Sejatinya, kita tidak pernah "tinggal sendirian". Bahkan, di kulit wajah yang mulus dan halus sekalipun, mungkin terdapat hewan mikroskopis yang merambat di atasnya. Hiii, ngeri!
Tidak hanya di wajah, tetapi kemungkinan ada makhluk hidup yang tinggal di bagian lain tubuhmu. Meski menjijikkan jika dibayangkan, sebagian besar dari mereka tidak berbahaya kok. Bahkan, ada yang "bermanfaat" bagi kita. Yuk kenalan!
Tak sedikit dari kita yang pernah "kutuan" waktu masih kecil. Kutu menyebar dengan cepat, hingga 23 cm per menit. Mereka berpindah dari satu kepala ke kepala lain lewat pelukan, tidur di tempat yang sama, atau melalui benda seperti topi, syal, dan mantel, laman Treehugger menjelaskan.
Yang mengerikan, kutu menghisap darah dari kulit kepala dan membuat kepala menjadi sangat gatal. Dan kutu beranak-pinak sangat cepat! Kutu betina bertelur 3-5 butir per hari, menetas dalam waktu 7-10 hari, dan menjadi dewasa dalam 7-10 hari berikutnya. Can you imagine?
Untuk membebaskan kepala dari kutu, sisir rambut dengan sisir khusus bergigi halus yang telah dibasahi dengan air. Atau gunakan obat khusus untuk membunuh kutu dan telurnya, seperti Peditox, obat berbentuk cair dengan kandungan 1 persen permethrin.
Sesuai dengan namanya, cacing pita berbentuk pipih seperti pita. Tubuhnya terdiri dari ruas-ruas dan dapat tumbuh hingga 30 kaki atau 10 meter! Bisa dibayangkan, cacing sepanjang itu hidup di usus kita?
Kita berisiko tinggi terinfeksi apabila bekerja di peternakan, berada di tempat yang kebersihannya buruk, makan atau minum yang mengandung telur atau larva cacing pita, seperti daging sapi atau babi mentah, laman Web MD mengungkapkan.
Begitu masuk ke dalam tubuh, kepala cacing pita langsung menempel di dinding usus. Ciri-ciri terinfeksi cacing pita adalah mual, lemas, sakit perut, kehilangan nafsu makan, atau diare. Berat badan akan turun karena cacing pita menyerap nutrisi dari makanan yang kita konsumsi.
Nah, ini dia makhluk kecil yang tanpa disadari tinggal di wajahmu. Kamu tidak bisa melihatnya, karena panjangnya hanya sepertiga milimeter dan transparan. Ada dua spesies yang hidup di wajah manusia, yakni Demodex folliculorum (tinggal di pori-pori dan folikel rambut) dan D. brevis (menghuni kelenjar sebaceous berminyak).
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari North Carolina State University di Raleigh dan dikutip oleh laman BBC, menemukan sekitar 14 persen orang yang memiliki makhluk mikroskopis ini di wajahnya. Dan semakin bertambah usia, semakin banyak jumlah demodex yang "tinggal" bersama kita!
Apakah makhluk kecil ini berbahaya? Tentu tidak. Menurut laman Web MD, demodex hanya ingin makan sel kulit mati dan minyak yang ada di wajah kita. Walau keberadaan mereka dianggap menjijikkan, kita tidak pernah bisa menyingkirkan mereka selamanya.
Walau namanya dalam bahasa Inggris adalah ringworm, tapi ini bukan sejenis cacing. Melainkan jamur kulit atau kurap. Infeksi jamur ini menimbulkan ruam merah seperti cincin pada kulit. Paling banyak ditemui di lengan dan kaki, tetapi bisa muncul di bagian lain tubuh.
Apa penyebabnya? Spora jamur menular antar manusia melalui kontak langsung dengan kulit atau berbagi benda seperti handuk, sisir, dan selimut.
Ingin kurap lenyap selamanya? Biasanya, dokter akan meresepkan obat topikal, seperti krim anti jamur, salep, atau gel. Sementara, untuk menghindarinya, pastikan untuk mencuci tangan setelah menyentuh hewan, tidak berbagi benda personal dengan orang lain, dan menjaga kulit agar tetap bersih dan kering, laman Healthline menyarankan.
Namanya Giardia lamblia, parasit kecil yang tinggal di usus ini menyebabkan giardiasis (infeksi usus). Parasit ini berkembang biak di dalam tanah dan bisa ditemukan di sumber air yang tidak diolah seperti danau, sungai, kolam renang, atau sumur.
Gejala apa yang dirasakan jika terinfeksi giardiasis? Dilansir laman Web MD, ciri-cirinya adalah kram, adanya gas dalam tubuh, diare yang berbau busuk, sendawa berbau belerang, hingga penurunan berat badan.
Untuk menghindari Giardia, pastikan mencuci dan memasak makanan dengan benar sebelum dikonsumsi. Rebuslah air sampai benar-benar mendidih, lalu biarkan sampai suhunya turun dan layak diminum.
Kamu punya kebiasaan berjalan dengan kaki telanjang? Hati-hati terkena cacing tambang! Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), diperkirakan 576-740 juta orang di seluruh dunia yang terinfeksi cacing tambang.
Sejatinya, cacing tambang hidup di usus kecil. Jika orang yang terinfeksi buang air besar di luar, telur cacing tambang akan menetas jadi larva. Dan larva ini bisa menembus kulit manusia seperti pada gambar di atas! Seram, kan?
Bagaimana cara mengeluarkan cacing tambang dari kulit? Menurut studi berjudul "Treatment of Hookworm Infection" yang diterbitkan di JAMA Network, Tetrachloroethylene adalah yang paling efektif, bisa menghilangkan 80-97 persen cacing tambang. Hexylresorcinol juga digunakan walau efektivitasnya lebih rendah, yakni 70-75 persen.
Dan yang terakhir ada Lactobacilli, bakteri yang jumlahnya melimpah di vagina. Disebut sebagai bakteri baik karena menjaga keseimbangan vagina, garis pertahanan pertama melawan mikroba penyebab keputihan, bau, dan gatal, menjaga keasaman vagina, serta mencegah vaginosis bakteri dan infeksi jamur.
Berdasarkan studi berjudul "Vaginal Lactobacillus Flora of Healthy Swedish Women" yang dipublikasikan di Journal of Clinical Microbiology, vagina yang sehat didominasi oleh lactobacilli. Tidak dianjurkan mencuci genital dengan vaginal wash karena bisa menurunkan 45 persen Lactobacillus.
Nah, itulah sejumlah makhluk hidup yang tinggal di tubuhmu tanpa kamu sadari. Kita benar-benar tidak hidup sendirian, ya?