22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercaya

Jangan sampai percaya, ya!

Dunia ini penuh disinformasi dan misinformasi, begitu juga dalam dunia fauna. Apa yang benar dianggap salah dan apa yang salah dianggap benar. Kepopuleran informasi yang salah membuat mitos tersebut berubah menjadi 'pengetahuan' umum, padahal informasi itu tidak benar.

Sehubungan dengan itu, artikel ini ingin mengajak kamu untuk mempelajari kebenaran dari sejumlah mitos populer seputar hewan. Sebagai catatan, setiap subjudul dalam artikel ini merupakan bunyi mitos, sedangkan narasi yang mengikutinya merupakan faktanya. Check it out!

1. Unta menyimpan air di punuknya

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi unta (spana.org)

Punuk unta (Camelus) sering dianggap sebagai tempat penyimpanan air. Tentunya, anggapan tersebut merupakan mitos.

Faktanya, punuk unta mengandung lemak, yang akan dibakar ketika unta tidak mendapatkan makanan. Punuknya akan menjadi lemas, tetapi kembali normal setelah mendapatkan makanan dan istirahat yang cukup, dicatat Library of Congress. 

2. Tangisan buaya palsu

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi buaya (unsplash.com/Rae Wallis)

Kamu pastinya pernah mendengar istilah 'air mata buaya' atau 'crocodile tears'. Simpelnya, air mata buaya (Crocodylinae) adalah bentuk penyesalan atau simpati yang tidak tulus. Yup, munafik.

Ternyata, buaya memang meneteskan air mata. Mengutip Science World, air mata ini membantu menjaga mata buaya agar tetap bersih. Sayangnya, belum diketahui penyebab munculnya air mata itu. Intinya, penyesalan bukan jadi penyebabnya.

3. Anjing merupakan hewan yang buta warna

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayaanjing Samoyed (akc.org)

Ketika mengambil sudut pandang anjing (Canis lupus familiaris), kartun dan film senang sekali menggunakan warna hitam dan putih, menciptakan kesan bahwa anjing merupakan hewan yang buta warna. Kenyataannya, anjing bisa melihat warna lain.

Situs Mental Floss menjelaskan bahwa anjing dapat melihat warna kuning dan biru. Mata mereka memiliki dua jenis reseptor warna, berbeda dengan rata-rata orang yang memiliki tiga jenis reseptor warna.

4. Serigala melolong saat bulan purnama

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi serigala (unsplash.com/Federico Di Dio photography)

Mitos serigala (Canis lupus) melolong saat bulan purnama tidak ada mati-matinya. Perlu diketahui bahwa mereka melolong pada waktu yang bervariasi, seperti pagi dan malam, bukan saat bulan purnama.

Raungan ini dilakukan untuk berkomunikasi dari jarak yang jauh. Menurut National Geographic, serigala melolong untuk mengomunikasikan lokasi, peringatan tentang pemangsa, dan posisi mangsa.

5. Jerapah tidur selama 30 menit

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi jerapah (unsplash.com/Etienne Steenkamp)

Mitosnya, seekor jerapah (Giraffa) menghabiskan waktu 30 menit untuk tidur, bahkan tidak tidur sama sekali. Waktu tidur yang sangat minim ini dipercaya merupakan cara supaya mereka tidak dimangsa oleh singa atau predator lainnya.

Tentunya, hal ini tidak benar karena jerapah juga membutuhkan istirahat. Scout Life menjelaskan bahwa jerapah tertidur selama lebih dari empat setengah jam. Berbeda jauh dengan mitos yang populer!

6. Beruang hibernasi pada musim dingin

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi beruang (unsplash.com/Zdeněk Macháček)

Selama ini, beruang (Ursidae) dianggap melakukan hibernasi ketika musim dingin tiba. Mitos ini diikuti dengan klaim bahwa mereka tidak dapat terbangun saat melakukan hibernasi.

Memang sih, sang beruang akan tidur. Namun, aktivitas beruang perlu dibedakan dengan hibernasi pada umumnya. Berbeda dengan hibernasi yang sejati, beruang mengalami torpor, penurunan jangka pendek dalam suhu tubuh disertai dengan kelesuan. Detak jantung beruang mengalami penurunan meskipun tidak sebanyak hewan yang melakukan hibernasi sejati.

Mengutip Environmental Education for Kidsmereka dapat terbangun dengan mudah. Oleh karena itu, mitos ini sangat berbahaya karena orang-orang menganggap bahwa hewan tersebut tidak akan terbangun.

7. Hewan anteater memakan semut melalui hidung

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi anteater (unsplash.com/David Waite)

Moncong anteater (Vermilingua) yang panjang menciptakan kesan bahwa hewan ini menyantap mangsanya menggunakan hidungnya. Tentunya, hal ini tidak benar.

Proses anteater dalam memakan semut cukup sederhana. Pertama, hewan ini akan menggunakan cakarnya untuk merobek sarang semut. Selanjutnya, mereka tinggal memanfaatkan lidahnya yang mirip cacing untuk makan, dikutip Reader's Digest. 

8. Menyentuh katak atau kodok akan menimbulkan kutil

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi kodok (unsplash.com/Byron Burns)

Katak (Anura) dan kodok (Bufo bufo) biasanya memiliki benjolan di kulit mereka yang terlihat seperti kutil. Entah karena jijik atau apa, banyak orang mengira bahwa kutil tersebut menular.

Dilansir National Geographic Kids, informasi tersebut salah besar karena munculnya kutil disebabkan oleh virus manusia. Namun, bukan berarti manusia dapat menyentuh katak dan kodok sesuka hati. Sebab, benjolan tersebut mengandung racun yang menyebabkan iritasi.

9. Kehamilan hanya dialami hewan betina

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi kuda laut (unsplash.com/David Clode)

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kehamilan hanya dialami manusia atau hewan betina. Nah, yang belum menjadi pengetahuan umum atau dikenal masyarakat luas adalah faktanya kuda laut jantan (Hippocampus) dapat hamil.

Tidak hanya hamil, kuda laut jantan juga menjadi pasangan yang melahirkan. Mengutip Reader's Digest, kuda laut jantan memiliki kantong induk tempat betina menyimpan telurnya. Selanjutnya, hewan jantan ini membuahi telur dan mengeraminya. Setelah siap untuk dilahirkan, kuda laut ini melahirkan dengan kontraksi otot.

10. Burung unta menguburkan kepalanya dalam pasir

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi burung unta (unsplash.com/MARIOLA GROBELSKA)

Sering terdapat anggapan bahwa burung unta (Struthio camelusakan menguburkan kepalanya dalam pasir ketika merasa takut atau terancam. Nyatanya, hal ini menjadi ilusi optik karena ukuran kepala burung unta yang relatif kecil.

Melansir National Geographic Kids, burung unta akan kehabisan napas apabila mereka membenamkan kepalanya. Mereka menggali lubang di tanah untuk digunakan sebagai sarang telur. Secara berkala, burung unta akan memasukkan kepalanya ke dalam lubang dan memutar telurnya.

11. Bunglon berbaur dengan lingkungannya

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi bunglon (unsplash.com/Sebastian Herrmann)

Bunglon (Chamaeleonidae) sering dianggap memiliki kekuatan super untuk berbaur dengan lingkungannya. Meskipun begitu, Wired menjelaskan bahwa perubahan warna ini digunakan untuk mengatur suhu tubuh mereka dan memberi sinyal kepada bunglon lain.

Artinya, bunglon tidak dapat meniru motif kain atau dinding yang berwarna-warni. Lagi-lagi, perubahan warna bergantung pada temperatur dan perasaan hewan tersebut. 

Baca Juga: Ngeri! 7 Hewan Herbivor Ini Tercatat Pernah Makan Daging

12. Induk burung akan menolak anaknya jika sudah disentuh manusia

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi anak burung (unsplash.com/42 North)

Dipercaya bahwa burung (Aves) akan menolak anaknya jika sudah disentuh manusia. Informasi yang terdengar meyakinkan ini ternyata salah.

Melalui National Geographic Kids, Michael Mace selaku kurator burung di Taman Satwa Liar Kebun Binatang San Diego berkata,

"Sebagian besar burung memiliki indra penciuman yang kurang berkembang. Mereka tidak akan mendeteksi bau manusia."

Informasi yang disampaikan Reader's Digest senada, dengan tambahan bahwa burung akan meninggalkan semua anak mereka dan sarangnya jika ada gangguan yang mengharuskan mereka untuk pergi.

13. Kalkun tidak dapat terbang

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi kalkun (unsplash.com/Suzy Brooks)

Terdapat kepercayaan bahwa kalkun (Meleagris) tidak dapat terbang. Kalau bicara soal kalkun domestik, hal ini memang benar. Mereka berbeda dengan kalkun liar yang bisa terbang.

Mental Floss menunjukkan bahwa kalkun liar tidak dapat pergi lebih jauh dari 91 meter. Kecepatan terbang ini dapat mencapai 88 kilometer per jam.

14. Hiu dapat mendeteksi tetesan darah dari jarak yang sangat jauh

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi ikan hiu (unsplash.com/Gerald Schömbs)

Hiu (Selachimorpha) memang memiliki indra penciuman yang baik. Akan tetapi, klaim bahwa hiu dapat mendeteksi tetesan dari jarak satu mil tidak benar. Klaim ini bisa saja datang dari film-film yang selalu menjadikan ikan hiu sebagai monster yang haus darah.

Perlu kamu ketahui bahwa penciuman hiu tidak sebaik itu. Laman Reader's Digest memberikan analogi 'secangkir air dalam kolam renang' untuk mendeskripsikan penciuman ini. Jadi, penciumannya memang hebat tetapi tidak setingkat yang digambarkan dalam film.

15. Dalam kawanan serigala, terdapat serigala alfa

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi serigala (unsplash.com/Eva Blue)

Selain mitos tentang raungan saat bulan purnama, terdapat mitos lain yang melibatkan serigala, yakni eksistensi serigala alfa. Mitos ini didasarkan pada bagaimana hewan bertindak di penangkaran yang penuh kompetisi.

