Ilustrasi memotong ikan (unsplash.com/innay1002)
Mikroplastik dapat dengan mudah masuk ke organisme laut seperti ikan. Mikroplastik yang ditemukan dalam tubuh ikan dapat berbentuk seperti fragmen, film, dan styrofoam. Mikroplastik yang terikut dari suatu makanan dapat masuk ke saluran pencernaan manusia. Mikroplastik tidak dapat dicerna secara langsung oleh saluran pencernaan, sehingga akan merobek usus atau lambung dan sebagian keluar bersama feses. Mikroplastik juga dapat menutup saluran pencernaan serta menimbulkan keterbatasan nutrisi.
Oleh karena ukurannya yang kecil, menyebabkan mikroplastik dengan mudah melakukan transportasi ke jaringan atau sel tubuh seperti sel darah. Mikroplastik yang terserap ke dalam sel darah dapat mengganggu sistem syaraf. Mikroplastik juga merupakan vektor atau pembawa patogen ke dalam tubuh.
Mikroplastik yang terakumulasi didalam tubuh dapat menyebabkan dampak negatif seperti peradangan pada organ tubuh, transformasi kandungan kimia plastik ke dalam tubuh, gangguan mikroba pada usus, gangguan syaraf, dan perubahan pola makan. Jika mikroplastik terakumulasi dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang lama, maka memungkinkan terjadi gangguan akut pada organ tubuh, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, baik produksi, konsumsi, ataupun keberadaan limbah plastik harus dikurangi, sehingga potensi bahaya baik bagi ekosistem dan kesehatan dapat terhindarkan.