5 Fakta Uluru, Batu Raksasa yang Lebih Tinggi daripada Menara Eiffel

Batu kuno ini kental dengan budaya suku Aborigin

Kondisi alam Australia kerap menarik turis untuk berkunjung dan berwisata ke negeri kanguru tersebut. Salah satu tujuan wisata yang populer dan unik di Australia adalah Uluru.

Uluru merupakan sebuah batu raksasa yang terletak di Northern Territory, Australia. Batu yang terlihat mencolok di tengah-tengah dataran luas di sekitarnya ini ternyata lebih tinggi dari menara Eiffel. 

Batu Uluru pertama kali ditemukan oleh seorang penjelajah bernama Ernest Giles pada tahun 1872. Monolit--objek geologis berupa batu besar--ini ternyata tidak hanya menarik dan unik karena ukurannya, namun juga sejarah dan budaya yang menyertainya. Apa saja fakta unik dan menarik batu Uluru? Simak selengkapnya dalam daftar berikut.

1. Merupakan monolit yang sangat besar

5 Fakta Uluru, Batu Raksasa yang Lebih Tinggi daripada Menara Eiffelpotret batu Kata Tjuta (commons.wikimedia.org/Jpueller)

Uluru merupakan monolit yang memiliki dimensi fantastis. Monolit ini memiliki tinggi 348 meter dari permukaan di sekitarnya, membuatnya 24 meter lebih tinggi dari menara Eiffel di Paris, Prancis. Namun, Uluru sebenarnya memiliki bagian tak terlihat yang tertanam di bawah permukaan tanah.

Uluru dapat diibaratkan sebagai sebuah ice berg atau batu es di daratan. Sebab, bagian yang tertanam di bawah permukaan tanah disebut-sebut berukuran jauh lebih besar. Bagian yang terlihat di atas permukaan tanah hanyalah sebagian kecil dari monolit raksasa. Dilansir dari situs resmi Taman Nasional Uluru - Kata Tjuta, ukuran Uluru yang tersembunyi di bawah tanah mencapai kedalaman 6 km.

Selain itu, terdapat pula kumpulan 36 kubah batu yang disebut dengan Kata Tjuta. Kata Tjuta juga dikenal dengan gunung Olga berjarak sekitar 30 km dari Uluru. Daerah kedua ujung batu ini kemudian dikenal sebagai Taman Nasional Uluru - Kata Tjuta.

2. Merupakan tempat sakral bagi suku asli Australia

5 Fakta Uluru, Batu Raksasa yang Lebih Tinggi daripada Menara Eiffellukisan pada gua di batu Uluru (commons.wikimedia.org/Kim Dingwall)

Aborigin merupakan ras asli Australia yang diduga telah menempati benua tersebut sejak 45 ribu tahun yang lalu. Kelompok suku Pitjantjatjara, yang disebut juga sebagai orang Anangu dari ras Aborigin, adalah suku yang tinggal menetap dan mengolah wilayah Uluru. Bagi mereka, Uluru merupakan landmark yang sangat penting dan sakral.

Masyarakat Anangu percaya bahwa Uluru terbentuk pada masa yang disebut sebagai masa mimpi atau dreamtime. Ini merupakan masa di mana leluhur dan dewa-dewa mereka menciptakan dunia dan Uluru. Mereka percaya bahwa beberapa bagian dari batu mewakili dewa-dewa tersebut. Mereka juga kerap menyentuh batu Uluru demi mendapatkan restu dan berkat.

Pada bagian dasar batu terdapat banyak gua-gua dangkal yang digunakan masyarakat leluhur suku Aborigin Pitjantjatjara untuk berlindung. Gua-gua tersebut juga dipenuhi dengan lukisan batu kuno yang memiliki makna dalam bagi suku tersebut. 

Baca Juga: 12 Sejarah Turnamen Abad Pertengahan, Mêlée hingga Jousting

3. Juga dikenal dengan nama Ayers Rock

5 Fakta Uluru, Batu Raksasa yang Lebih Tinggi daripada Menara Eiffelpotret pengunjung pada puncak Uluru (commons.wikimedia.org/Kotaro - User: (WT-shared) 耕太郎 at wts wikivoyage)

Pada tahun 1873, Uluru dikenal dengan nama Ayers Rock atau batu Ayers. Nama tersebut diambil dari nama Chief Secretary Australia Selatan yang bertugas pada masa tersebut, Sir Henry Ayers. Nama ini digunakan untuk menyebutkan batu Uluru hingga tahun 1993. Namun pada akhir tahun 1993, nama tersebut diubah.

Uluru merupakan sebutan yang diberikan oleh masyarakat Anangu bagi batu yang menjadi tujuan wisata populer Australia tersebut. Untuk menghormati kebudayaan dan kepercayaan masyarakat Anangu, nama "Uluru" kembali digunakan. Dilansir Australian Geographic, batu besar tersebut secara resmi dinamai sebagai Ayers Uluru Rock pada 15 Desember 1993.

Pada tahun 2002, pihak Asosiasi Pariwisata di Alice Spring mengajukan permohonan agar urutan nama resmi Uluru diubah. Mereka mengusulkan agar Ayers Uluru Rock diubah menjadi Uluru Ayers Rock. Sejak saat itu, nama resmi monolit raksasa tersebut menjadi Uluru Ayers Rock.

4. Pengunjung dilarang memanjat batu

5 Fakta Uluru, Batu Raksasa yang Lebih Tinggi daripada Menara Eiffelpotret pengunjung mendaki Uluru (commons.wikimedia.org/Der Angemeldete)

Pengelolaan Uluru resmi diberikan kembali pada orang-orang Anangu pada tahun 1977, dan sejak itu, mereka menerima orang-orang yang ingin berkunjung. Selain dimensi, sejarah dan kebudayaan yang melekat pada Uluru membuat batu ini menjadi salah satu lokasi wisata populer di Australia. Pengunjung disuguhi dengan pemandangan Uluru dan dataran sekitarnya yang menakjubkan. Beberapa di antara mereka bahkan mendaki monolit tersebut.

Aktivitas mendaki batu bersejarah ini ternyata dianggap kurang menghargai kebudayaan kaum Anangu, karena batu tersebut sakral bagi mereka. Pada tahun 2017, untuk menghormati dan menghargai kebudayaan suku asli Australia tersebut, aktivitas mendaki batu Uluru mulai dihentikan dan dilarang. Dewan pengurus Taman Nasional Uluru - Kata Tjuta mengeluarkan surat keputusan resmi yang melarang pengunjung mendakinya.

5. Memiliki dua catatan Situs Warisan Dunia UNESCO

5 Fakta Uluru, Batu Raksasa yang Lebih Tinggi daripada Menara Eiffeldetail permukaan Uluru (/commons.wikimedia.org/Thesupermat2)

Wilayah batu Uluru dan Kata Tjuta yang menjadi taman nasional di Australia, tercatat dalam daftar Warisan Dunia UNESCO. Uniknya, lokasi ini memegang catatan dalam dua kategori berbeda dalam Warisan Dunia UNESCO. Taman Nasional Uluru - Kata Tjuta tercatat pada stage formasi keragaman alam dan geologis, dan pada formasi keragaman budaya.

Lokasi batu Uluru pertama kali tercatat dalam Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1987. Wilayah tersebut pertama kali tercatat karena keragaman alamnya, yaitu formasi geologis batu Uluru, dan dataran luasnya yang memiliki keragaman hayati.

Catatan kedua Warisan Dunia UNESCO Uluru terdaftar pada tahun 1994, atas dasar warisan budaya. Wilayah Taman Nasional Uluru - Kata Tjuta sangat kental dengan peninggalan budaya ras asli Aborigin yang signifikan.

Uluru merupakan monolit raksasa menakjubkan yang menyimpan warisan budaya ras asli Australia. Lokasi ini juga menunjukkan adanya persilangan budaya antara suku asli Australia dan para pendatang yang hidup berdampingan.

Baca Juga: 7 Percobaan Pembunuhan Gagal Terkenal dalam Sejarah, Malu!

MONICA GRACIA Photo Verified Writer MONICA GRACIA

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya