Miris! 7 Spesies Burung Merpati Ini Dinyatakan Punah di Tahun 2023

Burung merpati merupakan salah satu jenis burung yang cukup familiar bagi orang Indonesia. Jenis burung ini juga banyak dipelihara karena memiliki bulu yang indah. Hal ini membuat burung ini banyak diburu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Keberadaan spesies burung merpati ini di alam liar pun mulai berkurang, bahkan ada yang telah punah.
Berdasarkan data dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), terdapat sebanyak 74 spesies makhluk hidup yang dinyatakan punah pada tahun 2023 lalu. Sebagian besar spesies tersebut berasal dari kelas aves (burung), dimana 7 spesies diantaranya merupakan spesies burung merpati. Berikut daftar spesies burung merpati yang dinyatakan punah pada tahun 2023!
1. Burung Merpati Tanah Paruh Tebal
Burung merpati tanah paruh tebal merupakan spesies burung dengan nama ilmiah Pampusana salamonis. Dilansir dari IUCN, hewan ini berasal dari wilayah Kepulauan Solomon. Namun keberadaanya saat ini telah dinyatakan punah. Spesies burung merpati ini punah akibat beberapa penyebab, diantaranya perusakan habitat, pemangsaan spesies pendatang, dan adanya perburuan berlebihan.
2. Burung Merpati Choiseul
Burung merpati Choiseul juga merupakan hewan yang berasal dari Kepulauan Solomon yang dinyatakan punah. Dilansir dari IUCN, burung dengan nama ilmiah Microgoura meeki ini merupakan salah satu hewan endemik dari salah satu provinsi di Kepulauan Solomon, yaitu Choiseul. Kepunahan spesies burung merpati ini diduga disebabkan adanya predasi oleh anjing liar dan kucing. Selain itu, perburuan oleh manusia juga menjadi salah satu kemungkinan besar penyebabnya.
3. Burung Merpati Liverpool
Burung merpati Liverpool atau juga sering disebut merpati totol hijau merupakan spesies yang memiliki nama ilmiah Caloenas maculata. Dilansir dari IUCN, habitat asli burung ini tidak diketahui, tetapi kemungkinan berasal dari wilayah Tahiti, Polinesia Prancis. Burung ini hanya diketahui dari satu spesimen yang ada di World Museum, Liverpool (Inggris). Penyebab kepunahan spesies ini kemungkinan akibat perburuan untuk mendapatkan makanan dan pemangsaan oleh manusia.
4. Burung Merpati Kayu Ryukyu
Burung merpati kayu Ryukyu merupakan spesies burung dengan nama ilmiah Columba jouyi. Dilansir dari IUCN, sama seperti namanya burung merpati ini dulunya ditemukan di Kepulauan Ryukyu, Jepang. Penyebab kepunahan burung merpati ini tidak diketahui, tetapi kemungkinan besar disebabkan oleh adanya perusakan habitat. Selain itu, kemungkinan penyebab lainnya adalah adanya predasi oleh spesies pendatang, seperti kucing dan tikus.
5. Burung Merpati Kayu Bonin
Burung merpati kayu Bonin adalah spesies burung merpati dengan genus Columba dari Jepang yang dinyatakan punah. Spesies ini memiliki nama ilmiah Columba versicolor. Dilansir dari IUCN, burung ini merupakan hewan endemik di Kepulauan Bonin, Jepang. Kepunahan spesies ini kemungkinan besar disebabkan akibat pembukaan habitat yang menyebabkan mereka menjadi kehilangan tempat tinggal.
6. Burung Merpati Tanah Tanna
Burung merpati tanah Tanna merupakan spesies burung merpati lain dari genus Pampusana yang dinyatakan punah. Burung ini memiliki nama ilmiah Pampusana ferruginea. Dilansir dari IUCN, nama burung ini diambil dari tempat asalnya, yaitu pulau Tanna, Vanuatu. Spesies ini kemungkinan besar mengalami kepunahan akibat diburu. Selain itu, adanya predasi oleh tikus pendatang kemungkinan juga menjadi penyebab utamanya.
7. Burung Merpati Buah Kumis Merah
Burung merpati buah kumis merah merupakan spesies burung lain dari Polinesia Prancis yang mengalami kepunahan. Spesies burung ini ditemukan di Kepulauan Marquesas. Nama ilmiah dari spesies burung merpati buah kumis merah ini adalah Ptilinopus mercierii. Dilansir dari IUCN, faktor penyebab kepunahan dari burung merpati ini dikarenakan karena pemangsaan dari predator pendatang.
Penyebab kepunahan dari sebagian besar spesies burung merpati tersebut adalah perburuan dan hilangnya habitat mereka. Oleh karena itu, mari kita jaga kelestarian hewan-hewan yang saat ini masih ada dengan tidak memburunya dan membiarkannya hidup di alam liar. Selain itu, kita juga perlu menjaga agar habitat hewan-hewan tersebut di alam tetap terjaga.