5 Fakta Leopard Seal, Anjing Laut yang Paling Berbahaya

Tercatat pernah memangsa jenis anjing laut lainnya!

Rasanya, banyak hewan darat yang memiliki 'versi' lautnya. Ada anjing laut, singa laut, ada pula gajah laut. Banyaknya contoh spesies anjing laut (Pinnipedia) membuat kita sulit membedakannya, kecuali untuk jenis anjing laut dengan karakteristik yang menonjol, seperti gajah laut dengan belalainya yang imut.

Salah satu jenis anjing laut yang sangat menarik adalah anjing laut macan tutul atau leopard seal (Hydrurga leptonyx). Spesies ini begitu unik di kalangan anjing laut karena pada dasarnya, hewan ini merupakan predator yang buas.

Ingin mengetahui lebih banyak tentang leopard seal? Simak fakta-faktanya!

1. Perlu dibedakan dengan jenis anjing laut lainnya

5 Fakta Leopard Seal, Anjing Laut yang Paling Berbahayailustrasi leopard seal (flickr.com/ravas51)

Nama leopard seal datang dari mantelnya yang berbintik hitam, sebuah pola yang mirip dengan macan tutul (Panthera pardus). Menurut National Geographic, kemiripannya dengan macan tutul tidak hanya sebatas polanya saja, tetapi juga kegarangannya sebagai predator.

Ukuran leopard seal berada di kisaran 3-3.5 meter dengan berat badan mencapai 381 kilogram. Umumnya, ukuran betina lebih besar, sampai 3.5 meter dengan berat melebihi 500 kilogram. Hewan ini dapat ditemukan di Antarktika. National History Museum juga menyebutkan bahwa leopard seal pernah terlihat di Selandia Baru dan Australia, meskipun mereka adalah pengembara yang berakhir di sana secara tidak sengaja.

Ciri-ciri ini sudah dapat membedakan leopard seal dengan jenis anjing laut lainnya. Setelah membaca poin-poin berikutnya, kamu akan makin mempelajari perbedaan yang menonjol.

2. Merupakan hewan yang soliter

5 Fakta Leopard Seal, Anjing Laut yang Paling Berbahayailustrasi leopard seal (commons.wikimedia.org/nomis-simon)

Pepatah 'teamwork makes the dream work' sepertinya tidak berlaku bagi leopard seal yang cenderung soliter. Perebutan makanan membuat mereka saling agresif. Maka dari itu, leopard seal berburu sendiri. Walaupun demikian, studi berjudul 'A rare observation of group prey processing in wild leopard seals (Hydrurga leptonyx)' menemukan bahwa leopard seal pun pernah bekerja sama.

Serangan terhadap king penguin (Aptenodytes patagonicus)  dilakukan beramai-ramai. 'Kerja sama' ini diikuti dengan aksi kleptoparasitisme, di mana leopard seal saling mencuri penguin yang bukan menjadi hak miliknya. Hal ini terjadi karena berbagi makanan dan menangkap mangsa lain dari persediaan mangsa yang banyak dipercaya lebih hemat energi dibandingkan mempertahankan penguin yang didapat atau menyimpannya di tempat yang lebih aman.

Baca Juga: 5 Fakta Angular Roughshark, Hiu Unik Berwajah Babi

3. Memangsa banyak hewan, termasuk jenis anjing laut lainnya

5 Fakta Leopard Seal, Anjing Laut yang Paling Berbahayailustrasi leopard seal memburu penguin (flickr.com/Gregory Smith)

Kalau soal makanan, leopard seal mah tidak pilih-pilih! Akan tetapi, sikap seperti ini justru membuat hewan ini cukup aneh.

Mungkin kamu sudah tahu bahwa mereka menyantap ikan, krill (Euphausiacea), dan penguin (Spheniscidae). Hal ini tentu normal. Keanehannya terletak pada fakta bahwa leopard seal menjadi satu-satunya spesies yang dikenal akan memangsa jenis anjing laut lainnya, yaitu anak crabeater seal (Lobodon carcinophaga), Weddell seal (Leptonychotes weddellii), Ross seal (Ommatophoca rossii), southern elephant seal (Mirounga leonina), dan Antarctic fur seal (Arctocephalus gazella), sebagaimana dikutip National History Museum.

Eits, keanehan tersebut tidak berhenti sampai di sini saja. Situs resmi Australian Antarctic Program mencatat bahwa salah satu leopard seal yang ditangkap di Sydney diketahui telah memakan platipus dewasa (Ornithorhynchus anatinus). Benar-benar tidak habis pikir!

4. Pernah menyerang manusia, tetapi juga pernah memberi makanan untuk manusia

5 Fakta Leopard Seal, Anjing Laut yang Paling Berbahayailustrasi leopard seal (commons.wikimedia.org/cyfer13)

Di balik penampilannya yang cukup menggemaskan, terdapat hewan yang membuat kita heran. Laman Oceanwide Expeditions menjelaskan bahwa leopard seal pernah membunuh manusia. Tahun 2003, seorang ahli biologi kelautan yang bekerja dengan British Antarctic Survey tenggelam setelah ditarik oleh seekor leopard seal sampai kedalaman laut kurang lebih 60 meter. Tidak diketahui apakah leopard seal sengaja membunuh atau tidak.

Memang terdengar menyeramkan sekaligus menyedihkan. Namun, kejadian ini bukan berarti menjadi fakta bahwa mereka suka membunuh manusia. Tidak begitu.

Sebab, tiga tahun setelah kasus kematian ahli biologi kelautan tersebut, fotografer National Geographic Paul Nicklen mengunjungi Antarktika untuk menangkap momen leopard seal di habitat alaminya. Paul menceritakan bahwa seekor leopard seal betina memberikan penguin yang terluka dan mati kepada Paul.

Aksi yang dilakukan berhari-hari ini bertujuan agar Paul dapat 'mengisi' perutnya sendiri dan belajar untuk berburu. Dugaannya, Paul dilihat leopard seal tersebut sebagai 'predator yang tidak berguna'.

5. Predatornya hanya satu!

5 Fakta Leopard Seal, Anjing Laut yang Paling Berbahayailustrasi paus pembunuh atau orca (unsplash.com/Mike Doherty)

Leopard seal disebut sebagai predator puncak yang berada di bagian atas rantai makanan. Meskipun begitu, ada hewan yang diketahui menjadi predator alami leopard sealYup, siapa lagi kalau bukan paus pembunuh (Orcinus orca), hewan apex predator yang dijuluki 'serigala laut'.

Selain paus pembunuh, hiu (Selachimorpha) dengan ukuran yang lebih besar diduga memangsa leopard seal. Akan tetapi, berbeda dengan paus pembunuh yang sudah memiliki bukti, tidak ada bukti yang mendukung teori bahwa hiu menjadikan leopard seal sebagai santapannya.

Data The International Union for Conservation of Nature Red List of Threatened Species mencatat bahwa leopard seal jauh dari kata 'punah'. Kabar baik, bukan? Nah, hal ini disebabkan karena hewan-hewan ini tidak pernah dieksploitasi oleh manusia secara sistematis. Menurut Department of Conservation Selandia Baru, mereka ada di bawah perlindungan Convention for the Conservation for Antarctic Seals. 

Sayangnya, perubahan iklim dan pengurangan populasi krill yang seharusnya menjadi makanan mereka memiliki pengaruh terhadap keberlangsungan hidup leopard seal. Tidak hanya itu, sampah laut juga mengancam kehidupan mereka. Kalau terjadi terus-menerus, tentunya status berisiko rendah tersebut bisa berubah kapan saja.

Itulah lima fakta mengenai leopard seal. Semoga, hewan ini tetap berada di posisi risiko rendah (least concern), ya!

Baca Juga: Ngeri! 7 Hewan Herbivor Ini Tercatat Pernah Makan Daging

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya