Mengenal Hewan Purba Meganeura, si Capung Raksasa

Meganeura adalah serangga raksasa yang hidup sekitar 300 juta tahun yang lalu, tepatnya pada Zaman Karbon. Meganeura memiliki ukuran 12x lipat lebih besar jika dibandingkan dengan capung modern. Diketahui panjang tubuhnya mencapai 43 cm dengan sayap 65-75 cm. Wah, sudah terbayang sebesar apa capung yang satu ini?
Meganeura merupakan predator utama dalam ekosistemnnya, mereka biasanya memangsa ikan, serangga kecil, dan antropoda. Habitat asli meganeura adalah di hutan yang lebat dengan kondisi lembap, mereka cenderung menghabiskan waktunya di dekat sungai atau perairan untuk mencari mangsa.
Banyak hal unik tentang meganeura yang harus kita jelajahi, berikut ini adalah penjelasan mengenai hewan purba meganeura atau disebut capung raksasa!
1. Mengenal meganeura
Sekitar 300 juta tahun yang lalu, meganeura atau capung raksasa mendiami sebuah hutan lebat pada Zaman Karbon. Meganeura memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan capung yang hidup saat ini. Sayap yang dibentangkan dapat mencapai 70 cm.
Charles Brongniart, seorang paleontolong dari Perancis menemukan fosil meganeura untuk pertama kali. Ia juga memberi nama hewan purba tersebut dengan 'meganeura'. Pada zaman dulu, meganeura tergolong karnivora atau pemakan daging. Mereka sangat menyukai daging, serangga kecil, atau amfibi kecil. Untuk mencari mangsa, meganeura biasanya akan menyusuri tepian sungai.
Setelah memantau mangsa, mereka kemudian menggunakan kakinya yang panjang dan dibantu duri-duri kecil yang menyelimuti kaki untuk menaklukan mangsanya. Meganeura merupakan spesies serangga terbang terbesar yang pernah hidup di bumi.
2. Kehidupan serangga meganeura
Meganeura memiliki tubuh yang ramping dan kuat, kecepatan terbang dan kelincahan meganeura setara dengan capung yang ada pada saat ini. Di zaman hewan purba tentu kondisi lingkungannya sangat berbeda dengan kehidupan di zaman sekarang. Untuk itu tidak ada salahnya mengenal lebih dalam kehidupan serangga yang satu ini.
Diketahui pada Zaman Karbon, kadar oksigen di atmosfer sangat tinggi yaitu mencapai 35%, sedangkan di zaman sekarang kadar oksigen berkisar 21%. Adanya oksigen yang lebih tinggi inilah yang menyebabkan banyaknya hewan bertubuh besar.
Kehidupan meganeura adalah di hutan yang lebat dengan kondisi lembab, tempat tersebut merupakan habitat yang sempurna bagi meganeura. Meganeura adalah pemangsa utama dalam ekosistem yang biasanya memangsa serangga kecil, antropoda, dan hewan vertebrata kecil seperti ikan.
3. Karakteristik meganeura
Sayap yang dibentangkan meganeura dapat mencapai 65 hingga 75 cm, tentu 12x lebih besar jika dibandingkan dengan capung yang ada saat ini. Sementara itu panjang tubunya bisa mencapai 43 cm. Perilaku meganeura adalah sebagai predator utama, ikan, antropoda, dan serangga kecil adalah mangsa favoritnya.
Meskipun hidup sekitar ratusan juta yang lalu, tidak menutup kemungkinan meganeura memiliki kesamaan dengan capung modern dalam hal berburu. Gaya berburu meganeura sama seperti capung modern, yaitu menggandalkan kelincahan dan penglihatannya yang tajam.
Jangan salah, dibalik tubuhnya yang besar meganeura tetap lincah dalam hal terbang dan menerkam mangsanya. Selanjutnya, dalam hal reproduksi meganeura jantan akan mengawini meganeura betina dengan cara saling berpegangan pada tubuh pasangannya dengan bagian tubuh tambahan khusus. Seiring berjalannya waktu, meganeura mengalami kepunahan karena kadar oksigen kian menurun sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhannya.
Demikian informasi mengenai hewan purba meganeura yang harus kamu ketahui untuk menambah wawasan. Berdasarkan kehidupan dan karakteristik unik yang dimiliki meganeura, justru menjadi simbol keanekaragaman hayati di zaman purba sekaligus mengingatkan untuk terus menjaga keberadaan hewan yang ada di sekitar kita. Meskipun sudah punah, namun meganeura masih memiliki penerus yaitu capung modern yang biasa kita jumpai.