ilustrasi obat-obatan (unsplash.com/michal parzuchowski)
Sejatinya, pengembangan ilmu pengetahuan dilakukan untuk menunjang aktivitas manusia. Berlaku juga pada materi hidrokarbon yang bisa kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja?
Mulai kendaraan bermotor, kompor gas atau manual, dan banyak benda di rumah menggunakan senyawa hidrokarbon. Di antaranya seperti solar, minyak tanah, gas LPG, atau bensin.
Hidrokarbon yang digunakan pada benda-benda ini umumnya berasal dari penguraian bahan organik tumbuhan dan hewan. Melalui siklus karbon dengan pengaruh tekanan, suhu, serta peran mikroorganisme pengurai menjadikannya berubah menjadi bahan bisa digunakan.
Dalam bidang kesehatan, senyawa hidrokarbon bisa ditemukan dalam suplemen minyak, vaksin, suntikan, hingga obat pil. Meski perlu diubah dan menambahkan gugus fungsional yang mendukung.
Hidrokarbon terhalogenasi juga banyak digunakan dalam pengobatan untuk membuat anestesi. Misalnya, halotan, propelan untuk inhaler, dan obat penenang seperti kloral hidrat.
Lilin parafin merupakan jenis hidrokarbon alkana, molekulnya yang paling sederhana adalah CH4 alias metana. Sementara itu, aspal alias bitumen adalah senyawa hidrokarbon dengan sulfur, oksigen, dan klor.
Contoh terakhir pada pembahasan ini adalah plastik. Iya, plastik yang kamu gunakan untuk berbelanja. Benda tersebut memiliki monomer rantai panjang petrokimia yang berikatan dengan diri sendiri alias katenasi.
Materi hidrokarbon memang tidak bisa secara langsung diamati. Namun, bentuk fisiknya bisa bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari.