lukisan Salvator Mundi

Lukisan Salvator Mundi, Karya Kontroversi Leonardo da Vinciilustrasi lukisan Salvator Mundi (flickr.com/Mike Goad)

Konon, da Vinci kemungkinan menggambar lukisan Salvator Mundi untuk Raja Louis XII dari Prancis. Pembuatan lukisan ini diperkirakan berlangsung setelah penaklukan Milan dan Genoa. Sumber lain mengatakan sekitar tahun 1500-an.

Lebih jauh, lukisan Salvator Mundi ini diyakini telah dihancurkan. Pasalnya, karya da Vinci tersebut menghilang sejak 1763 sampai sekitar 1900-an ketika dibeli oleh Sir Charles Robinson. Namun, ketika dibeli lukisan ini bukan sebagai karya da Vinci melainkan Bernadrino Luini, pengikut Leonardo. Pada saat itu, Salvator Mundi dicat lagi secara berlebihan. Selanjutnya, lukisan da Vinci tersebut dijual seharga 45 Euro dalam sebuah lelang, lalu menghilang hingga 50 tahun berikutnya.

Lukisan ini kembali muncul pada 2005 di sebuah penjualan properti di Amerika. Pada saat itu, seorang pedagang seni di New York membelinya dengan harga 10ribu dolar Amerika.

Tidak berhenti di sana, lukisan Salvator Mundi kemudian mengalami pemugaran besar-besaran pada 2007. Setahun kemudian, lukisan dibawa ke The National Gallery, London dan dikonfirmasi sebagai karya Leonardo da Vinci.

Pada tahun-tahun berikutnya, lukisan tersebut berpindah kepemilikan hingga beberapa kali. Hingga pada 2017, lukisan berusia 500 tahun tersebut terjual dengan harga 450,3 juta dolar Amerika sebelum akhirnya diakuisisi oleh Department of Culture and Tourism of Abu Dhabi, melansir Artdex.

Kontroversi lukisan Salvator Mundi

Lukisan Salvator Mundi karya Leonardo da Vinci ini populer. Namun, bukan hanya pelukisnya yang membuatnya terkenal, beberapa kontroversi yang tersemat pada lukisan ini juga membuatnya makin dikenal. Apa saja?

  • Harganya fantastis

Disebutkan dalam bagian sebelumnya, lukisan ini terakhir dilelang oleh Christie's dengan harga 450 jutaan dolar. Jika dikonversikan ke rupiah saat ini, maka senilai Rp6,9 triliun. Angka tersebut merupakan harga tinggi untuk sebuah karya seni

Kendati demikian, harga tersebut dinilai terlalu tinggi untuk lukisan Salvator Mundi. Pasalnya, kondisi lukisan tersebut memiliki beberapa cacat serius dan perdebatan atribusi.

  • Kerusakan parah

Saat lukisan ini kembali muncul pada 2005, kondisinya sangat buruk. Lukisan Salvator Mundi direstorasi ala kadarnya, ditimpa cat, dan beberapa bagian pun hilang. Bahkan setelah direstorasi oleh pemulih seni Dianne Modestini lukisan tersebut tetap tampak aneh.

  • Karya yang diragukan

Bagian bola kaca dalam lukisan tersebut membuatnya diragukan sebagai karya Leonardo da Vinci. Pasalnya, penggambarannya tampak mengabaikan distorsi cahaya sebagaimana hukum optik, padahal da Vinci sendiri mempelajari ilmu optik.

Walau begitu, sejumlah pengamat justru menganggapnya sebagai suatu kesengajaan. da Vinci ingin menunjukkan sifat ajaib dari subjeknya. Selanjutnya, studi oleh ilmuwan komputer dari University of California mencoba grafik digital dan program simulasi cahaya untuk membuktikan bahwa penggambaran da Vinci memang akurat.

 

Terlepas dari kontroversinya, bagaimana pendapatmu soal lukisan Salvator Mundi karya da Vinci ini?

Baca Juga: Sejarah Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro Karya Raden Saleh

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya