Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
seekor paus kepala busur
seekor paus kepala busur (commons.wikimedia.org/Vicki Beaver)

Pada tahun 1875, Prancis berada di tahun-tahun awal Republik Ketiga. Adapun, Menara Eiffel yang dikenal saat ini belum dibangun. Di sisi lain, dunia yang baru terindustrialisasi itu, tak lama sebelum munculnya gerakan Art Nouveau, lahir seorang perempuan bernama Jeanne Calment di Arles, sebuah kota di Prancis Selatan. Selama hidupnya, Jeanne Calment melihat bagaimana dunia mengalami perubahan secara drastis, seperti tersedianya listrik yang meluas, munculnya mobil di kota-kota, penemuan oven microwave, manusia menginjakkan kaki di bulan, revolusi digital, dan bahkan ponsel Nokia pertama. Seperti yang tercatat dalam buku Validation of Exceptional Longevity, Jeanne Calment meninggal pada tahun 1997, di usia 122 tahun. Angka ini menjadikannya manusia tertua yang pernah hidup.

Manusia memang mamalia darat dengan umur terpanjang di dunia, dan Jeanne Calment adalah salah satunya. Meskipun rata-rata harapan hidup manusia hanya sekitar 70 sampai 80 tahun, tapi sebuah studi di yang ditulis Timothy V. Pyrkov, dkk (2021), berjudul "Longitudinal Analysis of Blood Markers Reveals Progressive Loss of Resilience and Predicts Human Lifespan Limit," di Nature Communications, menunjukkan bahwa usia manusia sebenarnya bisa mencapai 120 sampai 150 tahun, lho. Namun, tidak hanya manusia yang punya usia terlama di dunia.

Ada banyak makhluk hidup di Bumi yang hidup dalam skala waktu yang tidak bisa kita pahami. Nah, beberapa di antaranya bahkan bikin kita bertanya-tanya tentang artinya hidup jika makhluk hidup ini punya usia hingga jutaan tahun. Apa saja, ya?

1. Kura-kura Raksasa hidup hingga 190 tahun

Kura-kura Jonathan di Plantation House Saint Helena, pada Maret 2020 (commons.wikimedia.org/Kevstan)

Hewan darat yang berusia paling panjang di dunia adalah kura-kura. Hingga tahun 2025, kura-kura tertua yang tercatat sejarah adalah Jonathan. Seperti yang dijelaskan oleh Smithsonian Magazine, saat ini Jonathan berusia 193 tahun dan masih dalam keadaan sehat, lho. Kura-kura Raksasa Seychelles yang berasal dari kepulauan Seychelles di Afrika Timur ini, tinggal di pulau St. Helena di Samudra Atlantik Selatan.

Meskipun Jonathan adalah kura-kura tertua yang tercatat sejarah, tapi kemungkinan besar ia bukanlah yang tertua sepanjang masa. Salah satu pesaingnya adalah Kura-kura Aldabra bernama Adwaita, yang tinggal di Kolkata, India. Adwaita meninggal pada tahun 2006, tetapi usianya tidak pasti. Ia diduga berusia 150 tahun. Namun, ada beberapa bukti bahwa ia mungkin berusia 250 tahun.

Kura-kura raksasa yang punya usia sangat panjang rupanya membuat para ahli zoologi penasaran. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mencari tahu mengapa kura-kura raksasa hidup jauh lebih lama ketimbang makhluk darat lainnya. Sebuah studi yang dilaporkan oleh Yale News, menganalisis DNA kura-kura raksasa dari Galapagos, yang hidup selama lebih dari satu abad. Ternyata kura-kura raksasa ini punya varian gen yang tidak ditemukan pada makhluk hidup yang berusia lebih pendek. Kura-kura raksasa mampu menekan kanker, memperbaiki DNA, dan punya kekebalan tubuh yang baik. Nah, dengan kata lain, kura-kura raksasa secara alami berevolusi untuk tetap sehat hingga usia tua.

