Manfaat Kepiting Tapal Kuda yang Harganya Rp200 Juta

Kepiting ini juga punya darah biru, lho

Kita sering mendengar istilah darah biru yang berarti keturunan bangsawan alias ningrat. Namun, kalau bagi kepiting tapal kuda, tidak demikian. Hewan yang juga kerap disebut sebagai belangkas ini punya darah yang literally berwarna biru.

Menariknya, tidak hanya warnanya yang berbeda, ada pula manfaat kepiting tapal kuda yang harganya Rp200 juta ini. Semahal itu, memang apa faedah dari darah hewan tersebut? Sini-sini kita cari tahu sama-sama!

Mengenal kepiting tapal kuda

Manfaat Kepiting Tapal Kuda yang Harganya Rp200 Jutapotret kepiting tapal kuda (commons.wikimedia.org/Kaldari)

Lucu, ya, namanya kepiting tapal kuda. Dalam bahasa Inggris, sebutannya pun horseshoe crabs. Bukan tanpa alasan mengapa hewan dinamai demikian. Dari bentuknya, hewan ini memang punya wujud seperti tapal kuda. 

Di Indonesia, kepiting tapal kuda juga disebut sebagai belangkas. Sementara itu, masyarakat Jawa menyebutnya sebagai Mimi dan Mintuna yaang dianggap sebagai simbol kesetiaan. Hal ini karena antara kepiting jantan dan betina tidak bisa dipisahkan. 

Belangkas sendiri merupakan hewan dari famili Limulidae. Dilansir situs Horseshoe Crab terdapaat empat spesies dari hewan ini yakni kepiting tapal kuda tiga tulang belakang (Tachypleus tridentatus), kepiting tapal kuda pesisir (Tachypleus gigas), kepiting tapal kuda bakau (Carcinoscorpius rotundicauda), dan kepiting tapal kuda amerika (Limulus polyphemus). Tiga spesies pertama hidup di Asia, sedangkan jenis terakhir ditemukan di sepanjang pantai timur Amerika Utara. 

FYI, hewan ini merupakan salah satu hewan purba, lho. Dari temuan, fosil tertua Limulus polyphemuss diperkirakan berusia 445 juta tahun. Jika ditarik mundur, itu berarti sekitar era Paleozoikum. Artinya, hewan ini hidup bersama artropoda primitif lain (trilobita) yang sudah lebih dahulu punah. 

Di Indonesia, kepiting tapal kuda termasuk sumberdaya genetik yang dilindungi. Aturan tersebut tertuang pada SK Menteri Kehutanan No.12/Kpts-II/1987 dan Peraturan Pemerintah RI No.7/1999. Alasannya, hewan ini punya risiko kepunahan tinggi akibat degradasi habitat. Sedih, ya?

Baca Juga: Apa Itu Anabolisme? Begini Proses, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Manfaat kepiting tapal kuda yang harganya Rp200 juta

Manfaat Kepiting Tapal Kuda yang Harganya Rp200 Jutailustrasi ekstraksi darah kepiting tapal kuda (dok. NPR/Ariane Müller)

Katanya hewan langka, tapi kenapa seolah diperjualbelikan dan diberi harga? Ada alasan kenapa kepiting tapal kuda harganya sangat fantastis. Paling utamanya adalah manfaat dari darahnya yang berwarna biru. Namun, darah ini tidak untuk diminum, melainkan sebagai pengujian vaksin. Termasuk vaksin saat pandemi Covid-19 lalu. 

Darah horseshoe sea bisa berwarna biru cerah berkat kandungan pigmen berbasis tembaga yang disebut hemosianin, melansir Maryland Department of Natural Resources. Selain itu, darah dari kepiting ini juga memiliki sel kekebalan penting yang sangat sensitif terhadap bakteri beracun. Ketika sel-sel tersebut bertemu bakteri, mereka menggumpal di sekitarnya dan melindungi seluruh tubuh kepiting dari racun.

Nah, para ilmuwan menggunakan sel darah tersebut untuk mengembangkan tes yang disebut Limulus Amebosit Lisat atau LAL. Darah kepiting tapal kuda ini digunakan untuk mendeteksi bahaya dari vaksin sebelum diedarkan secara luas, melansir National History Museum

Tidak hanya untuk manusia, hewan ini juga berperan penting bagi ekosistem. Telur kepiting tapal kuda merupakan camilan bergizi bagi burung yang bermigrasi. Bagi nelayan, keberadaan kepiting ini juga membantu menjaga sedimen sekitar garis pantai agar tetap terjaga.

Terlepas dari manfaat kepiting tapal kuda yang harganya Rp200 juta, hewan ini juga dalam bahaya. Pasalnya, lingkungan tempat tinggal kepiting kapal kuda mulai banyak tercemar. Selain itu, hewan ini kerap digunakan sebagai umpan untuk memancing. Bahkan, banyak dari kepiting kapal kuda yang mati saat dimanfaatkan sebagai alat tes medis, melansir sumber yang sama.

Manfaat kepiting tapal kuda yang harganya Rp200 juta ini ternyata cukup menarik, ya. Sayangnya, hewan ini terancam punah. Yah, sedih!

Baca Juga: Kenapa Cicak Berbunyi? Berikut Penjelasannya Menurut Sains

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya