5 Fakta Penyu Lekang, Punya Kebiasaan Bersarang yang Unik

Salah satu spesies penyu yang eksis di Indonesia

Tahukah kamu jika dari tujuh spesies penyu di dunia, Indonesia memiliki enam spesies di antaranya? Negara dengan keanekaragaman hayati terkaya kedua di dunia ini menjadi habitat bagi penyu pipih (Natator depressus), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu tempayan (Caretta caretta), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan yang terakhir adalah penyu lekang (Lepidochelys olivacea).

Di antara keenam spesies tersebut, penyu lekang merupakan jenis penyu terkecil yang ada di Indonesia. Seperti apa rupa dan keistimewaannya? Mari berkenalan lebih jauh dengan satwa laut yang satu ini.

1. Populasinya tersebar luas di puluhan negara

5 Fakta Penyu Lekang, Punya Kebiasaan Bersarang yang Unikpenyu lekang (commons.wikimedia/ Brad Flickinger)

Penyu lekang memiliki persebaran global. Oceana melansir bahwa penyu yang juga dikenal dengan nama olive ridley turtle ini setidaknya bisa ditemukan di 80 negara. Mereka menghuni wilayah tropis pada Samudra Hindia, Pasifik dan Atlantik. Satwa ini senang berenang di zona pelagis (laut terbuka) namun juga dapat ditemui di daerah pesisir.

Indonesia juga merupakan habitat bagi penyu lekang. Jurnal Biodiversitas (2019) menyebutkan bahwa penyu lekang dilaporkan bersarang di beberapa pantai di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan, spesies ini juga tercatat bersarang di pesisir Sulawesi (Sulawesi Selatan, Utara dan Barat), Papua, Bengkulu serta sepanjang pesisir selatan Jawa. 

2. Merupakan salah satu spesies penyu terkecil

5 Fakta Penyu Lekang, Punya Kebiasaan Bersarang yang Unikpenyu lekang (Pexels/ Jonathan Reynaga)

Penyu lekang merupakan salah satu spesies dari genus Lepidochelys. Penyu dalam genus ini memiliki ukuran yang lebih kecil daripada spesies penyu dalam genus lainnya. Seaworld menyebutkan bahwa penyu lekang memiliki panjang karapas sekitar 51 hingga 75 cm. Beratnya pun berkisar antara 33 sampai dengan 50 kilogram saja.

Jika dibandingkan dengan penyu pipih yang memiliki bobot rata-rata 90 kilogram atau penyu hijau yang beratnya bisa mencapai 230 kilogram, penyu lekang tampak imut ya!

Baca Juga: Penyu-penyu di Wisata Konservasi Mapak Indah Terbawa Abrasi Pantai

3. Memiliki warna yang khas dan jumlah sisik terbanyak

5 Fakta Penyu Lekang, Punya Kebiasaan Bersarang yang Unikpenyu lekang sedang bersarang di sebuah pantai di Kosta Rika (commons.wikimedia/ Laranapeleona)

Tahukah kamu, meski ukurannya kecil, jumlah scute (sisik pada tempurung) penyu lekang terbanyak di antara penyu lainnya? Dilansir Seaworld, penyu lekang memiliki 5 scutes di bagian tengah serta 6 atau lebih scutes di bagian samping. Tak heran jika nama genusnya, Lepidochelys, memiliki arti 'bersisik' dalam bahasa Yunani.

Selain memiliki jumlah sisik yang istimewa, penyu lekang juga bisa dibedakan dari warnanya yang berupa hijau buah zaitun (olive). Bentuk karapasnya juga tampak menyerupai hati jika dilihat dari atas.

4. Punya kebiasaan bersarang yang unik bernama arribada

5 Fakta Penyu Lekang, Punya Kebiasaan Bersarang yang Unikproses arribada penyu lekang di Meksiko (commons.wikimedia/ Eder Omar Campos González)

Penyu lekang betina memiliki kebiasaan bersarang yang unik yang disebut dengan arribada atau kegiatan bersarang secara berkelompok. Dikutip dari NOAA, sebanyak ratusan hingga ribuan penyu lekang betina akan bersarang dan bertelur di pantai secara bersamaan dalam arribada. Peristiwa ini bisa dijumpai di pantai-pantai Meksiko, India dan Kosta Rika. 

Dalam sekali bertelur, penyu lekang akan menghasilkan 50 hingga 200 telur. Telur ini kemudian akan menetas 50-60 hari kemudian. Namun, akibat banyaknya ancaman berupa predator alami dan pencurian telur oleh manusia, di banyak lokasi telur penyu lekang akan dipindahkan ke tempat penangkaran sebelum nantinya dilepaskan kembali ke laut.

5. Keberadaannya terancam oleh ulah manusia

5 Fakta Penyu Lekang, Punya Kebiasaan Bersarang yang Unikilustrasi penyu lekang yang mati akibat bertabrakan dengan baling kapal (commons.wikimedia/ Shyamal)

Dibandingkan dengan spesies penyu lainnya, penyu lekang memiliki jumlah terbanyak di dunia. Akan tetapi, menurut IUCN, spesies ini mengalami penurunan populasi secara global sebanyak 30 hingga 50 persen. Beragam aktivitas manusia berpengaruh pada kondisi ini.

Penyu lekang kerap menjadi korban tangkapan sampingan (bycatch). Hewan omnivora ini juga sering terjerat dalam ghost net, jaring ikan yang sudah tak dipakai dan dibiarkan berada di lautan. Selain itu, aktivitas lalu-lintas kapal yang sibuk di perairan yang menjadi habitat penyu lekang juga berdampak negatif pada keberadaannya.

Situs NOAA juga melansir bahwa kerusakan pesisir serta perubahan iklim turut mengancam penyu lekang. Seperti diketahui, penyu betina biasanya bertelur di pantai tempat ia menetas. Jika pantai tujuannya bersarang mengalami kerusakan atau berubah kondisi, kegiatan reproduksi penyu lekang bisa terganggu.

Banyaknya ancaman terhadap keberadaan penyu lekang bisa membuat spesies ini menuju kepunahan jika tidak ditangani secara serius. Beberapa hal praktis yang bisa kita lakukan untuk melestarian penyu lekang adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan pesisir dan tidak memakan telur penyu lekang. Apakah kamu bersedia melakukannya?

Baca Juga: 5 Fakta Penyu Belimbing, Spesies Penyu Terbesar di Dunia

Laras Larasati Photo Verified Writer Laras Larasati

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya