Perbedaan Gempa Vulkanik dan Tektonik, Ini Penjelasannya

Mana yang berdampak besar?

Pernahkah kamu merasakan getaran pada tanah tempatmu berpijak? Secara alami, fenomena gempa terbagi menjadi menjadi beberapa jenis. Dua di antaranya yang kerap terjadi adalah gempa vulkanik dan tektonik.

Perbedaan gempa vulkanik dan tektonik bukan sekadar dari namanya saja, ya. Berikut penjelasannya serta contoh fenomena yang pernah terjadi dan potensi dampaknya. 

Apa itu gempa vulkanik?

Perbedaan Gempa Vulkanik dan Tektonik, Ini Penjelasannyailustrasi gunung berapi (unsplash.com/@yoshginsu)

Mendengar kata vulkanik tentu tidak jauh-jauh dengan aktivitas gunung berapi. Seperti namanya, gempa vulkanik merupakan getaran di permukaan yang dipicu oleh aktivitas vulkanik atau gunung berapi.

Dilansir UWI Seismic, saat magma menembus kerak menuju permukaan bumi, magma tersebut memecah batuan di sekitarnya. Proses pecahan dan deformasi tanah tersebut bertenaga besar sehingga memicu getaran di permukaan alias gempa.

Selain itu, proses injeksi magma ke batuan sekitarnya juga dapat memicu gempa. Jenis gempa ini kerap menjadi satu tanda utama gunung berapi sedang bergejolak. Peneliti biasanya menggunakan seismograf untuk merekam sinyal gempa bumi tersebut yang kerap disebut gempa bumi jangka panjang, melansir Michigan Technological University

Salah satu gempa vulkanik terbesar yang pernah terjadi adalah gempa akibat letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda. Peristiwa tersebut terjadi pada 1883 dan menyebabkan getaran di sekitar Anyer, Banten.

Baca Juga: Seismologi: Cabang Ilmu Geofisika yang Mempelajari Gempa Bumi

Apa itu gempa tektonik?

Perbedaan Gempa Vulkanik dan Tektonik, Ini PenjelasannyaIlustrasi gempa bumi (pexels.com/Faruk Tokluoğlu)

Ingat bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan? Nah, kulit terluar bumi yang tipis pecah menjadi potongan-potongan yang disebut lempeng tektonik. Pelat tersebut memiliki bentuk seperti puzzle, tetapi menyatu dan tidak diam di satu tempat. Lempeng bumi mengambang di bagian mantel bumi.

Aliran mantel yang terjadi menyebabkan lempeng tektonik bergerak ke berbagai arah. Gerakan tersebut termasuk slip, collision, sreading, dan subduksi, melansir American Museum of Natural History. Lantas, apa hubungannya dengan gempa tektonik?

Nah, pergerakan tersebut yang menjadi perbedaan gempa vulkanik dan tektonik. Pergerakan lempeng tersebut berdampak besar pada planet kita. Singkatnya, gempa bumi tektonik disebabkan oleh pergerakan lempeng ketika energi yang terkumpul dalam zona batas lempeng tersebut dilepaskan, melansir UWI Seismic. 

Gempa tektonik bisa dimulai dengan 'gempa pendahuluan' berkekuatan ringan. Selanjutnya, diikuti dengan gempa bumi terbesar yang disebut mainshock dan sebagian besar diikuti oleh gempa susulan. Dilansir USGS, gempa susulan ini bisa berlangsung bahkan bertahun-tahun setelah gempa utama, lho.

Salah satu gempa tektonik terbesar yang pernah terjadi adalah gempa bumi di Sumatra pada 2004. Gempa akibat aktivitas lempeng bumi tersebut bahkan memicu tsunami

Perbedaan gempa vulkanik dan tektonik

Perbedaan Gempa Vulkanik dan Tektonik, Ini Penjelasannyailustrasi gempa bumi (unsplash.com/Jose Antonio Gallego Vázquez)

Dari penjelasan di atas, perbedaan gempa vulkanik dan tektonik terlihat jelas dari pemicunya. Gempa vulkanik disebabkan oleh aktivitas gunung berapi, sedangkan gempa tektonik akibat dari gerakan lempeng bumi. Kekuatan gempanya pun bisa berbeda tergantung seberapa aktif pemicunya.

Perbedaan lainnya adalah jangkauan dari gempa tersebut. Gempa vulkanik yang tidak diikuti pergerakan lempeng bumi, biasanya hanya berdampak di kawasan sekitar gunung. Sementara itu, gempa tektonik bisa meluas hingga berkilometer. Alasannya, ukuran lempeng yang beraktivitas di bawah bumi bisa meliputi banyak kawasan di permukaan bumi.

Meski terdapat perbedaan gempa vulkanik dan tektonik, keduanya bisa berlangsung secara beriringan, lho. Kira-kira kenapa, hayo?

Baca Juga: Mengapa Jepang Sering Terjadi Gempa Bumi? Ini Alasannya

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana
  • Delvia Y Oktaviani
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya