Selama beberapa dekade terakhir, kita telah menyaksikan peningkatan signifikan dalam tingkat kepunahan yang diakibatkan oleh krisis lingkungan yang menghadirkan ancaman serius terhadap keseimbangan alam. Namun, sebagai respons terhadap tantangan ini, manusia telah aktif terlibat dalam berbagai upaya, salah satunya melalui pengembangan teknologi rekayasa bioteknologi yang dikenal sebagai de-extinction. Tujuan utama de-extinction adalah untuk menghidupkan kembali hewan yang telah punah. De-extinction dapat membantu memulihkan ekosistem yang telah rusak dan meningkatkan keanekaragaman hayati.
De-extinction diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan alam, seperti meningkatkan keanekaragaman hayati dan meningkatkan kesadaran akan krisis lingkungan. Artinya, upaya ini bukan hanya langkah teknologis, tetapi juga langkah etis dan bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian ekosistem kita. Tanpa berlama-lama lagi, mari kita telusuri lebih dalam mengenai bagaimana perpaduan antara teknologi dan tanggung jawab lingkungan dapat membuka jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, sehingga kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi lingkungan kita.