6 Fakta NATO, Organisasi Militer yang Bikin Rusia Murka

Sekuat apa NATO hingga berani membuat Rusia marah?

Peperangan antara Rusia dan negara tetangganya, Ukraina, masih berlangsung hingga saat ini. Dimulai pada 24 Februari 2022, ketegangan dua negara tetangga ini sebenarnya sudah berlangsung sejak bertahun-tahun yang lalu. Tensi kedua negara ini semakin tinggi, ketika Ukraina bersikeras ingin bergabung dengan NATO.

Keinginan Ukraina dan ekspansi NATO ke negara-negara Eropa Timur, termasuk negara bekas pecahan Uni Soviet membuat Rusia merasa keamanan negaranya terancam. Lalu pertanyaannya, apa itu NATO hingga membuat Negeri Beruang Merah berang dan menyerang Ukraina? Dilansir History Hit, berikut deretan fakta seputar NATO, organisasi militer yang membuat Rusia murka.

1. NATO dibentuk untuk mengimbangi kekuatan Uni Soviet

6 Fakta NATO, Organisasi Militer yang Bikin Rusia MurkaPeta Blok Barat dan Timur di era Perang Dingin. (sutori.com)

Jika membahas awal terbentuknya NATO, maka kita harus kembali ke tahun 1947 ketika Perang Dunia II baru saja berakhir. Dua tahun setelah Perang Dunia II selesai, Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat terlibat Perang Dingin dengan Uni Soviet.

Dilansir History Hit, untuk mengimbangi sekaligus menghalau pengaruh Uni Soviet yang semakin kuat di Eropa Timur, lima negara Eropa yakni Inggris Raya, Prancis, Belgia, Belanda, dan Luksemburg membentuk aliansi Western European Union. Tujuan dibentuk aliansi ini adalah untuk menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian di wilayah Atlantik Utara.

Setahun kemudian, tujuh negara lainnya yaitu Kanada, Denmark, Islandia, Italia, Norwegia, Portugal, dan Amerika Serikat bergabung dengan Western European Union. Keduabelas negara ini kemudian bertemu di Washington DC pada 4 April 1949 dan membentuk The North Atlantic Treaty Organization atau NATO.

2. Saat ini, anggota NATO mencapai puluhan negara

6 Fakta NATO, Organisasi Militer yang Bikin Rusia MurkaSuasana NATO Summit di London tahun 2019. (9and10news.com)

Berawal dari lima negara Eropa, kemudian diikuti oleh tujuh negara Eropa dan Amerika, kini anggota NATO sudah mencapai puluhan negara. Dilansir Britannica, dimulai dari Turki dan Yunani yang bergabung pada tahun 1952, diikuti oleh banyak negara lain. Pada tahun 2022 ini, anggota NATO mencapai 30 negara termasuk Jerman, Spanyol, Republik Ceko, hingga Makedonia Utara yang bergabung pada tahun 2020 lalu.

Ukraina sendiri sudah menunjukkan ketertarikan untuk bergabung dengan NATO sejak 1992, apalagi NATO juga menganut "Open Door Policy" atau Kebijakan Pintu Terbuka dimana negara Euro-Atlantic mana pun bisa bergabung menjadi anggota NATO selama negara tersebut mematuhi aturan keanggotaan. Sayangnya, keinginan Ukraina ini ditentang habis-habisan oleh Rusia.

3. Menyerang satu anggota NATO, berarti menyerang semuanya

6 Fakta NATO, Organisasi Militer yang Bikin Rusia MurkaGedung World Trade Center yang terbakar setelah serangan teroris pada 11 September 2001. (criticalthreats.org)

Dilansir NATO, organisasi militer internasional ini memegang teguh prinsip pertahanan kolektif, yang artinya ketika satu negara anggota diserang, berarti semua anggota NATO diserang.

Prinsip ini jelas sangat menguntungkan bagi semua negara yang menjadi anggota NATO. Pasalnya, ketika sebuah negara diserang oleh pihak tertentu, maka anggota NATO lain akan bahu membahu untuk melindungi negara tersebut, bahkan menyerang balik pihak yang berani menyerang anggota mereka. 

Hal ini pernah terjadi ketika kelompok teroris Al-Qaeda menyerang gedung World Trade Center di New York, Amerika Serikat pada 11 September 2001. Satu hari setelahnya, NATO melakukan operasi militer di luar wilayah Atlantik, operasi anti-terorisme di Amerika Serikat, bahkan menjaga ketat langit Amerika Serikat untuk menghindari serangan susulan.

Baca Juga: Volodymyr Zelenskyy, Mantan Pelawak yang Jadi Presiden Ukraina 

4. Negara anggota NATO harus menyisihkan minimal 2 persen dari GDP untuk pertahanan

6 Fakta NATO, Organisasi Militer yang Bikin Rusia Murkailustrasi GDP Amerika Serikat (fibre2fashion.com)

Mendapatkan jaminan perlindungan dari negara sahabat memang membuat negara kita menjadi lebih aman, setidaknya pihak lain akan berpikir ribuan kali sebelum memutuskan untuk menyerang. Namun jaminan perlindungan yang diberikan oleh NATO ini tentu saja ada harganya.

Dilansir Atlantic Council, setiap negara anggota NATO wajib menyisihkan 2 persen dari GDP mereka untuk pertahanan NATO. Nantinya biaya ini akan digunakan untuk keperluan pertahanan negara-negara anggota NATO. Sayangnya, sejauh ini hanya ada beberapa negara yang sanggup memenuhi syarat ini, termasuk Inggris dan Amerika Serikat.

5. Tidak semua negara NATO memiliki militer yang kuat

6 Fakta NATO, Organisasi Militer yang Bikin Rusia MurkaPemandangan di kota Reykjavík, Islandia. (instagram.com/iceland)

Selama ini, kita membayangkan bahwa negara-negara yang bergabung dengan NATO adalah negara-negara terkuat di dunia. Tidak dipungkiri, mayoritas negara anggota NATO seperti Amerika Serikat atau Inggris memang sangat kuat dari segi militer, namun tidak semua negara sekuat itu.

Dilansir History Hit, Islandia misalnya. Negara satu ini tidak memiliki tentara sejak tahun 1869. Namun uniknya, mereka juga masuk dalam daftar negara paling damai di dunia. Lokasi Islandia yang berada di tengah lautan juga membuat negara ini tidak pernah terlibat perselisihan dengan negara lain.

6. Selama eksistensinya, NATO terlibat dalam upaya perdamaian dunia

6 Fakta NATO, Organisasi Militer yang Bikin Rusia MurkaSeorang veteran perang Bosnia-Herzegovina memandangi bendera NATO dan Bosnia-Herzegovina. (nationalinterest.org)

Tidak hanya bergerak ketika salah satu negara anggotanya terancam, The North Atlantic Treaty Organization atau NATO juga memiliki andil dalam perdamaian dunia.

Dilansir USA Today, pada tahun 1995, NATO membantu mengakhiri perang di Bosnia-Herzegovina dengan perjanjian perdamaian, ditugaskan oleh PBB untuk mengakhiri pengusiran dan pembunuhan massal di Kosovo pada tahun 1999, hingga mengirimkan 16.000 tentara untuk melatih tentara Afghanistan memerangi teroris pada tahun 2003 lalu.

Menjadi anggota NATO memang memiliki keistimewaan, terutama dari segi militer. Namun sayangnya, tidak semua negara bisa bergabung di organisasi militer satu ini. Sesuai dengan namanya, hanya mereka yang berada di kawasan Eropa dan Amerika yang bisa menjadi anggota NATO.

Baca Juga: 5 Fakta Kecelakaan Nuklir Chernobyl dan Dampak bagi Kesehatan

Siti Marliah Photo Verified Writer Siti Marliah

Find me on 📷 : instagram.com/sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya