Fakta Ubur-Ubur Bluebottle, Muncul di Pantai Parangtritis

Apakah hewan ini berbahaya?

Bermunculan di tepi Pantai Parangtritis, tim SAR mengimbau wisatawan agar berhati-hati dengan ubur-ubur bluebottle. Hal ini seiring dengan peristiwa sengatan yang terjadi baru-baru ini. 

Nah, agar lebih waspada, ada baiknya mengenal jenis hewan satu ini. Apa bahaya ubur-ubur bluebottle? Lalu, apa yang perlu dilakukan ketika terserangat atau melihat ubur-ubur tersebut?

Apa itu ubur-ubur bluebottle?

Bluebottle sejatinya bukanlah ubur-ubur, tetapi siphonophore alias sebuah koloni dengan empat organisme atau polip yang termodifikasi alias zooids, melansir Oceana. Organisme dalam zooids umumnya bergantung satu sama lain untuk bertahan hidup. 

Nah, salah satu bagian dari koloni ini adalah pneumatophore. Ini merupakan kantung berisi gas dan berwarna yang dapat mengapung di permukaan air. Bagian lainnya adalah dactylozooids yang merupakan tentakel. Bagian ini berfungsi untuk mendeteksi dan mencari makanan.

Makanan yang didapatkan nantinya akan disalurkan menuju polip pencernaan atau gastrozooids. Sementara, polip lainnya bernama gonozooids memegang peran bereproduksi.

FYI, bagian pneumatophore bluebottle bisa mengembang seperti buah pir dengan lingkar hingga 15 cm, lho. Sebagian besar bagian bluebottle berwarna biru, tetapi ada juga yang punya aksen hijau atau merah muda, melansir Australian Museum.

Bluebottle sendiri termasuk dalam filum Cnidaria yang meliputi karang dan anemon laut. Saudara satu filum dari makhluk ini ada By-the-wind-sailor (Velella) dan Porpita pacifica biru hijau.

Habitan dan distribusi

Fakta Ubur-Ubur Bluebottle, Muncul di Pantai Parangtritisilustrasi bluebottle (freeimg.net/smarques251)

Di Australia, hewan ini umumnya bermunculan pada bulan-bulan musim panas. Tepatnya di pantai timur Australia. Selain itu, hewan laut ini umumnya kembali terlihat pada musim gugur dan dingin di wilayah Australia barat, melansir sumber yang sama.

Bluebottle alias pacific man-o-war kebanyakan ditemukan di perairan laut di Samudra Hindia dan Pasifik. Sementara, saudaranya, portuguese man-o-war, ditemukan di Samudra Atlantik.

Baca Juga: Selain Kerang, 7 Hewan Laut Ini Juga Memiliki Cangkang

Cara bertahan hidup

So called ubur-ubur bluebottle ini dapat bertahan hidup dengan memakan larva ikan, moluska, dan krustasea kecil seperti copepoda dan amphipoda. Polip pencernaan alias gastrozooids yang merupakan perut koloni dapat menggeliat dan mengikatkan mulutnya di sumber makanan.

Mereka mencerna makanan dengan mengeluarkan berbagai macam enzim. Fungsinya pun beragam, ada yang memecah protein, karbohidrat, hingga lemak. 

Anggota koloni yang tidak kalah mengesankan yakni tentakel. Selama koloni bergerak melawan arah angin, tentakel panjang itu memancing di perairan terus-menerus. Otot di tentakel berkontraksi, menjebak mangsa dalam nematocyst, dan menyeretnya ke dalam jangkauan polip pencernaan.

FYI, nematocyst sendiri adalah salah satu struktur intraseluler paling kompleks yang tercatat. Ukurannya pun hanya berdiameter 0,001 mm. Bentuknya sendiri mirip bola berongga dengan bukaan yang dipersenjatai duri. Bukan hanya itu, mereka juga mengandung racun fenol dan protein untuk disuntikkan ke mangsa atau predator.

Dari segi reproduksi, bluebottle adalah hermafrodit sehingga setiap individu gonozooid terdiri dari jantan dan betina. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi bentuk larva planktonik yang menghasilkan koloni Physalia besar melalui tunas aseksual.

Apakah bluebottle berbahaya bagi manusia?

Fakta Ubur-Ubur Bluebottle, Muncul di Pantai Parangtritisilustrasi ubur-ubur (pexels.com/Lachlan Ross)

Meski tampak gak berbahaya, sengatan dari bluebottle bisa berisiko. Sengatannya dapat memicu reaksi alergi pada manusia.

Dilansir Healthline, efek sengatan racun dari makhluk mirip ubur-ubur ini dapat menyebabkan bengkak dan rasa sakit. Pada beberapa kasus, hal ini dapat memicu reaksi alergi atau anafilaksis yang membutuhkan penanganan medis.

Meski cukup menimbulkan dampak serius, sengatan ubur-ubur terbilang sering terjadi.  Di Australia sendiri, tercatat kurang lebih 10 ribu kasus sengatan setiap tahunnya. Bahkan, baru-baru ini, kasus sengatan bluebottle ini nyatanya menyerang beberapa wisatawan di Pantai Parangtritis, Yogyakarta.

Koloni yang kerap disebut ubur-ubur bluebottle ini tampilannya memang cukup unik dan menggemaskan. Namun, jangan tertipu apalagi sampai menyentuhnya kalau gak ingin disengat, ya!

Baca Juga: 5 Fakta Ubur-ubur yang Jarang Diketahui, Bisa Bersinar!

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya