Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Biawak Gurun, Kendaraan Jadi Momok Baginya!

Biawak gurun (commons.wikimedia.org/Kudaibergen Amirekul)
Biawak gurun (commons.wikimedia.org/Kudaibergen Amirekul)

Walau terkenal dengan savana dan biomanya yang gersang ternyata daratan Afrika dan Asia Tengah tetap jadi surga bagi berbagai hewan. Nah, salah satu hewan yang bisa beradaptasi dengan daerah kering tersebut adalah Varanus griseus atau biawak gurun. Seperti namanya, kadal berwarna cokelat dan jingga ini sangat mudah ditemukan di gurun dan padang pasir. Ia juga sering terlihat di jalan raya dan sering terlindas oleh mobil.

Untuk beradaptasi dengan daerah gersang dan kering biawak gurun juga mengembangkan banyak hal. Sebagai contoh, warna dan corak tubuhnya bisa digunakan untuk berkamuflase. Hewan ini juga memiliki bisa yang mana mampu digunakan untuk membunuh mangsa dan menyerang predator. Tak cuma berbagai adaptasi, kadal bergigi tajam ini juga menyimpan segudang fakta unik yang sayangnya jarang dibahas.

1. Penyebarannya mencakup wilayah kering di Afrika dan Asia

Biawak gurun (commons.wikimedia.org/Kudaibergen Amirekul)
Biawak gurun (commons.wikimedia.org/Kudaibergen Amirekul)

Dilansir The Reptile Database, biawak gurun dapat ditemukan di dua wilayah, yaitu Asia dan Afrika. Di Asia kadal ini bisa ditemukan di wilayah Timur Tengah dan Asia Selatan seperti Arab Saudi, Iran Pakistan, India, Turkmenistan, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Afghanistan. Sementara itu penyebaranya di Afrika mencakup daerah-daerah seperti Mesir, Nigeria, Chad, Algeria, Maroko, dan Lybia.

Karena hidup di daratan Timur Tengah dan Afrika maka tidak mengherankan jika kadal ini hidup di daerah gurun, savana, dan padang pasir yang kering. Tapi tak hanya gurun, terkadang ia juga bisa dijumpai di daerah yang agak lembab, seperti area pertanian, semak-semak, rerumputan, dan kebun. Nah, dari habitatnya tersebut dapat disimpulkan kalau biawak gurun punya ketahanan tubuh yang luar biasa. Hal ini dibuktikan dari kemampuannya untuk hidup di daerah lembab sampai kering.

2. Biawak gurun akan melakukan hibernasi pada bulan September sampai April

Biawak gurun (commons.wikimedia.org/Kudaibergen Amirekul)
Biawak gurun (commons.wikimedia.org/Kudaibergen Amirekul)

Layaknya kadal lain, biawak gurun merupakan hewan berdarah dingin yang tidak bisa mengendalikan suhu tubuhnya secara mandiri. Oleh karena itu ia harus berjemur di siang, pagi, atau sore hari supaya suhu tubuhnya stabil dan metabolismenya berjalan normal. Tak cuma berjemur, biawak gurun juga rutin melakukan hibernasi, jelas artikel di jurnal Egyptian Journal of Biology. Hibernasinya juga tergolong lama dan biasanya berlangsung dari bulan September sampai April.

Lebih lanjut, individu muda harus melakukan 3 periode hibernasi sebelum tumbuh dan berkembang menjadi individu dewasa. Saat berhibernasi kadal ini punya suhu tubuh yang bervariasi, yaitu sekitar 15.0 sampai 30.5 °C. Tapi suhu tubuh tersebut bisa berbeda bagi tiap individu. Sebagai contoh, ada individu yang suhu tubuhnya hanya sekitar 16 sampai 18 °C. Namun individu lain justru punya suhu yang lebih tinggi hingga mencapai 30 °C.

3. Mampu menyuntikan bisa dengan cara mengunyah kulit dan daging mangsanya

Biawak gurun (commons.wikimedia.org/Mourad Harzallah)
Biawak gurun (commons.wikimedia.org/Mourad Harzallah)

Awalnya para ahli menganggap kalau biawak gurun tidak memiliki bisa dan hanya punya air liur yang mengandung bakteri. Namun setelah dilakukan penelitian lebih lanjut terungkap fakta bahwa kadal ini memiliki bisa yang cukup mematikan, jelas artikel di jurnal Biawak. Metode penyuntikan bisanya juga unik dan berbeda dari metode yang ada pada ular. Dalam hal ini, untuk menyuntikan bisa biawak gurun harus mengunyah daging atau kulit korbannya.

