Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret modul Cygnus Spacecraft dengan latar belakang bumi yang indah sesaat sebelum melakukan docking di Stasiun ISS (commons.wikimedia.org/NASA)

Intinya sih...

  • Pesawat kargo luar angkasa Cygnus dibuat oleh Northrop Grumman dan memiliki dua modul, yaitu service module dan pressurized cargo module.

  • Cygnus menggunakan sejumlah platform peluncuran seperti roket Antares, Atlas V, dan Falcon 9 milik SpaceX untuk membawa kargo ke Stasiun ISS.

  • Cygnus telah membawa lebih dari 62 ton logistik astronaut, peralatan eksperimen, dan spare parts ke Stasiun ISS sejak misi pertamanya pada tahun 2014.

Luar angkasa adalah salah satu topik menarik yang terus menerus dibicarakan, seiring kemajuan teknologi saat ini telah ada stasiun luar angkasa yang mengorbit di atas bumi yang bernama Stasiun Luar Angkasa Internasional atau yang sering disebut ISS (International Space Station). Di dalam stasiun luar angkasa tersebut sejumlah astronaut internasional bekerja, melakukan penelitian dan hidup bersama dalam lingkungan yang ekstrem dengan gaya gravitasi mikro. Salah satu hal yang paling penting bagi keberlanjutan hidup di sana adalah dukungan pasokan logistik bagi para astronautnya yang secara berkala didatangkan dari bumi.

Sarana transportasi untuk membawa pasokan logistik tersebut membutuhkan sebuah wahana antariksa dalam bentuk pesawat kargo luar angkasa canggih yang secara teknis tentu saja sangat berbeda dengan pesawat kargo yang terbang dalam atmosfer bumi. Cygnus spacecraft atau yang lebih dikenal dengan pesawat kargo luar angkasa Cygnus adalah salah satu pesawat kargo luar angkasa andalan NASA yang digunakan untuk membawa pasokan logistik untuk para astronout di stasiun luar angkasa tersebut. Pesawat Cygnus diluncurkan dari bumi di atas sebuah roket dan modulnya nanti akan melakukan docking dengan Stasiun ISS untuk memindahkan kargo yang dibawanya dari bumi ke stasiun luar angkasa tersebut.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai pesawat kargo luar angkasa ikonik ini? Simak 4 fakta menariknya berikut ini, yuk!

1. Dibuat oleh pabrikan Northrop Grumman

potret pesawat kargo Cygnus yang sedang melakukan docking di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) bersama pesawat antariksa lainnya (commons.wikimedia.org/NASA)

Cygnus saat ini dibuat dan dikembangkan oleh pabrikan pertahanan terkemuka asal Amerika Serikat (AS) yaitu Northrop Grumman berdasarkan kontrak yang diberikan oleh badan antariksa NASA, namun dalam perjalanan sejarahnya sebelum dibuat oleh perusahaan Northrop Grumman, pesawat kargo luar angkasa tersebut dibuat oleh dua pabrikan manufaktur kendaraan luar angkasa lainnya yaitu: Orbital Sciences Corporation (2013-2015) dan Orbital ATK, Inc (2015-2018). Cygnus adalah wahana antariksa kargo tak berawak sekali pakai yang dirancang khusus untuk misi pasokan logistik Stasiun ISS. Wahana tersebut menggantikan peran pesawat ulang-alik space shuttle  yang telah dipensiun beberapa tahun silam.

Menurut laman Northrop Grumman, pesawat Cygnus terdiri atas service module dan pressurized cargo moduleService module adalah komponen kapsul luar angkasa yang berisi sistem pendukung yang digunakan untuk operasi pesawat ruang angkasa seperti sistem kelistrikan, dan sistem propulsi atau pendorong sedangkan pressurized cargo module adalah adalah kapsul atau modul yang membawa suplai logistik, perlengkapan dan peralatan eksperimen ilmiah ke Stasiun ISS. 

Service module Cygnus merupakan penggabungan sistem avionik canggih dengan sistem navigasi yang dikembangkan oleh pabrikan Northrop Grumman sehingga memungkinkan operasi yang sepenuhnya otonom. Desain dan sitem avionik tersebut telah sepenuhnya memenuhi persyaratan keselamatan NASA yang ketat dan menyeluruh yang diberlakukan pada semua wahana antariksanya baik yang berawak maupun tak berawak.

2. Menggunakan sejumlah platform peluncuran

Untuk diluncurkan ke luar angkasa Cygnus membutuhkan sebuah platform peluncuran yang akan mendorongnya untuk keluar dari gravitasi bumi menuju luar angkasa. Biasanya modul akan ditempatkan di atas wahana peluncuran yang dilengkapi dengan roket pendorong yang memiliki tenaga besar. Modul Cygnus akan melepaskan diri dari wahana peluncurnya pada ketinggian tertentu dan setelah melepaskan diri dari wahana peluncurnya tersebut, pesawat kargo luar angkasa tersebut akan menggunakan sistem propulsi atau sistem pendorongnya sendiri untuk menuju Stasiun ISS, termasuk panel surya untuk mengaktifkan generatornya di luar angkasa.

