Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Hindari Paparan Mikroplastik demi Kesehatan

ilustrasi mikroplastik (unsplash.com/Sören Funk)
ilustrasi mikroplastik (unsplash.com/Sören Funk)

Menurut data UNEP, lebih dari 8,3 miliar ton plastik telah diproduksi oleh manusia sejak tahun 1950-an. Dari jumlah itu, 79 persen di antaranya telah terdampar di tempat pembuangan sampah, tempat pembuangan akhir, dan lingkungan alam. Jika terus dibiarkan, para ilmuwan memprediksi bahwa di tahun 2050, lautan bisa mengandung lebih banyak plastik daripada ikan.

Yang lebih buruk, potongan-potongan kecil plastik, yang disebut mikroplastik, dapat ditemukan hampir di mana-mana; lautan, tanah, isi perut ikan dan serangga, dan melayang di udara. Bahkan, mikroplastik ini bisa tertelan oleh manusia.

Padahal, menurut laman Ecowatch, bahan kimia dalam mikroplastik memiliki berbagai dampak buruk bagi kesehatan manusia, seperti masalah perkembangan, reproduksi, dan hormonal. Sebagai contoh, BPA dan ftalat dari plastik dapat mengganggu endokrin dan menyebabkan berbagai jenis kanker terkait hormon. 

Karenanya, sangat penting bagi kita semua untuk melakukan langkah-langkah agar dapat menghindari paparan mikroplastik. Bagaimana caranya? Simak penjelasan berikut ini.

1. Jangan memanaskan makanan yang dibungkus plastik ke dalam microwave

ilustrasi microwave (pexels.com/Lisa)
ilustrasi microwave (pexels.com/Lisa)

Sebuah studi tahun 2019 yang difasilitasi oleh World Wildlife Fund (WWF) menemukan bahwa rata-rata manusia menelan plastik yang jumlahnya kira-kira sama dengan yang ada di kartu kredit setiap minggunya. Sebagian besar  plastik ini berasal dari makanan dan air yang kita konsumsi setiap hari.

Salah satu aktivitas yang memicu masuknya mikroplastik ke dalam tubuh adalah saat kamu memasukkan makanan yang berada dalam wadah plastik ke dalam microwave. Ini karena BPA dan ftalat dalam plastik lebih mudah larut saat dipanaskan.

2. Saring air keran

ilustrasi air (pixabay.com/3345408)
ilustrasi air (pixabay.com/3345408)

Menurut Tapp Water, penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik ada di sebanyak 94 persen air keran di Amerika Serikat dan 72 persen air keran di Eropa. Meskipun survei ini dilakukan di Amerika dan Eropa, tapi tidak ada salahnya kamu yang ada di Indonesia juga mewaspadai hal ini.

Menyaring air dapat mengurangi kemungkinan menelan mikroplastik dari air, menurut ConsumerLab. Sebagian besar filter air blok karbon dapat menghilangkan mikroplastik. Selain itu, filter blok karbon berbasis tempurung kelapa yang dapat terurai secara hayati mungkin juga efektif.

3. Cobalah kurangi konsumsi ikan

ilustrasi ikan (pixabay.com/bigtorica)
ilustrasi ikan (pixabay.com/bigtorica)

Sebuah studi yang dimuat di jurnal ilmiah Proceedings of the Royal Society B. menemukan bahwa ikan teri mengira mikroplastik adalah makanan karena baunya seperti makanan. Selanjutnya, ikan teri yang telah terkontaminasi mikroplastik ini pada gilirannya dimakan oleh ikan yang lebih besar. Racun dalam mikroplastik ini kemudian dapat ditransfer ke manusia yang mengonsumsi ikan tersebut.

Memang, ikan adalah makanan bergizi yang menyehatkan. Namun, mengingat fakta bahwa ikan di laut memiliki risiko besar terkontaminasi mikroplastik, ada baiknya untuk membatasi konsumsi ikan.

4. Kurangi penggunaan cangkir sekali pakai

ilustrasi cangkir kertas sekali pakai (unsplash.com/Kelly Sikkema)
ilustrasi cangkir kertas sekali pakai (unsplash.com/Kelly Sikkema)

Cangkir kertas sekali pakai bisa melepaskan mikroplastik saat terkena cairan panas, menurut studi dalam Journal of Hazardous Materials. Jadi, jika kamu mengonsumsi secangkir kopi panas yang disajikan dalam cangkir sekali pakai setiap hari, artinya setiap hari kamu menambah konsumsi mikroplastik. Lapisan di sebagian besar cangkir kertas ini dibuat dengan plastik kelas HDPE, yang terbukti dapat melepaskan bahan kimia estrogenik dan beberapa bahkan mengandung logam berat.

Sebaiknya, beralihlah ke cangkir kopi stainless steel atau kaca yang dapat digunakan kembali, termasuk saat kamu akan minum di kedai kopi favoritmu. Selain itu, tak jarang kafe menawarkan diskon kepada pelanggan yang membawa mug yang dapat digunakan kembali. Jadi, selain mengurangi risiko mengonsumsi mikroplastik, kamu juga bisa menghemat sejumlah uang.

5. Bersihkan debu di rumah dengan vacuum cleaner secara teratur

ilustrasi vacuum cleaner (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi vacuum cleaner (pexels.com/Pixabay)

Selain makan dan minum, mikroplastik juga bisa masuk ke tubuh melalui udara. Menurut Scientific American, mikroplastik yang sangat kecil sering kali bercampur dengan debu di bawah tempat tidur, di sudut-sudut rumah, dan mengambang di udara. Akhirnya, ini bisa terhirup atau tertelan secara tidak sengaja. Khususnya oleh bayi yang sedang belajar merangkak.

Penyedotan debu secara teratur dapat mencegah mikroplastik ini terakumulasi dan terhirup oleh penghuni rumah. Gunakan penyedot debu dengan filter HEPA untuk membersihkan rumah, karena jika tidak, partikel-partikel ini tidak akan tersedot secara sempurna dan melayang-layang di udara.

Adanya mikroplastik di tubuh dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Dengan menerapkan semua langkah ini, harapannya ini akan sangat membantu kamu mengurangi risiko menelan plastik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eka Ami
EditorEka Ami
Follow Us