2. Paus Bowhead tertua berusia 211 tahun

seekor paus kepala busur (commons.wikimedia.org/Vicki Beaver)

Mamalia tertua yang pernah tercatat, seperti yang dijelaskan oleh Alaska Science Forum, adalah paus Bowhead. Hidup di perairan Arktik yang dingin, paus Bowhead atau paus kepala busur mampu beradaptasi dengan air yang sangat dingin. Sebab, paus Bowhead punya lapisan lemak setebal 0,3 meter untuk melindungi diri dari dinginnya es.

Selain itu, paus Bowhead juga punya tulang tengkorak yang tebal untuk membantu mereka menembus lapisan es. Paus Bowhead sendiri bisa tumbuh sepanjang 18 meter. Saat lahir, beratnya bahkan mencapai satu ton, lho.

Masyarakat adat Inupiaq dan Yupik yang tinggal di wilayah Arktik Alaska telah berburu paus Bowhead selama lebih dari satu milenium. Tak jarang ada tombak yang menancap pada paus ini. Tombak tersebut bahkan ada yang menancap di tubuh paus selama lebih dari satu abad. Paus Bowhead tertua yang dikonfirmasi oleh para ahli biologi kemungkinan berusia 211 tahun pada saat mati dan mungkin usianya mencapai 245 tahun.

Usia paus Bowhead yang bisa sangat tua kemungkinan besar karena lingkungan dingin tempat mereka tinggal. Di perairan yang sangat dingin, paus Bowhead memiliki suhu tubuh yang rendah. Itulah sebabnya metabolisme paus Bowhead lebih lambat. Meskipun semua makhluk hidup mengalami kerusakan jaringan dalam jumlah tertentu sebagai akibat dari penuaan, metabolisme yang lambat ini meminimalkan masalah penuaan tersebut.

3. Hiu Greenland yang terkonfirmasi hidup hingga 272 tahun

Hiu Greenland (Somniosus microcephalus) (commons.wikimedia.org/NOAA Okeanos Explorer Program)

Paus Bowhead merupakan mamalia yang hidup paling lama di lautan Arktik yang dingin, tetapi ada hewan lain, nih, yang hidup lebih lama di perairan es juga. Hewan itu adalah hiu Greenland. Predator Arktik ini merupakan hewan vertebrata tertua di Bumi. New Scientist menjelaskan bahwa seekor hiu Greenland dipastikan berusia 272 tahun dan mungkin jauh lebih tua.

Rupanya tidak mudah juga, nih, untuk menentukan usia hiu dengan pasti. Pasalnya tidak seperti tulang manusia, kerangka hiu terbuat dari tulang rawan. Hiu Greenland tidak punya catatan pasti tentang usia karena tidak memiliki tulang mineral. Nah, utuk memperkirakan usia hiu, para ahli zoologi mengandalkan jejak isotop radioaktif dari uji senjata nuklir abad ke-20, yang masih terperangkap di mata hiu. Live Science mencatat bahwa perkiraan maksimum usia hiu Greenland yang pernah ditemukan adalah 512 tahun.

Namun, satu hal yang pasti adalah, bahwa Hiu Greenland bisa hidup selama berabad-abad, lho. 272 ​​tahun adalah perkiraan usia minimumnya. Jadi sangat mungkin hewan ini bisa hidup lebih dari 300 tahun. Kabarnya, hiu Greenland bahkan belum mencapai usia reproduksi sampai usianya 150 tahun.

4. Tanaman Welwitschia mirabilis bisa hidup hingga 1.500 tahun

Welwitschia mirabilis (commons.wikimedia.org/Neil Crawford)

Hanya ditemukan di Gurun Namib, Afrika, Welwitschia mirabilis adalah tanaman yang sangat unik dari tanaman lainnya. Sekilas, tanaman ini mungkin tidak terlihat istimewa, karena mirip seperti kumpulan daun yang tak beraturan dan mirip kulit. Namun, seperti yang dijelaskan oleh Institut Keanekaragaman Hayati Nasional Afrika Selatan, bentuk Welwitschia mirabilis yang tidak menarik justru menyimpan keunikan yang luar biasa. Salah satunya, tanaman ini hanya menumbuhkan dua daun.

Biasanya sebagian besar tanaman tumbuh sebagai bibit. Kemudian berkembang menjadi daun dewasa baru, akan tetapi Welwitschia mirabilis mempertahankan dua daun kecil aslinya dan daun-daun ini terus tumbuh. Namun, daun yang ditumbuhkan tanaman ini akan mengerut, terbelah, dan compang-camping seiring bertambahnya usia.

Welwitschia mirabilis biasanya hidup selama berabad-abad. Tanaman ini rata-rata berusia 500 sampai 600 tahun, dan masa hidupnya antara 400 hingga 1.500 tahun. Namun, yang terbesar di antaranya bisa berusia hingga dua milenium.

Para ahli botani terpesona dengan tanaman unik ini dan menggambarkannya sebagai salah satu spesies tanaman paling luar biasa di Bumi. Pasalnya, Welwitschia mirabilis hidup terisolasi dalam komunitas kecil. Tanaman ini mampu beradaptasi untuk hidup di tanah gurun yang kering, dengan akar tunggal yang panjang untuk menarik air dari bawah tanah.

5. Karang hitam mampu hidup hingga 4.200 tahun

Koral Hitam tertua di Hawaii (dok. NOAA Hawaiian Undersea Research Lab)

Tak semua hewan laut yang berusia panjang hidup di Arktik. Karang Hitam tumbuh di lepas pantai Hawaii, dan usianya mencapai lebih dari empat milenium. Karang merupakan komunitas tersendiri, masing-masing terdiri dari ratusan atau bahkan ribuan polip individu. Meskipun karang biasanya terkenal dengan terumbu tropis berwarna-warni yang hidup di perairan laut jernih dan kehidupan laut yang ramai, karang perairan dangkal tropis ini hanyalah salah satu varietasnya. Pasalnya, karang hitam hidup di perairan dalam dengan umur yang lebih panjang.

Lawrence Livermore National Laboratory membahas bahwa pada tahun 2009, ahli biologi kelautan menemukan karang yang hidup di perairan dalam di sekitar Hawaii. Karang hitam ini punya usia yang jauh lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya. Karang hitam, yang dinamakan demikian karena kerangka mineralnya yang berwarna hitam, ternyata bukan satu-satunya karang berumur panjang yang berada di perairan Hawaii. Habitat mereka menyatu dengan karang emas, yang juga hidup dengan waktu yang sangat lama.

Salah satu karang hitam yang diteliti dan ditemukan ini berusia 4.270 tahun. Ini menjadikannya salah satu hewan tertua di lautan. Namun yang menarik, meskipun karang tersebut tua dan kuno, polip karang individu hanya berusia beberapa tahun saja. Secara individu, karang hitam tidak terlalu luar biasa. Kekuatan dan umur panjang karang hitam berasal dari komunitas yang dibangun bersama. Jadi hanya sebagai sebuah kelompok, karang hitam bisa bertahan hidup sangat lama.

6. Pohon pinus Bristlecone hidup hingga 4.853 tahun

Pohon pinus Bristlecone, Pinus longaeva, Methuselah di Inyo, California, Amerika Serikat. (commons.wikimedia.org/daveynin)

Pohon pinus Bristlecone terkenal karena umurnya yang luar biasa panjang. Salah satu di antaranya adalah pohon pinus Bristlecone tunggal tertua di dunia, dengan usia hampir 5.000 tahun. Dikenal dengan nama Methuselah, USDA menjelaskan bahwa lokasi tepatnya dirahasiakan untuk melindunginya dari kerusakan tangan-tangan manusia. Hanya ditunjukkan bahwa pohon itu tumbuh di suatu tempat di Hutan Nasional Inyo dekat pegunungan Sierra Nevada California, Amerika Serikat.

Hutan Nasional Inyo adalah wilayah purba yang terkenal dengan pohon-pohon Bristlecone tua yang berlekuk dan bengkok. Ada lebih dari satu pohon pinus bristlecone yang telah berdiri di sana selama lebih dari 4.000 tahun. Pohon Bristlecone dikenal karena kayunya yang padat dan bergetah. Inilah yang membantu pohon tersebut tetap berdiri hingga usia tua. Di usia tua, kayunya menjadi satu-satunya yang mencegah pohon ini roboh. Pohon Bristlecone tertua sebagian besar berupa kayu mati, dengan hanya segelintir cabang hidup yang terhubung ke akar pohon oleh sehelai tipis tanaman hidup.

Nah, dengan usia 4.853 tahun, Methuselah diyakini sebagai pohon tertua di dunia, tetapi baru-baru ini muncul penantang baru. Seperti yang dijelaskan oleh Science, sebuah pohon di Chili yang dikenal sebagai Gran Abuelo diduga punya usia yang lebih tua. Selain itu, pohon Alerce (sepupu jauh dari sequoia California) diduga telah hidup beberapa abad lebih lama, kemungkinan berusia hingga 5.400 tahun. Sangat menakjubkan, ya, bahwa satu pohon bisa berdiri lebih lama daripada sebagian besar peradaban manusia. Jadi sayang banget jika pohon tua di dunia dirusak manusia.

7. Jamur Armillaria solidipes bisa hidup hingga 8.500 tahun

ilustrasi jamur Armillaria ostoyae (commons.wikimedia.org/Holger Krisp)

Banyak rahasia unik tersembunyi di bawah tanah, terutama di bawah hutan-hutan tua di dunia. Salah satu makhluk hidup misteriusnya adalah jamur raksasa. Nama spesies ini adalah Armillaria solidipes, tetapi secara umum disebut sebagai jamur raksasa.

Hidup di bawah Pegunungan Blue di Oregon, Amerika Serikat, jamur unik ini ditemukan pada tahun 2001, seperti yang dijelaskan oleh Science Daily. Jamur ini diperkirakan berusia antara 2.000 hingga 8.500 tahun. Ribuan tahun yang lalu, satu spora berkecambah di suatu tempat di lantai hutan. Spora jamur ini mungkin tidak lebih besar dari sebutir debu, tetapi organisme yang tumbuh darinya telah dinyatakan sebagai organisme hidup terbesar di muka Bumi.

Uniknya, sebagian besar jamur Armillaria solidipes terkubur secara permanen di bawah tanah, lho. Di bawah tanah, jamur ini menyebar sebagai jaringan filamen halus yang disebut miselium. Jamur Armillaria solidipes yang sangat besar juga menyebar ke permukaan dengan cara ini selama ribuan tahun, yang sekarang menutupi lebih dari 2.000 hektar tanah di bawah wilayah Oregon.

Para ahli mikologi mengukur ukurannya dengan menggunakan sidik jari DNA untuk mengetahui di mana satu jamur berakhir dan jamur lainnya dimulai. Jamur-jamur itu sendiri saling mengenali. Jamur ini bisa membedakan satu individu dari yang lain, tulis Scientific American.

8. Spons kaca yang masih hidup berusia 15.000 tahun

Spons Kaca Anoxycalyx joubini di Cape Armitage, Stasiun McMurdo, Antarktika. (commons.wikimedia.org/Paul K Dayton)

Menurut studi yang ditulis Paul K Dayton, dkk (2013), berjudul "Recruitment, Growth and Mortality of an Antarctic Hexactinellid Sponge, Anoxycalyx joubini," di PLoS One, spons yang masih hidup dan pecahkan rekor sebagai spons kaca tertua di dunia bernama Anoxycalyx joubini. Nah, yang satu ini berada di perairan dingin Antarktika, tepatnya di McMurdo Station. Perkiraan usia untuk salah satu spesimen besar spons ini mencapai 23.000 tahun dengan tinggi 2 meter. Namun, rata-rata usianya adalah 15.000 tahun.

Spons kaca disebut demikian karena kerangkanya yang terbuat dari silika biogenik. Sederhananya, mereka memiliki "tulang" yang terbuat dari kaca. Tidak seperti pohon atau makhluk hidup lainnya, kerangka spons hanya memberikan sedikit petunjuk tentang usianya. Itulah sebabnya, usia yang ditentukan hanyalah perkiraan.

Selain menjadi hewan yang berusia paling panjang di Bumi, spons kaca punya sejarah panjang di planet ini. Seperti yang dijelaskan oleh Nature, spons diduga merupakan hewan pertama yang hidup di Bumi. Fosil spons kaca yang pernah ditemukan, menunjukkan bahwa spons ini hidup 890 juta tahun yang lalu. Jika benar, ini menjadikan mereka jenis hewan tertua yang diketahui oleh manusia.

9. Pohon Quaking Aspen yang berusia 16.000 tahun

pohon tertua di dunia, sekelompok Populus tremuloides (Quaking Aspen) yang berbagi satu sistem akar (commons.wikimedia.org/J Zapell)

Dikenal dengan nama Pando, dan juga dikenal sebagai Trembling Giant, pohon ini bukan sekadar pohon, tapi mencakup sebuah hutan tersendiri. Seperti yang dijelaskan oleh Live Science, Pando memiliki sekitar 47.000 batang pohon, dan semuanya terhubung ke sistem akar bawah tanah yang sangat besar. Jadi ini adalah satu akar pohon yang memiliki banyak batang pohon.

Tak hanya itu, pando juga merupakan makhluk hidup terberat di Bumi dengan bobot 6.500 ton. Yap, wajar saja, mengingat pando adalah tumbuhan yang berusia sangat tua. Menurut sebuah studi tahun 2024 yang diterbitkan di bioRxiv, Pando diperkirakan berusia sekitar 16.000 sampai 80.000 tahun.

Pando adalah pohon klonal. Artinya setiap batang pohon baru adalah klon dari aslinya, dengan DNA yang identik. Alih-alih bereproduksi dari bunga dan biji, anakan tanaman klonal akan tumbuh dari akarnya, dan memberikan nutrisi langsung kepada tanaman induk. Biasanya, klon-klon ini akan melepaskan diri setelah tumbuh dengan baik. Namun tidak selalu. Dalam kasus Pando, pohon-pohon tersebut masih memiliki akar yang sama, sehingga semuanya merupakan bagian dari pohon yang sama. Di sisi lain, pohon klonal seperti Pando diperkirakan mampu bertahan hidup selama satu juta tahun atau lebih.

10. Rotifera Bdelloid yang masih hidup hingga usia 24.000 tahun

rotifera bdelloid (commons.wikimedia.org/Juan Carlos Fonseca Mata)

Rotifera adalah hewan air tawar yang berukuran sangat kecil. Meskipun berukuran mikroskopis, hewan ini tidak seperti bakteri. Rotifera adalah hewan multiseluler dan jauh lebih kompleks.

Rotifera juga memiliki beberapa kemampuan bertahan hidup yang mengesankan, seperti mampu bertahan hidup dalam kondisi mendidih, kekeringan, radiasi, dan pembekuan. Meskipun membeku, rotifera tidak akan mati dan bertahan untuk waktu yang sangat lama. Seperti yang ditulis Lyubov Shmakova, dkk (2021), berjudul "A Living Bdelloid Rotifer from 24,000-year-old Arctic Permafrost," dalam jurnal Science Direct, para ilmuwan menemukan rotifera yang terperangkap di lapisan es abadi Siberia. Makhluk kecil itu menghabiskan 24.000 tahun membeku di tundra dan masih dalam keadaan hidup.

Rotifera adalah makhluk kecil yang umum. Mereka dapat ditemukan hidup di berbagai lingkungan air tawar, dari dasar danau hingga sungai. Rotifera juga dapat hidup di tanah yang lembap. Menurut catatan fosilnya, rotifera sudah ada di Bumi selama lebih dari 30 juta tahun. Kekuatan rotifera menjelaskan bahwa rotifera Bdelloid dapat bertahan hidup dengan radiasi 100 kali lebih tinggi.

Nah, karena mampu bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama di atas es, rotifera yang membeku di lapisan es abadi mungkin terbangun seiring perubahan iklim yang terus mencairkan es Arktik. Saat hal itu terjadi, makhluk seperti rotifera ini pasti akan kembali memasuki biosfer Bumi. Meskipun rotifera tidak terlalu berbahaya, tapi fakta ini menimbulkan kekhawatiran tentang apa lagi yang mungkin berada di Arktik yang membeku.

11. Tanaman King's Holly yang berusia 43.600 tahun

King's Holly (commons.wikimedia.org/Shantavira)

Pando bukanlah satu-satunya tanaman klonal tua di dunia. Ada tanaman di Tasmania yang juga tak kalah unik dan tuanya. Dikenal sebagai Lomatia tasmanica atau, lebih dikenal sebagai King's Holly, tanaman ini adalah semak yang usianya diperkirakan sekitar 43.600 tahun.

Dikutip Amusing Planet, usianya bahkan mencapai 135.000 tahun. Nah, karena memiliki sistem akar bersama yang terbentang luas, King's Holly adalah satu tanaman sekaligus seluruh rumpun semak. Namun, tanaman ini punya fakta yang cukup menyedihkan, lho.

King's Holly merupakan spesies yang terancam punah. Hanya ada satu populasi liar King's Holly yang diketahui di seluruh dunia. Sebenarnya klon yang saling terhubung inilah satu-satunya yang tersisa dari tanaman ini.

Itu artinya, King's Holly tidak hanya berukuran besar dan kuno, tetapi juga satu-satunya anggota dari seluruh spesiesnya yang masih tumbuh di alam liar, di mana ia memperbanyak diri selama ribuan tahun. Nah, karena hidup sangat lama, daunnya bahkan ditemukan dalam bentuk fosil, lho. Fosil daun King's Holly ini diperkirakan berusia 43.600 tahun.

12. Virus zombie yang hidup kembali setelah 48.500 tahun membeku

Pandoravirus yedoma (commons.wikimedia.org/Alempic 2023)

Virus tidak hidup jika tidak memiliki sel inang. Inilah yang dipercaya sebagian besar ahli biologi. Namun, berbeda dengan virus raksasa. Virus zombi atau Pandoravirus yedoma adalah virus raksasa yang terdiri dari tujuh virus. Virus ini pertama kali ditemukan membeku di lapisan es Siberia.

Pada tahun 2023, sebuah tim peneliti dari Perancis, Jerman dan Rusia yang dipimpin oleh Jean-Michel Claverie, profesor emeritus di Aix Marseille University berhasil menghidupkan kembali virus zombie yang telah terperangkap dalam es selama 50.000 tahun. Virus-virus ini berusia antara 27.000 hingga 48.500 tahun, menjadikannya virus hidup tertua yang pernah tercatat sejarah.

13. Hamparan lamun Mediterania yang berusia 80.000 tahun

lamun Posidonia oceanica di Mediterania (commons.wikimedia.org/Christian Ferrer)

Tumbuhan tertua yang masih hidup di dunia adalah sepetak lamun yang tumbuh di Mediterania. Seperti yang dijelaskan oleh New Scientist, lamun ini diperkirakan berusia antara 80.000 hingga 200.000 tahun. Lamun ini bukan hanya tumbuhan tertua tetapi juga organisme kompleks tertua dan bisa dibilang makhluk hidup tertua yang masih hidup dari semua jenisnya.

Lamun tersebut memiliki nama ilmiah Posidonia oceanica. Tumbuhan yang terlihat sederhana ini justru terancam akibat perubahan iklim. Perubahan kondisi di Mediterania ini membahayakan habitat Posidonia oceanica.

Seperti Pando dan King's Holly, Posidonia oceanica adalah tumbuhan klonal. Meskipun tidak ada yang bisa memastikan seberapa besar tanaman klonal dapat tumbuh atau berapa lama mereka dapat bertahan hidup, yang tertua di antara mereka dapat tumbuh hingga mencapai ukuran yang sangat besar. Dikutip Science Daily, hamparan lamun tersebut membentang di area seluas lebih dari 9 mil (15 kilometer) dan beratnya sekitar 6.000 metrik ton. Jadi, seluruh hamparan lamun yang tumbuh di dasar Laut Mediterania, semuanya merupakan tanaman yang sama.

14. Mikroba dasar laut yang berusia 100 juta tahun

ilustrasi mikroba (commons.wikimedia.org/Selectortopic)

Salah satu hal tentang kehidupan di Bumi adalah makhluk hidup terkecil dan paling sederhana justru paling kuat untuk bertahan hidup. Misalnya, ada sebuah wilayah di Samudra Pasifik yang dikenal sebagai Pusaran Pasifik Selatan. Wilayah ini digambarkan sebagai tempat paling kosong di lautan.

Namun, ada makhluk hidup yang masih dapat ditemukan bahkan di tempat yang sangat terpencil. Di dalam tanah dan sedimen yang terkubur di bawah dasar laut, para ilmuwan menemukan berbagai mikroba. Bakteri, jamur, dan virus, yang sebagian besar berada dalam keadaan dorman di bawah laut.

Seperti yang dijelaskan oleh Phys.org, mikroba ini masih hidup. Para peneliti percaya bahwa usianya sekitar 100 juta tahun—perkiraan berdasarkan usia tanah tempat mereka berada. Mikroba tersebut tidak membeku atau dalam keadaan mati suri, tetapi hidup dalam gerakan yang sangat lambat, dan hanya bereproduksi sekali setiap 10.000 tahun.

Mikroba-mikroba yang masih hidup ini justru menjadi teka-teki bagi para ahli mikrobiologi, yang membuat beberapa di antaranya ragu untuk menyebutnya sebagai makhluk hidup. Selain itu ada pertanyaan tentang dari mana mikroba-mikroba ini mendapatkan energi untuk mempertahankan diri.

15. Mikroba garam Australia berusia 830 juta tahun

Mikroba garam Australia (dok. Geology/Sara I. Schreder-Gomes)

Pada tahun 2022, para ilmuwan menemukan sepotong garam batu Australia yang mengandung mikroba yang terperangkap. Seperti yang ditulis Sara I. Schreder-Gomes, dkk (2022), berjudul "830-million-year-old microorganisms in primary fluid inclusions in halite," yang diterbitkan dalam Geology, menjelaskan bahwa mikroba ini berusia sekitar 830 juta tahun. Ini sekitar 18 persen dari usia Bumi sendiri.

Mikroba yang terperangkap ini tidak hanya lebih tua dari yang pernah ditemukan sebelumnya, tetapi juga lebih tua dari sebagian besar kehidupan di Bumi. Garam batu tempat mikroba ini terperangkap terbentuk selama Era Prakambrium. Pada saat itu, mikroba sederhana seperti ini kemungkinan merupakan satu-satunya jenis kehidupan di Bumi. Garam batu yang secara teknis dikenal sebagai halit, dapat mengandung inklusi cairan—gelembung kecil air yang terperangkap dan tersegel di dalam bongkahan garam kristal.

16. Hydra si makhluk abadi

Hydras (commons.wikimedia.org/Oinari-san)

Penuaan adalah proses di mana makhluk hidup perlahan-lahan mengalami penurunan fungsi seiring bertambahnya usia. Penuaan pun berlaku bagi manusia, tetapi penuaan justru tidak berlaku untuk setiap makhluk hidup di dunia. Hydra adalah hewan air tawar kecil yang tidak menua.

Seperti yang dicatat oleh Live Science, hydra secara biologis abadi. Meskipun belum pernah ditemukan fosil hydra, para ahli biologi yang mempelajarinya percaya bahwa mereka dapat hidup selamanya jika berada dalam kondisi yang tepat. Nah, karena hydra tidak menua, para ilmuwan tidak tahu, nih, berapa usia hydra. Sebab, tubuh hydra sebagian besar terbuat dari sel punca, yang membuat mereka selalu awet muda.

Namun, ada makhluk lain di Bumi yang jauh lebih tangguh dari hydra. Seperti yang dijelaskan oleh American Museum of Natural History, makhluk laut bernama Turritopsis dohrnii dapat menua, tapi penuannya justru mundur, nih. Dikenal sebagai ubur-ubur abadi, hewan unik ini merespons cedera fisik dengan kembali ke tahap sebelumnya dalam siklus hidupnya. Sederhananya, gini. Ubur-ubur abadi ini akan kembali ke masa mudanya sebelum melepaskan serangkaian klon dirinya sendiri dan kemudian tumbuh dewasa kembali.

Secara teoritis, ubur-ubur ini bisa kembali ke siklus hidup sebelumnya sesering yang mereka butuhkan. Ubur-ubur yang sama secara genetik ini telah ditemukan di seluruh lautan. Namun, makhluk hidup ini bukan makhluk hidup tertua di Bumi, tetapi suatu hari nanti mereka bisa menjadi yang tertua.

Makhluk hidup di Bumi ini memang beragam dan unik. Siapa sangka kalau makhluk hidup punya usia yang sangat panjang. Ini mengingatkan kita bahwa ada beberapa makhluk hidup yang diciptakan sangat istimewa lewat usianya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team