Dilansir laman Space News, Cygnus adalah pesawat kargo luar angkasa yang pernah menggunakan sejumlah platform peluncuran ketika melakukan misinya. Biasanya diluncurkan menggunakan roket Antares milik perusahaan induknya dari fasilitas peluncuran roket di Virginia. Pada tahun 2015 dan 2016 pernah menggunakan platform peluncuran roket Atlas V buatan Lockheed Martin karena adanya kegagalan sistem pada roket Antares pada sebuah misi. Ketika menunggu pengembangan roket Antares terbaru, pada tahun 2024 lalu Cygnus spacecraft juga diluncurkan dengan roket Falcon 9 milik SpaceX, sebuah perusahan eksplorasi luar angkasa yang dimiliki oleh Elon Musk. Sejumlah informasi menyebutkan bahwa pada penerbangan Cygnus spacecraft yang dijadwalkan pada bulan September 2025 ini, sekali lagi akan diluncurkan di atas roket Falcon 9 dan penerbangan yang dijadwalkan di tahun 2026 mendatang, akan diluncurkan kembali di atas roket terbaru Antares.

3. Mengirimkan berbagai macam kargo untuk astronaut

potret peluncuran Cygnus Spacecraft dengan roket Antares di tahun 2020 silam (commons.wikimedia.org/Patrick Black)

Cygnus memainkan peranan penting dalam mengirimkan logistik dan kargo-kargo lain untuk Stasiun ISS. Menurut laman Nasa Gov, misi pertama Cygnus terjadi pada tanggal 9 Januari 2014, operator awal yang ditunjuk saat itu adalah perusahaan wahana antariksa Orbital Sciences Corporation (sebelum diakuisisi oleh Northrop Grumman), meluncurkan misi pertama pesawat kargo luar angkasa Cygnus. Dalam perjalanan waktu, pesawat kargo tersebut membawa berbagai muatan penting seperti: kebutuhan logistik untuk para astronaut, peralatan dan instrumen penelitian serta spare parts untuk perawatan dan perbaikan stasiun luar angkasa ISS.

Menurut laman Orbital-velocity, Secara teknis Cygnus memiliki dimensi panjang: 6,39 m, lebar 3,07 m dan kemampuan muat atau payload sebesar 3.750 kg. Hingga saat ini  dibawah kontrak dengan pihak NASA, diperkirakan Cygnus telah membawa lebih dari 138.000 pound atau lebih dari  62 ton logistik astronaut, peralatan eksperimen dan spare parts ke Stasiun ISS yang berada sekitar 400-an km di atas permukaan bumi.

Salah satu fakta menarik dari penerbangan kargo ini adalah ketika mereka membawa spare parts untuk perbaikan stasiun, para astronaut akan melakukan space walk atau berjalan di luar angkasa terbuka selama berjam-jam dengan pakaian khusus untuk memasang spare parts tersebut. Ketika pesawat kargo tersebut kembali ke bumi, pesawat tersebut akan dimuati dengan sampah yang tak dapat didaur ulang di Stasiun ISS. Pesawat kargo ini tak dapat digunakan kembali (non reusable) karena akan terbakar dan rusak ketika nanti menembus atmosfer bumi.

4. Misinya menggunakan nama tokoh penerbangan luar angkasa

potret modul pressurized cargo yang akan digunakan pada misi Cygnus Spacecraft dengan kode NG-21 yang diluncurkan pada tahun 2024 silam (commons.wikimedia.org/Glenn Benson)

Menurut laman Northrop Grumman, salah satu fakta unik dari misi penerbangan pesawat kargo luar angkasa Cygnus  ini adalah secara tradisi selalu diberi nama tokoh yang memainkan peranan penting dalam dunia penerbangan luar angkasa untuk menghormati mereka. Sebagai salah satu contohnya misi penerbangan Cygnus ke-15 (flight 15) di tahun 2021 silam dengan kode NG-15 mengambil nama NG-15 Katherine Johnson. Katherin Johnson (1918-1920) adalah seorang wanita kulit hitam yang merupakan matematikawan NASA, ia berulang kali mendobrak batasan gender dan ras dengan kemampuan matematikanya yang luar biasa. Kalkulasi matematika yang dibuat dengan pemikirannya sangat penting bagi keberhasilan Amerika Serikat selama misi penerbangan antariksa berawak pertamanya.

Kemudian, untuk misi penerbangan Cygnus yang paling akhir di tahun 2024 lalu yang diberi kode NG-21 (flight 21) mengambil nama NG-21 Francis R. "Dick" Scobee (1939-1986) yang merupakan seorang pilot AU AS, teknisi dan kemudian menjadi astronaut AS. Ia merupakan teknisi terkenal AU AS dan menjadi pilot tempur di Perang Vietnam. Ia tewas dalam kecelakaan peluncuran pesawat ulang-alik terkenal Challenger di tahun 1986 silam yang meledak sesaat setelah peluncurannya.

Selain Cygnus, sebenarnya juga terdapat sejumlah pesawat kargo luar angkasa lain yang melakukan misi suplai logistik ke Stasiun ISS seperti Progress spacecraft yang dioperasikan Rusia, Automated Transfer Vehicle (ATV) yang dioperasikan oleh Badan Antariksa Eropa namun telah dipensiun saat ini, H-II Transfer Vehicle asal Jepang yang juga telah dipensiun dan SpaceX Dragon. Namun di antara semuanya, pesawat kargo Cygnuslah yang paling terkenal. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kamu mengenai pesawat kargo luar angkasa ikonik yang masih beroperasi hingga saat ini, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team