Proses Terjadinya La Nina dan Dampaknya pada Iklim

Kita sering merasakannya, lho!

Setelah kemarin sudah membahas El Nino, kini saatnya berkenalan dengan 'kembarannya' yang bernama La Nina. Kedua fenomena ini kerap disebut bersamaan.

Apakah keduanya berkaitan? Baca lebih lanjut untuk mengetahui proses terjadinya La Nina, hubungannya dengan El Nino, hingga dampaknya bagi iklim di bumi. 

Apa itu La Nina?

La Nina atau La Niña merupakan pola iklim yang digambarkan dengan terjadinya pendinginan air permukaan laut. Peristiwa ini terjadi di sepanjang pantai barat tropis Amerika Selatan, melansir Educational National Geographic. Istilah La Nina sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti 'gadis kecil'.

Peristiwa ini terkadang juga disebut sebagai El-Viejo atau 'peristiwa dingin'. Selama terjadinya La Nina, angin pasat berembus lebih kuat dari biasanya. Sama seperti El Nino, peneliti juga menggunakan Indeks Oceanic Nino untuk mengukur penyimpangan dari suhu normal permukaan laut di timur-tengah Samudra Pasifik. 

Dikatakan terjadi La Nina apabila muncul penurunan suhu permukaan laut lebih dari -0,5 derajat Celsius. Tanda tersebut berlangsung setidaknya lima kali dalam 3 bulan berturut-turut. 

 

Proses terjadinya La Nina

Proses Terjadinya La Nina dan Dampaknya pada Iklimilustrasi hujan lebat (freepik/jcomp)

Bagaimana La Nina terjadi?

Seperti disebutkan sebelumnya, ketika La Nina akan muncul, angin pasat akan berembus lebih kuat dari biasanya. Peristiwa ini kemudian mendorong lebih banyak air hangat ke berjalan arah Asia.

Sebaliknya, di lepas pantai barat Amerika, upwelling atau naiknya air dingin ke permukaan karena dibawa oleh arus meningkat. Hasilnya, air dingin naik ke permukaan dan menyebabkan suhu menurun drastis, melansir National Oceanic and Atmospheric Administration.

Selama La Nina berlangsung, suhu musim dingin di bumi bagian selatan terasa lebih hangat. Namun, di bumi bagian utara akan terasa lebih dingin. 

Baca Juga: Apa Itu El Nino? Ini Penyebab dan Dampaknya bagi Kehidupan

Apa hubungan La Nina dan El Nino?

FYI, El Nino sendiri berarti 'anak laki-laki'. La Nina dan El Nino adalah 'kakak-beradik' yang bertolak belakang dalam segala hal.

La Nina menyebabkan air di Pasifik Timur lebih dingin dari biasanya. Sementara, El Nino memicu air di lokasi yang sama lebih hangat dari seharusnya, melansir SciJinks.

Jika diartikan bersamaan, La Nina adalah fase dingin, sedangkan Nino merupakan fase panas dari El Nino-Southern Oscilation (ENSO).  Adapun ENSO adalah serangkaian cuaca yang terkait dengan fenomena lautan. Umumnya, selain perubahan suhu permukaan hangat, ENSO juga ditandai dengan perubahan tekanan atmosfer. 

Meski bersaudara, kemunculan keduanya tidak selalu bersamaan. La Nina kadang mengikuti El Nino tanpa interval teratur. Bisa jadi berlangsung sekitar 2-7 tahun setelahnya.

 

Dampak La Nina

Proses Terjadinya La Nina dan Dampaknya pada Iklimilustrasi banjir (unsplash.com/Chris Gallagher)

Seperti proses terjadinya La Nina dan sifatnya, dampak dari peristiwa ini pun berkebalikan dengan El Nino. La Nina ditandai dengan tekanan udara di Pasifik Barat yang lebih rendah. Perubahan tekanan ini berkontribusi terhadap meningkatnya curah hujan. 

Curah hujan yang berkaitan dengan monsun musim panas di Asia Tenggara cenderung lebih tinggi dari biasanya. Meski bisa jadi menguntungkan, dalam skala besar, fenomena La Nina dapat memicu banjir bandang. Peristiwa La Nina di tahun 2010 bahkan menyebabkan banjir terparah di Queensland, Australia. 

Selain hal tersebut, La Nina juga ditandai dengan meningkatkan tekanan di Pasifik bagian tengah dan timur. Dampaknya, La Nina dapat memicu penurunan produksi awan dan curah hujan di kawasan tersebut.

Berbeda dengan bumi bagian selatan, La Nina justru dapat membuat cuaca lebih kering. Hal ini dapat dirasakan di sepanjang pantai barat Amerika Selatan, Pantai Teluk, hingga wilayah pampas di Amerika Selatan.

Tidak melulu negatif, La Nina juga bisa mendatangkan dampak positif, terlebih di industri perikanan Amerika Selatan bagian barat. Dilansir Weather and Radar, peristiwa upwelling dapat membawa air dingin yang kaya nutrisi. 

Nutrisi tersebut, salah satunya plankton, lalu dimakan oleh ikan dan krustasea. Nantinya, rantai makanan berlanjut ke berbagai spesies ikan bernilai tinggi seperti bass laut. 

Meski kerap disandingkan, ilmuwan berpendapat bahwa proses terjadinya La Nina tidak selalu diakibatkan oleh El Nino, lho. Peristiwa La Nina juga bisa berlangsung lebih lama, tidak seperti El Nino yang umumnya tidak lebih dari setahun.

Baca Juga: 5 Dampak El Nino yang Bisa Dirasakan Manusia

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya