5 Fakta Pulai Kihnu, Pulau di Estonia dengan Wanita yang Multitalenta 

Disebut juga Matriarki terakhir di Eropa

Beberapa negara di dunia memiliki populasi wanita lebih banyak dibandingkan dengan pria. Salah satunya adalah negara Estonia yang memiliki 52,7 persen wanita dari populasi total, terutama di Pulau Kihnu.

Pulau Kihnu dikenal sebagai pulau yang memiliki alam yang indah dan memiliki keunikan budaya yang diakui oleh UNESCO. Pulau ini masuk dalam Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO pada tahun 2003.

Tak hanya menarik bagi UNESCO, pulau Kihnu juga menarik perhatian banyak orang. Jika itu termasuk kamu, yuk kenali kenali Pulau Kihnu di Estonia ini.

1. Pulau kecil dengan 4 desa

5 Fakta Pulai Kihnu, Pulau di Estonia dengan Wanita yang Multitalenta pulau kihnu (industrialheritage.travel)

Kihnu adalah pulau terbesar ketujuh di Estonia serta di Teluk riga. Dimana luasanya mencapai 16,9 km² dengan rincian panjang 7 km dan lebar 3,3 km. Pulau ini terdiri dari empat desa bernama Lemsi, Linaküla, Rootsikülaserta Sääre.

Lemsi sendiri berada di Timur yang didominasi dengan pelabuhan. Bagian barat ada Linakülayang terdiri dari rumah sakit, gedung sekolah, museum, gereja serta pusat komunitas.

Sääre, terletak di bagian tengah kota yang terdapat kantor pos dan pertokoan. Untuk bagian selatan ada Rootsiküla yang merupakan tempat untuk batu peringatan yang didedikasikan untuk pelaut legendaris Jõnn serta ada stasiun cuaca dan mercusuar.

2. Wanita adalah penjaga tradisi

5 Fakta Pulai Kihnu, Pulau di Estonia dengan Wanita yang Multitalenta tradisi kihnu (inyourpocket.com)

Dikelilingi oleh lautan, pekerjaan utama yang dilakukan para lelaki di Pulau Kihnu adalah pelaut, nelayan serta pemburu anjing laut saat zaman kuno. Untuk itu, selama bertahun-tahun para lelaki meninggalkan istrinya bekerja ke laut.

Karena itulah para wanita dituntut bisa menjadi penjaga serta pembawa tradisi di pulau tersebut. Termasuk didalamnya kerajinana tangan, tarian, permainan hingga musik yang dijaga agar tetap lestari. Bahkan rok yang dipakai adalah hasil dari tradisi.

Tak hanya itu, para wanita juga harus menjaga kearifan lokal nenek moyang seperti tradisi pernikahana yang dilakukan selama tiga hari. Serta ritual keagamaan di gereja saat Hari Pertengahan Musim Panas, Hari St. Martin, Hari St. Catherine dan lainnya.

3. Wanita harus bisa multitalenta

5 Fakta Pulai Kihnu, Pulau di Estonia dengan Wanita yang Multitalenta penduduk pulau kihnu (nwaonline.com)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, para lelaki yang melaut memaksa para wanita harus multitalenta. Bahkan mereka memiliki daftar pekerjaan penting yang harus bisa dilakukan tanpa kehadiran para lelaki.

Apalagi perubahan industri perikanan juga membawa tekanan baru. Para pria lebih jarang pulang dalam jangka waktu yang lama. Bahkan tak sedikit yang memutuskan untuk tetap tinggal di tempat mereka bekerja.

Untuk itu, para wanita harus bisa melakukan sesuatu. Seperti memperbaiki beberapa hal utamanya traktor hingga melakukan kebaktian gereja ketika pendeta Ortodoks Rusia tidak ada.

 

4. Wisata Pulau Kihnu

5 Fakta Pulai Kihnu, Pulau di Estonia dengan Wanita yang Multitalenta penduduk pulau kihnu (visitestonia.com)

Tak terlalu susah mengeksplor Pulau Kihnu, bahkan turis hanya membutuhkan sepeda untuk menjelajahi pulau dalam satu hari. Rute panjangnya hingga 23 km yang bisa ditempuh dengan sepeda selama 4-12 jam tergantung fisik, rute dan tujuan perjalanan.

Jika bingung, tenang saja karena ada Kihnu Travel Wheel yang telah dikembangkan khusus untuk turis. Atraksi yang ada di pulau dijadikan satu tur.

Namun perlu diingat, tak ada restoran di tempat ini. Kalaupun ada hanya buka beberapa hari saja. Selain itu, tidak ada ATM sehingga turis wajib membawa uang dalam bentuk cash.

5. Pulau Matriarki

5 Fakta Pulai Kihnu, Pulau di Estonia dengan Wanita yang Multitalenta penduduk pulau kihnu (veggiewayfarer.com)

Berbeda dengan negara lain yang sering identik dengan patriarki, Pulau Kihnu malah terkenal dengan sistem matriarki yang yang sangat kental. Dimana wanita mendominasi dalam sistem masyarakat di pulau tersebut.

Kekuatan para wanita dalam menyeimbangkan kegiatan bertani, merawat anak hingga sebagai pejaga tradisi, dilestarikan betul dalam kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang membuat Pulau Kihnu dijuluki sebagai sistem matriarki terakhir yang ada di Eropa.

Sistem masyarakat yang unik dengan tradisi yang dijaga betul menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Kihnu. Apalagi sistem matriarki yang masih kental diantara dunia yang sudah didominasi oleh sistem patriarki.

Baca Juga: Sejarah Perkembangan Teknologi Transportasi, Ada Sejak Zaman Kuno

mirqotul aliyah Photo Verified Writer mirqotul aliyah

twitter @miraliyah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya