Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tumbuhan di zona radiasi (unsplash.com/Kilian Karger)

Kata "nuklir" mungkin sudah tak asing lagi di telinga kita. Pendapat soal nuklir sangat beragam, ada yang menganggap bahwa nuklir dapat bermanfaat bagi manusia dan ada yang menganggap nuklir justru membuat malapetaka bagi manusia, seperti bencana yang terjadi pada pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di kota Pripyat, Ukraina.

Ketika reaktor pembangkit listrik Chernobyl meledak, partikel radioaktif yang menyebar di udara mengakibatkan banyak korban meninggal, munculnya radiasi nuklir, hingga berbagai keanekaragaman hayati serta sumber air menjadi sangat terkontaminasi. Meskipun begitu, tumbuhan di zona tersebut nyatanya mampu pulih hanya dalam tiga tahun, bahkan banyak yang tidak mati saat kejadian tersebut. Bagaimana bisa tumbuhan tahan terhadap radiasi nuklir yang dahsyat tersebut? Yuk, cari tahu!

1. Bagaimana radiasi nuklir memengaruhi sel?

ilustrasi zona dengan radiasi nuklir (unsplash.com/Vladyslav Cherkasenko)

Seperti yang kita tahu, radiasi nuklir dapat memengaruhi sel makhluk hidup. Dilansir The Conversation, zat radioaktif dari nuklir bersifat tidak stabil. Zat ini terus-menerus menembakkan partikel berenergi tinggi serta gelombang yang dapat menghancurkan struktur sel tubuh.

Pada dosis radiasi yang tinggi, DNA menjadi kacau sehingga sel cepat mati. Dosis radiasi yang lebih rendah dapat menyebabkan mutasi sel--menjadi sel kanker, berkembang biak secara tak terkendali, dan menyebar ke bagian tubuh lain.

Ini menjadi fatal terhadap manusia dan hewan karena sel tubuh mereka punya tugas dan fungsi masing-masing. Sel-sel ini harus bekerja sama agar tubuh tetap hidup dan masing-masing tak tergantikan.

2. Kemampuan adaptasi tumbuhan lebih fleksibel

Editorial Team

Tonton lebih seru di