Ular fosorial (commons.wikimedia.org/Arnaud Aury)
Ular fosorial merujuk pada ular-ular yang hidup di tanah atau di dalam tanah. Mereka merupakan penggali yang andal dan bisa menggali tanah basah, membuat lubang, sampai masuk ke sela-sela sempit. Jika dibandingkan ular lain, ular fosorial cenderung lebih kecil dengan panjang maksimal yang tak lebih dari 1 meter. Nah, ukuran kecil tersebut memudahkan mereka untuk menggali tanah dan bersembunyi di dedaunan kering.
Secara umum, ular fosorial tidak berbahaya, tidak berbisa, bahkan hampir tak pernah menggigit manusia. Namun, ada segelintir spesies seperti Calliophis intestinalis yang harus diwaspadai karena ia termasuk ular berbisa tinggi. Karena hidup di tanah, ular fosorial beradaptasi untuk memakan hewan kecil, seperti semut, rayap, larva serangga, telur serangga, kadal, kodok, dan cacing. Gerakan ular fosorial juga cenderung lambat sehingga hewan ini sangat mudah ditangkap.
Setelah diulik, ternyata tiap jenis ular sangat berbeda dan punya adaptasi serta keunikannya tersendiri. Sebagai contoh, ular terestrial punya ekor pendek dan warnanya tak terlalu mencolok. Di sisi lain, ular arboreal justru punya tubuh ramping dan ekor panjang. Tak mau kalah, ular akuatik pandai berenang dan memiliki bisa yang mematikan. Terakhir, ular fosorial punya badan mungil dan punya kemampuan menggali yang sangat baik.