Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
kuda nil (pexels.com/Hugo Sykes)
ilustrasi kuda nil (pexels.com/Hugo Sykes)

Intinya sih...

  • Keringat merah kuda nil bukanlah keringat sungguhan, melainkan sekresi kulit yang berubah warna akibat paparan sinar matahari.

  • Tabir surya alami dan antibiotik alami adalah fungsi utama dari keringat merah ini untuk melindungi kulit kuda nil dari bahaya sinar matahari dan infeksi bakteri.

  • Keringat merah juga berfungsi sebagai pengusir nyamuk alami dan menjaga kelembapan kulit, menunjukkan adaptasi luar biasa hewan ini terhadap lingkungan ekstrem.

Kuda nil adalah mamalia yang dikenal karena tubuhnya yang besar dan kebiasaannya menghabiskan waktu di air. Namun, ada satu ciri unik yang membuat hewan ini benar-benar mencuri perhatian, yaitu mereka mengeluarkan cairan berwarna merah seperti darah dari pori-porinya. Sekilas, cairan ini tampak menyeramkan, seolah-olah kuda nil berdarah, sehingga sempat membuat bingung banyak pengamat selama berabad-abad.

Namun, penelitian ilmiah modern mengungkap bahwa cairan ini bukanlah darah, melainkan sekresi kulit dengan fungsi luar biasa. Lebih dari sekadar pelumas kulit, keringat merah kuda nil adalah hasil evolusi cerdas yang melindungi hewan ini dari sengatan matahari, infeksi, hingga gigitan serangga. Yuk, kita telusuri bagaimana keringat merah ini bekerja dan mengapa ini sangat penting bagi kelangsungan hidup kuda nil.

1. Sebenarnya, apakah keringat merah itu

Meskipun disebut keringat, cairan merah ini sebenarnya bukanlah keringat sungguhan. Kuda nil tidak memiliki kelenjar keringat atau minyak seperti manusia. Sebagai gantinya, mereka memiliki kelenjar khusus di bawah kulit yang mengeluarkan cairan kental, melalui pori-pori besar. Cairan ini awalnya bening, begitu terkena udara dan sinar matahari, cairan ini berubah warna menjadi merah-oranye, lalu menjadi cokelat saat mengalami proses oksidasi dan polimerisasi.

2. Berperan sebagai sunscreen dan antibiotik alami

Warna khas dari cairan ini berasal dari dua pigmen utama: hipposudorat (merah) dan norhipposudorat (oranye). Keduanya bersifat asam dan mengandung struktur kimia cincin karbon yang memungkinkan mereka menyerap sinar ultraviolet (UV). Artinya, cairan ini berfungsi sebagai tabir surya alami. Tabir surya ini sangat penting karena kulit kuda nil cukup tipis dan rentan terbakar sinar matahari saat mereka berada di luar air.

3. Perlindungan dari sengatan matahari dan dehidrasi

ilustrasi kuda nil (pixabay.com/adege)

Fungsi utama dari cairan ini adalah melindungi kulit dari bahaya sinar matahari. Dengan menyerap sinar UV, sekresi ini mencegah luka bakar dan kemungkinan kanker kulit. Tak hanya itu, cairan ini juga menjaga kelembapan kulit serta mencegah penguapan air dari permukaan tubuh, yang sangat penting untuk mencegah dehidrasi, terutama di bawah terik matahari Afrika.

4. Sifat antibakteri untuk penyembuh luka alami

Hal menarik lainnya dari keringat merah kuda nil adalah kemampuannya melawan bakteri. Penelitian menunjukkan bahwa pigmen merah dalam cairan ini bisa menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri berbahaya. Ini menjelaskan mengapa kuda nil yang sering terluka akibat perkelahian jarang mengalami infeksi, meskipun hidup di air berlumpur yang penuh mikroba. Cairan ini bekerja seperti antiseptik alami yang mempercepat penyembuhan luka.

5. Pengusir nyamuk alami

Keringat merah kuda nil mungkin berfungsi sebagai pengusir serangga, khususnya nyamuk. Ini memberi perlindungan tambahan dari gigitan serangga dan penyakit yang bisa ditularkan melalui darah. Dengan begitu, satu cairan ini benar-benar menjadi solusi multifungsi bagi perlindungan tubuh kuda nil.

6. Mengapa adaptasi ini muncul

ilustrasi kuda nil (pexels.com/Roger Brown)

Keringat merah kuda nil kemungkinan berevolusi sebagai jawaban atas tantangan lingkungan tempat mereka hidup, seperti:

  • Paparan sinar matahari yang intens saat berjemur atau mencari makan di darat

  • Cedera kulit yang sering terjadi akibat interaksi sosial yang agresif

  • Lingkungan berlumpur yang penuh bakteri dan kuman

  • Ancaman gigitan serangga seperti nyamuk.

Keringat merah kuda nil adalah contoh menakjubkan dari keajaiban evolusi. Cairan yang tampak aneh ini ternyata menyimpan segudang fungsi penting: mulai dari pelindung sinar matahari, pelembap, antibiotik, hingga pengusir nyamuk. Adaptasi ini tidak hanya menjaga kulit kuda nil tetap sehat, tetapi juga menunjukkan betapa luar biasanya cara alam membantu makhluk hidup bertahan di lingkungan ekstrem.

Referensi

A-Z Animals. Diakses pada Juli 2025. The Incredible Reason Hippos Have Red Sweat
IFLScience. Diakses pada Juli 2025. Yes, Hippos’ Sweat Is Red — But It’s Not Blood
NUS Blog. Diakses pada Juli 2025. The Secret of a Hippo’s Silky Skin Regime
Science History Institute. Diakses pada Juli 2025. Sweating Blood
Science News. Diakses pada Juli 2025. Red Sweat: Hippo Skin Oozes Antibiotic Sunscreen
Science News Explores. Diakses pada Juli 2025. Hippo Sweat Is a Natural Sunscreen

Editorial Team