Bisa biawak gurun sendiri memiliki kandungan neurotoksin yang kuat. Tercatat, manusia yang digigit biawak gurun bisa mengalami beberapa gejala, seperti pusing, muntah-muntah, rasa sakit di otot, detak jantung yang terlalu cepat, diare, sampai kesulitan bernafas. Efek bisanya juga bisa bertahan lama, bahkan sampai dua bulan. Uniknya bisa ini tak cuma terdeteksi pada biawak gurun. Berdasarkan penelitian para ahli membuktikan kalau spesies biawak lain juga memiliki bisa yang tak kalah berbahaya.

4. Kerap terlindas kendaraan yang lewat dan populasinya terancam oleh aktivitas manusia

Biawak gurun (commons.wikimedia.org/Kudaibergen Amirekul)
Biawak gurun (commons.wikimedia.org/Kudaibergen Amirekul)

Dilansir iNaturalist, kendaraan seperti mobil jadi musuh utama biawak gurun. Hal tersebut dapat terjadi karena biawak gurun kerap terlindas dan terbunuh oleh kendaraan. Sebenarnya hal ini bukan semena-mena kesalahan pengendara. Biawak gurun juga sering teledor karena ia kerap berjemur di tengah jalan raya atau mencari makanan di sekitar jalan raya. Alhasil di banyak kesempatan mobil dan kendaraan kerap menabrak dan membunuh biawak gurun secara tak sengaja.

Namun tak hanya kendaraan, nyatanya ada hal lain yang tak kalah berbahaya bagi kehidupan biawak gurun. Pertama, hewan ini kerap diburu untuk diambil kulitnya atau dijual sebagai hewan peliharaan. Kedua, industrialisasi juga jadi faktor utama akan menurunnya populasi biawak gurun. Ketiga, aktivitas manusia juga mengusik kehidupan dan eksistensi hewan ini. Terakhir, kerusakan habitat seperti deforestasi dan alih fungsi lahan juga turut andil dalam memusnahkan populasi kadal ini.

5. Punya tubuh berwarna jingga sepanjang 1 meter lebih

Biawak gurun (commons.wikimedia.org/Marius Burger)
Biawak gurun (commons.wikimedia.org/Marius Burger)

Laman Animalia menjelaskan kalau biawak gurun merupakan kadal yang cukup besar dengan panjang berkisar antara 1 sampai 2 meter. Badannya sendiri ramping dan kurus, sangat cocok untuk mobilitas yang aktif seperti berlari, memanjat pohon, memanjat bebatuan, dan masuk ke lubang-lubang sempit. Kakinya juga panjang, ekornya panjang, dan ototnya kuat yang mana juga menambah kelincahan dan kecepatan hewan ini.

Selain gerakan yang lincah dan gesit, biawak gurun juga punya kemampuan kamuflase yang mumpuni. Hal ini tidak mengherankan mengingat ia jadi incaran berbagai predator, seperti mamalia predator, ular berbisa, burung predator, dan biawak yang lebih besar. Berbicara soal kamuflase hewan ini mengandalkan tubuhnya yang berwarna jingga, kuning, cokelat, dan krem. Corak bercak, bintik, garis, dan tutul gelap juga membantu kadal ini untuk menyamarkan diri di bebatuan, semak-semak, pepohonan, dan kayu kering.

Tak cuma unik karena hidup di gurun yang gersang, biawak gurun juga memiliki beberapa kemampuan dan adaptasi yang luar biasa. Pertama, tubuh ramping dan kurusanya sangat efektif untuk berlari dan bermanuver. Warna cokelat dan bercak garisnya juga bisa digunakan untuk berkamuflase. Sayangnya, populasi hewan ini mulai terancam dan penurunan populasi tersebut disebabkan oleh beberapa hal, seperti aktivitas manusia, kerusakan habitat, perburuan liar, dan aktivitas kendaraan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us