Ini 13 Penyakit yang Diderita Dinosaurus pada Zamannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apa pun tentang dinosaurus adalah hal menarik untuk diteliti. Binatang yang hidup zaman purba ini, mempunyai banyak misteri yang tersimpan rapi dalam fosil. Bagi para peneliti fosil inilah yang berbicara bagaimana kehidupan zaman dulu dan apa bedanya dengan sekarang.
Fosil dinosaurus seakan memberitahu peneliti tentang makanan, habitat dan cedera yang dialami. Tak hanya itu, fosil juga memberitahu dokter peneliti terkait penyakit yang dialami dinosurus. Berikut adalah 13 penyakit yang ditemukan peneliti.
1. Kelainan perkembangan
Kelainan perkembangan adalah suatu gejala tak biasa yang timbul dalam tubuh. Salah satu kelainan perkembangan yang dialami dinosaurus adalah eksostosis. Eksostosis adalah kelainan tulang berlebih.
Contohnya adalah Allosaurus yang dipamerkan di Smithsonian Institution di Washington, DC. Normalnya tulang Allosaurus berbentuk persegi panjang dan tipis namun tulang dinosaurus ini malah berbentuk segitiga melebar seperti tulang skapula manusia.
2. Trauma dan cedera
Menurut peneliti, dinosaurus terluka sangat jarang ditemukan. Studi epidemiologi yang dilakukan oleh Darren Tanke dari Royal Tyrrell Museum of Paleontology menemukan 1 banding 1.000 tulang yang mengalami cedera. Dua hal yang menyebabkan cedera adalah mempertahankan wilayah dan kawin.
Baca Juga: Selain T-Rex, Ada 6 Dinosaurus Pemakan Daging Terbesar di Muka Bumi
3. Infeksi
Seperti halnya cedera, infeksi juga jarang dialami oleh dinosaurus. Namun pernah ditemukan infeksi pada Lambeosaurus berupa abses gigi. Peneliti meyakini kejadian itu pastilah kejadian langka yang menyakitkan, mengingat ukuran deretan gigi dinosaurus bebek ini.
4. Osteoartritis
Osteoarthritis adalah salah satu jenis sakit pada sendi di bagian tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung. Osteoarthritis pernah ditemukan pada fosil kawanan Iguanodon di Brussels.
Dua kawanan ini mengidap Osteoarthritis pada pergelangan kakinya. Walaupun banyak klaim menyatakan bahwa ini adalah penyakit biasa pada dinosaurus tapi hanya dua kawanan dinosaurus di Brussels yang terbukti memiliki penyakit itu.
5. Perubahan struktural
Tak hanya dinosaurus, manusia juga mengalami perubahan struktural seperti DISH. DISH adalah proses pengikisan ligamen yang mempengaruhi ligamen tulang belakang (vertebra). Jenis dinosaurus yang mengalami hal ini adalah dinosaurus besar seperti Ceratopsians, Hadrosaurus, Iguanodonts dan Pachycephalosaurus.
6. Ketombe
Dinosaurus berbulu ternyata telah memiliki ketombe pada bulunya. Hal ini ditemukan peneliti saat peneliti meneliti bagaimana dinosaurus merontokkan bulunya. Saat itu ditemukan corneocytes yang juga tumbuh pada ketombe manusia. Jenis dinosaurus yang mengalaminya adalah Microraptor, sejenis gagak pemakan daging atau karnivora.
7. Kanker
Editor’s picks
Sebuah studi yang dipimpin oleh Bruce Rothschild dari Northeastern Ohio Universities College of Medicine di Rootstown, Ohio menemukan bahwa dinosaurus juga menderita kanker. Saat itu peneliti menemukan 29 dari 97 tulang dari Hadrosaur mengidap kanker.
Menurut para peneliti, hal ini disebabkan oleh kebiasaan Hadrosaur makan Konifer. Konifer adalah tanaman berbentuk seperti jarum yang mengandung bahan kimia penyebab kanker.
8. Malaria
Beberapa peneliti seperti George Poinar Jr., seorang entomolog (ilmuwan yang mempelajari serangga) dari Oregon State University berpikir bahwa malaria telah membunuh dinosaurus.
Malaria pada zaman dinosaurus disebarkan oleh midge atau serangga lalat yang hidup di sungai. Sama seperti nyamuk Anopheles betina yang menganggap manusia sebagai sumber darah. Midge menganggap dinosaurus adalah sumber darahnya.
Baca Juga: 5 Mitos Seputar Dinosaurus yang Wajib Kamu Ketahui Faktanya
9. Osteomielitis
Osteomielitis adalah infeksi tulang yang tersebar lewat luka atau darah oleh mikroorganisme. Pada tahun 1997, Lufengosaurus huenei ditemukan dengan kondisi rusuk abnormal.
Setelah diteliti lagi, peneliti membuat kesimpulan dinosaurus ini mengalami sebuah penyakit sebelum kematiannya. Penyakit tersebut adalah Osteomielitis, bakteri menggerogoti tulang rusuknya hingga mati.
10. Artritis septik
Artritis septik adalah penyakit persendian yang disebabkan oleh kuman yang berjalan melalui darah untuk mencapai sendi. Hadrosaur, dinosaurus paruh bebek herbivora ditemukan 3 pertumbuhan tak biasa pada persendian akibat dari artritis septik. Diasumsikan dinosaurus ini kesulitan berjalan akibat dari penyakit ini.
11. Cacing usus
Cacing Usus ditemukan para peneliti tidak melalui tulang ataupun persendian dinosaurus. Melainkan dari kotoran dinosaurus pemakan tumbuh-tumbuhan.
Kotoran tersebut ditemukan di suatu tempat di Belgia modern. Dalam kotoran itu terdapat cacing trematoda dan nematoda bersama dengan protozoa yang diduga adalah Entamoeba.
12. Kerusakan gigi
Kerusakan gigi pertama kali ditemukan pada Labidosaurus hamatus. Penelitan yang dipimpin oleh Robert Reisz dari Universitas Toronto Mississauga memindai rahang bawah dinosaurus tersebut. Penelitian itu menemukan bahwa dinosaurus itu mengalami kerusakan gigi parah sehingga kehilangan banyak gigi.
13. Tuberkulosis dan pneumonia
Pneumonia dan TBC ternyata sudah ada sejak zaman dinosaurus. Reptil laut jenis Proneusticosasiacus namun ada juga yang mengatakan jenis Cymatosaurus diteliti fosilnya dengan sinar-X. Para peneliti menemukan bahwa dinosaurus ini mengalami Pneumonia dan TBC selama bertahun-tahun hingga mati.
Semua penyakit di atas terbukti pernah dialami dinosaurus pada zamannya. Tak hanya dulu, 13 penyakit itu juga masih diderita oleh makhluk hidup zaman sekarang.
Baca Juga: Telur Dinosaurus Ternyata Berwarna-warni seperti Burung! Ini Kata Ahli
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.