Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bumi (pexels.com/Porapak Apichodilok)

Kamu pasti sudah tahu dengan jelas tahu kalau planet yang kita huni adalah Bumi. Namun, sejauh mana kamu mengenal tempat tinggal kita ini? Selain bentuknya yang bulat dan terdiri dari daratan dan perairan, Bumi juga terbentuk dari banyak lapisan, lho.

Kita tinggal di bagian terluar yang juga disebut lapisan kerak bumi. Ada apa saja di bagian Bumi ini? Yuk, sama-sama belajar struktur pembentuk lapisan paling luar Bumi, ukuran ketebalannya, dan ada apa saja di bagian ini dalam uraian berikut!

Mana yang disebut lapisan kerak bumi?

ilustrasi lapisan bumi (commons.wikimedia.org/Exagren)

Agar lebih mudah, kamu bisa melihat gambar di atas, ya. Sesuai penjelasan sebelumnya, lapisan kerak bumi merupakan lapisan terluar dari planet tempat kita tinggal. Dibanding lapisan lainnya, kerak bumi terhitung yang paling tipis, dingin, dan rapuh.

Kerak bumi terdiri dari dua bagian, yakni kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua merupakan bagian yang lebih tua dan lebih tebal. Sementara itu, menurut American Museum of Natural History, kerak samudera bersifat lebih muda (tidak lebih dari 170 tahun) dan lebih padat. Nah, geologi dinamis kerak bumi ini dipengaruhi oleh lempeng tektonik.

Ciri-ciri lapisan kerak bumi

ilustrasi pemandangan malam (pexels.com/James Wheeler)

Dikatakan paling tipis di antara lapisan bumi lain, faktanya kerak bumi memiliki kedalaman rata-rata 5—70 km, tergantung pada jenis keraknya. Meski demikian, ketebalan lapisan kerak bumi hanya 1 persen dari massa Bumi secara keseluruhan. Adapun material pembentuk kerak bumi yakni batuan beku seperti granit dan basal serta metamorf seperti marmer dan sedimen.

Disebutkan sebelumnya bahwa kerak bumi terdiri dari kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua menutupi 41 persen lapisan permukaan Bumi. Sisanya ditutupi oleh kerak samudera.

Kerak benua terdiri dari berbagai jenis granit seperti silikat dan aluminium. Ketebalannya sekitar 70 kilometer, melansirCalifornia Academy of Science. Adapun dentitasnya sekitar 2,7 gram per sentimeter kubik.

Bagian dari lapisan kerak bumi ini terbentuk oleh aktivitas lempeng tektonik. Hasilnya, pada bagian ini terdapat gunung es yang merupakan titik kerak samudera paling tebal.

FYI, batuan yang ditemukan pada kerak benua seringkali yang tertua di dunia. Contohnya saja yang ada di Quebec, Kanada. Batuan tersebut diperkirakan berumur sekitar 4 miliar tahun, melansir Geology In. Nah, ciri-ciri lainnya,  adanya barisan pegunungan, dataran tinggi, dan kraton atau wilayah kerak benua kuno yang lebih stabil.

Kerak samudera memang lebih tipis dibanding kerak benua. Bagian kerak bumi ini memiliki ketebalan sekitar 510 kilometer di bawah dasar laut dengan dentitas mencapai 3 gram per sentimeter kubik. Di luar itu, sebagian besar material kerak samudra terdiri dari jenis basal alias batuan kaya silikat dan magnesium.

Ciri khas kerak samudera adalah adanya area yang disebut sebagai punggungan tengah samudera atau mid ocean ridges. Formasi dari lapisan kerak bumi ini terbentuk terus-menerus di pegunungan tengah laut akibat batuan cair dari mantel bumi. Adapun wujudnya berupa palung samudera, pulau vulkanik, dan gunung bawah laut.

Proses terbentuknya lapisan kerak bumi

Dengan karakteristiknya yang sedemikian rupa, bagaimana proses terbentuknya lapisan kerak bumi? Semua dimula miliaran tahun lalu saat Bumi pertama kali terbentuk dari bola batu panas. Material terberat, seperti besi dan nikel, tenggelam ke pusat planet baru, lalu menjadi inti dan dikelilingi bahan cair yang disebut sebagai mantel awal. 

Nah, selama jutaan tahun, mantel tersebut dingin secara perlahan. Air yang terperangkat di dalam mineral pun meletus menjadi lava. Proses pelepasan gas tersebut menyebabkan mantel makin mengeras. Komposisi mantel yang sebelumnya berbentuk cair kemudian berubah menjadi padat. Inilah yang kemudian kita sebut sebagai kerak bumi, melansir National Geographic.

Jadi sudah lebih tahu lapisan kerak bumi, kan? Jangan lupa pelajari juga materi tentang lapisan Bumi lainnya, ya.

Editorial Team