Menyandang Disabilitas, 6 Tokoh Ini Sukses Menginspirasi Dunia 

Stephen Hawking merupakan seorang fisikawan teoretis, astrofisikawan, kosmologis, dan ilmuwan terkemuka yang didiagnosis menderita ALS atau amyotrophic lateral sclerosis pada usia 21 tahun.

Karena kelainan tersebut, ia mengalami kelumpuhan dari kepala hingga ujung kaki selama lebih dari 30 tahun dan memerlukan bantuan synthesizer suara untuk dapat berkomunikasi serta kursi roda yang dia operasikan melalui sedikit gerakan kepala dan mata.

Namun, kondisinya tersebut sama sekali tidak mengurangi semangatnya sebagai peneliti dan profesor yang berjasa besar. Bahkan, kisahnya ini pernah diangkat ke layar bioskop dalam film The Theory of Everything.

Helen Keller adalah seorang tuli sekaligus buta pertama yang mendapatkan gelar sarjana. Tak hanya itu, dirinya juga merupakan penulis, aktivis politik, dan dosen yang sukses.

Kisahnya sudah sangat terkenal dan pernah dijadikan film berjudul The Miracle Worker. Film ini mendokumentasikan bagaimana gurunya, Anne Sullivan, akhirnya dapat mengembangkan bahasa yang dapat dipahami Helen.

Dalam hidupnya, Helen telah menulis sebanyak dua belas buku yang diterbitkan, termasuk autobiografi spiritual. Ia juga merupakan anggota Partai Sosialis di Amerika dan telah banyak berkampanye untuk hak-hak perempuan dan buruh.

Ludwig van Beethoven merupakan komposer yang musiknya masih terkenal hingga saat ini. Bahkan, salah satu karyanya yang dikenal sebagai Fifth Symphony masih terus dimainkan hingga 200 tahun semenjak musik ini pertama kali ditulis. Tak hanya itu, kota kelahirannya juga telah mengadakan festival sebagai bentuk penghormatan kepadanya.

Ludwig van Beethoven memberikan penampilan publik pertamanya pada usia 8 tahun. Dirinya juga dianggap sebagai salah satu musisi klasik terbesar sepanjang masa.

Sayangnya, Beethoven menjadi tuli pada usia 30 tahun. Namun, hal tersebut tak menghentikan langkahnya sebagai seorang musisi andal. Dirinya tetap menyusun musik-musiknya walaupun mengalami hambatan dalam hal pendengaran.

Frida Kahlo merupakan seniman Meksiko pertama yang karyanya, yaitu The Frame, dibeli oleh sebuah museum internasional terkenal bernama Louvre pada 1939.

Karyanya terkenal karena ciri khasnya berupa budaya Meksiko asli, tubuh perempuan, dan penggambaran melankolis tentang kesendirian dan kesepian. Banyak juga dari karyanya yang merupakan potret dirinya.

Frida Kahlo telah menderita polio sejak usia 6 tahun dan 12 tahun kemudian mengalami cacat permanen akibat kecelakaan bus.

Andrea Bocelli adalah seorang tenor, musisi, penulis, dan produser musik asal Itali yang telah menjual lebih dari 75 juta rekaman. Bocelli dilahirkan dengan glaukoma bawaan yang membuat sebagian matanya mengalami kebutaan. Akan tetapi, kondisinya tersebut tidak menghalangi minatnya dalam mempelajari piano sampai usia 6 tahun.

Kemudian, saat usianya 12 tahun, ia mengalami kecelakaan dalam pertandingan sepak bola yang membuat matanya benar-benar buta. Setelah itu, Bocelli memutuskan untuk fokus sepenuhnya pada musik, khususnya pada bernyanyi, dan juga belajar Hukum.

Walaupun dengan keterbatasannya tersebut, Boccelli tetap berprestasi dan telah menerima banyak penghargaan internasional.

Salah seorang mantan presiden Amerika Serikat, Franklin Delano Roosevelt, juga merupakan penyandang disabilitas. Ia tertular polio ketika minum air di bumi perkemahan yang menyebabkan dirinya mengalami kelumpuhan dari pinggang ke bawah.

Hal tersebut membuatnya harus selalu menggunakan kursi roda. Kendati demikian, hal tersebut tidak menghalangi semangatnya di bidang politik.

Franklin Roosevelt menjadi salah seorang presiden kebanggaan Amerika Serikat yang berhasil membantu bangsanya bertahan selama Perang Dunia II. Dengan demikian, Franklin Roosevelt telah membuktikan bahwa kelumpuhan bukanlah hambatan untuk menjadi pemimpin yang hebat.

Demikian tadi beberapa tokoh yang tetap mampu menginspirasi banyak orang walaupun mereka sendiri memiliki keterbatasan. Terbukti kalau keterbatasan bukanlah halangan untuk terus berkarya, kan?