7 Hewan yang Bertahan Hidup di Gurun Kalahari, Tahan Suhu Ekstrem!

Gurun Kalahari adalah gurun terbesar kedua di Afrika setelah Sahara. Gurun Kalahari memiliki luas 930.000 kilometer persegi dan wilayahnya membentang di tiga negara sekaligus, yaitu Botswana, Namibia, dan Afrika Selatan.
Kalahari dikenal dengan pasirnya yang berwarna kemerahan akibat adanya lapisan iron oxide tipis yang meliputi butirannya. Gurun Kalahari dikenal memiliki temperatur yang ekstrem, sangat panas di siang hari dan dingin menggigit di malam hari. Selain itu, kawasan semi-arid ini juga gak punya banyak sumber air. Meski demikian, ada ratusan spesies hewan yang menjadikannya rumah dan mampu bertahan hidup di gurun ini.
Tidak cuma berbagai jenis antelop, berbagai predator, burung, dan reptil juga bisa kamu temukan di gurun yang dalam bahasa Kgalagadi berarti 'daerah tak berair' ini. Nah, apa saja hewan yang menghuni Gurun Kalahari? Yuk, simak tujuh di antaranya berikut ini!
1. Singa kalahari

Singa kalahari bisa dibilang merupakan predator puncak di Gurun Kalahari. Hewan ini sebenarnya bagian dari subspesies singa afrika (Panthera leo melanochaita) yang tersebar di selatan dan timur benua Afrika, seperti Kalahari, Serengeti, Uganda, dan lain sebagainya.
Singa kalahari memiliki warna bulu yang lebih terang, kaki yang lebih panjang dan cakar yang lebih besar dari singa afrika di wilayah lain. Kombinasi warna bulu yang terang dan surai lebih gelap memudahkan singa kalahari berkamuflase dengan kondisi gurun pasir. Sementara itu, kaki dan cakarnya yang berukuran gak biasa bisa membantunya berburu mangsa kesukaannya, antelop dan landak, secara lebih efektif.
Panthera leo melanochaita juga mampu bertahan dari keringnya Gurun Kalahari. Mereka bisa hidup tanpa air untuk waktu yang lama. Kelembapan didapatnya dari cairan tubuh dan darah mangsanya. Untuk mencegah kehilangan cairan tubuh dari penguapan, singa kalahari juga banyak menghabiskan waktu dengan bersantai dan tidur-tiduran.
2. Meerkat

Meerkat merupakan garangan endemik Gurun Kalahari. Mamalia berukuran kecil ini punya tubuh ramping dengan rambut cokelat kekuningan dan ekor yang panjang. Meski mereka berjalan dengan empat kaki, meerkat kerap berdiri tegap yang didukung oleh kaki belakang dan ekornya. Menggemaskan, bukan?
Hewan bernama Latin Suricata suricatta ini merupakan hewan sosial. Kamu akan menemukannya dalam kelompok (mob) beranggotakan dua hingga tiga puluh individu yang dipimpin oleh betina dominan. Meerkat juga merupakan predator yang kerap memangsa hewan-hewan kecil seperti serangga, reptil, dan burung, juga menikmati telur hewan lainnya.
Meerkat punya kemampuan spesial untuk bertahan hidup di Gurun Kalahari yang kering. Mereka tidak bergantung pada air. Kelembapan didapatnya dari mengonsumsi buah dan fungi. Selain itu, tubuh meerkat punya laju metabolisme basal yang rendah, yang dapat membantunya hemat energi.
3. Aardvark

Hewan berwujud unik ini juga bisa kamu temukan di Kalahari, tepatnya di bagian selatan gurun ini. Aardvark namanya, yang dalam bahasa Afrikaans berarti babi bumi (earth pig). Kalau diperhatikan dengan saksama, bentuk fisiknya memang bak perpaduan antara anteater dan babi. Aardvark memiliki kulit berwarna pink kecokelatan atau abu.
Hewan bernama ilmiah Orycteropus afer ini gemar bersembunyi dalam liang. Di habitatnya, mereka akan mengandalkan cakarnya yang kuat untuk menggali tanah dan mengoyak sarang rayap atau semut untuk dijilat dengan lidahnya yang panjang.
Sejatinya, aardvark ialah hewan nokturnal. Mereka akan muncul di permukaan tanah di malam hari untuk berburu serangga. Namun, saat Kalahari mengalami kekeringan ekstrem akibat perubahan iklim, aardvark ditemukan berburu di siang hari, saat temperatur masih terasa hangat. Dengan demikian, mereka bisa menghemat energi yang dihabiskan untuk menghangatkan tubuh mereka di malam yang dingin. Sayangnya, usahanya kerap gagal dan akibatnya banyak aardvark yang mati.
4. Rubah bertelinga kelelawar

Mamalia kecil yang juga bisa ditemui di Gurun Kalahari ialah rubah bertelinga kelelawar atau bat-eared fox. Hewan bernama ilmiah Otocyon megalotis ini punya ciri khas telinga yang besar dan penuh pembuluh darah. Telinganya gak cuma berbentuk unik, tapi punya beberapa fungsi penting. Contohnya ialah untuk mendeteksi pergerakan mangsa, seperti rayap dan kumbang, di bawah tanah serta membantu pengaturan suhu tubuh.
Rubah bertelinga kelelawar diketahui hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil. Kelompok ini akan tidur dan beraktivitas bersama, serta saling menjaga. Mamalia ini akan menandai kawasan liangnya dengan urine. Namun, mereka gak terlalu protektif dengan teritorinya dan terkadang berbagi kawasan dengan kelompok yang lain.
5. Kori bustard

Dari 200-an spesies burung yang ada di Gurun Kalahari, kori bustard (Ardeotis kori) jadi salah satu yang paling mudah kamu identifikasi. Kori bustard ialah salah satu spesies burung darat terbesar. Bobot kori bustard jantan dapat mencapai 19 kilogram, sementara betina biasanya hanya tiga puluh persen atau setengahnya saja. Tinggi burung ini biasanya sekitar 1,5 meter.
Kori bustard merupakan burung omnivor. Dietnya terdiri dari reptil dan mamalia kecil, biji-bijian, juga getah dari pohon akasia. Uniknya, hewan ini menjadi satu dari sedikit burung yang minum dengan cara menyedot air, bukan menyendoknya. Meski dapat terbang, burung ini biasanya bertahan di daratan kecuali bila benar-benar terdesak ancaman.
6. Flamingo

Burung lain yang juga berhabitat di Gurun Kalahari adalah flamingo. Ada dua spesies flamingo yang ada di sini, yaitu greater flamingo (Phoenicopterus roseus) dan lesser flamingo (Phoeniconaias minor). Keduanya berwarna pink yang cantik dengan sedikit perbedaan di bagian paruh, di mana paruh lesser flamingo lebih merah warnanya.
Merupakan burung yang mencari makan di perairan dangkal, kawanan flamingo bisa ditemukan di lahan basah di Kalahari, misalnya di Makgadikgadi Pans, Botswana, atau Hakskeenpan, Afrika Selatan. Di sini mereka bebas mencari ganggang, plankton, serta krustasea kecil kesukaannya. Flamingo kalahari juga diketahui kerap bermigrasi ke danau-danau musiman yang ada di gurun ini.
7. Ular bandotan gembung

Tidak cuma mamalia dan burung saja yang menghuni Gurun Kalahari. Reptil juga termasuk, salah satunya ialah ular puff adder atau bandotan gembung. Ular berbisa ini punya tubuh tebal dengan sisik belang-belang berwarna kuning, cokelat, dan hitam. Bandotan gembung bisa tumbuh hingga sepanjang 1,25 meter.
Ular bandotan gembung sebenarnya tidak terlalu cekatan. Mereka lebih banyak berdiam diri dan berkamuflase dengan lingkungan sekitarnya. Reptil ini akan menunggu mangsanya dari balik pasir dan menyergap mamalia atau burung kecil yang jadi incarannya. Ular bandotan gembung dikenal memiliki bisa yang sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kematian bagi hewan yang digigitnya.
Selain tujuh hewan di atas, masih ada ratusan spesies lainnya yang berhabitat di Gurun Kalahari. Kalau kamu berkesempatan mengunjunginya, kamu mungkin juga bisa melihat beragam predator seperti hyena, cheetah dan leopard atau jerapah dan gajah Afrika. Hewan kecil seperti terwelu dan berbagai burung juga ada di sini. Semuanya punya caranya sendiri bertahan di kondisi ekstrem!