International Wolf Center memberikan klarifikasi bahwa kebanyakan serigala yang memimpin kawanan di alam liar mencapai posisi pemimpin dengan cara yang sederhana, yakni kawin dan menghasilkan anak. Nantinya, anak-anak itu menjadi kawanan pemimpin ini. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sang pemimpin merupakan orangtua kawanan serigala. Ternyata tidak ribet, ya!

16. Kutu rambut memiliki preferensi rambut

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi kutu rambut (commons.wikimedia.org/Gilles San Martin)

"Ih jorok, pasti enggak pernah keramas, ya?"

Pertanyaan itu sering dilontarkan apabila melihat anak-anak yang memiliki kutu rambut (Pediculus humanus capitis). Padahal, itu bukan salah mereka, lho.

Informasi ini lebih lanjut dijelaskan oleh Children's Health Queensland Hospital and Health ServiceMenurut situs pemerintah itu, kutu rambut dan telurnya tidak mendiskriminasi. Mereka menyukai kulit kepala dan rambut yang hangat. 

17. Ikan emas punya daya ingat yang sangat pendek

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi ikan emas

Banyak klaim yang mengatakan bahwa ingatan ikan emas (Carassius auratus) hanya bertahan sampai tiga detik saja. Pendek sekali, bukan?

Namun, faktanya tidak demikian. Mengutip Live Scienceikan emas memiliki daya ingat yang lama, mencakup berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan bahkan bertahun-tahun. Sampai-sampai, daya ingat ikan emas digunakan sebagai model umum untuk mempelajari memori dan daya belajar ikan.

18. Kucing tidak bisa berenang

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi kucing (unsplash.com/Ludemeula Fernandes)

Kepercayaan bahwa kucing (Felis catus) tidak bisa berenang didasarkan pada fakta bahwa kebanyakan kucing tidak suka air. Walaupun demikian, tidak semua kucing membenci air. Selain itu, kucing juga bisa berenang.

Catatan Animal Path menunjukkan bahwa kucing domestik secara naluriah tahu cara berenang. Akan tetapi, mereka tidak akan berpikir untuk berenang jika belum dilatih atau tidak diperbolehkan untuk berenang.

19. Banteng membenci warna merah

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi banteng dan matador (unsplash.com/Giovanni Calia)

Kalau pernah membaca artikel atau menonton video tentang adu banteng (bullfighting), kamu pastinya menyadari penggunaan kain merah yang tampaknya membuat sang banteng marah (Bos). Rupanya, warna tersebut bukan menjadi penyebab banteng menyeruduk.

Berdasarkan studi, banteng merupakan hewan yang tidak dapat melihat warna merah. Menurut Sierra Club, hewan ini justru melakukan penyerangan karena merasa terganggu oleh gerakan kain merah yang cepat oleh matador.

20. Kelelawar tidak dapat melihat

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi kelelawar (unsplash.com/Nils Bouillard)

Kita tahu bahwa kelelawar (Chiroptera) menggunakan ekolokasi untuk berburu di tempat yang gelap. Namun, bukan berarti mereka tidak dapat melihat sama sekali.

Dibahas Reader's Digeststudi menunjukkan bahwa terkadang, kelelawar lebih memilih untuk menggunakan matanya ketimbang suara ketika berburu. Banyak kelelawar pemakan buah (Megachiroptera) tidak perlu mengandalkan ekolokasi karena mereka sudah memiliki penglihatan yang tajam.

21. Opossum menggantung dengan ekornya

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi opossum (unsplash.com/Robert Linder)

Mitos ini muncul karena opossum (Didelphidae) menggunakan ekornya untuk menangkap dahan saat memanjat pohon. Jadi, banyak orang menyimpulkan bahwa mereka bisa menggantung dengan ekornya.

Kenyataannya, mereka tidak dapat melakukan hal itu. Artikel National Geographic Kids memberikan penjelasan bahwa anak opossum dapat menggantung dari ekornya selama beberapa detik. Di sisi lain, opossum dewasa tidak dapat melakukan hal itu mengingat berat badan mereka.

22. Burung hantu bisa memutar kepalanya sampai 360 derajat

22 Mitos Terpopuler soal Hewan, Telanjur Banyak Dipercayailustrasi burung hantu (unsplash.com/Dominik Van Opdenbosch)

Burung hantu (Strigiformes) dikenal karena suara 'hoo' yang dimilikinya dan kepalanya yang fleksibel. Dalam konteks fleksibilitas, kebanyakan orang salah mengartikan dan berpikir bahwa burung hantu mampu memutar kepalanya sampai 360 derajat.

International Owl Center menyebutkan bahwa burung hantu yang menatap lurus ke depan tidak dapat melakukan hal itu. Burung hantu dibatasi untuk memutar kepalanya sampai 270 derajat ke satu arah. Jadi, argumen ini bergantung pada arah kepala hewan tersebut.

Itulah 22 mitos populer tentang hewan. Kalau ada miskonsepsi lainnya yang belum masuk dalam artikel ini, kamu bisa menambahkannya lewat fitur komentar, ya!

Baca Juga: Sedih, 11 Ras Anjing Ini Sudah Punah karena Ulah Manusia

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya