6 Fakta Burung Laughing Kookaburra, Spesies Kingfisher Terbesar

Punya suara yang mirip seperti tawa manusia

Intinya Sih...

  • Laughing kookaburra hidup di hutan Australia Timur dan Oceana, serta telah diperkenalkan ke wilayah lain.
  • Burung ini memiliki ciri khas berupa warna bulu dan makanan yang berbeda dengan spesies lainnya.
  • Spesies ini memiliki ukuran tubuh besar, suara unik mirip tawa, dan perilaku monogami serta kekeluargaan yang kuat.

Laughing kookaburra (Dacelo novaeguineae) merupakan anggota dari keluarga burung kingfisher yang terbesar dan terberat. Burung ini hidup di hutan yang kaya akan pepohonan di Australia dan terkenal dengan kicauannya yang khas, seperti sedang tertawa. Selain laughing kookaburra (Dacelo novaeguineae), ada tiga spesies lainnya yang diberi nama ilmiah, di antaranya seperti Dacelo leachii, Dacelo gaudichaud, dan Dacelo tyro.

Hal yang membedakan laughing kookaburra dengan spesies lain adalah warna bulu dan makanannya. Spesies lain bisa berwarna biru atau hijau cerah dan suka memakan ikan; sedangkan laughing kookaburra memiliki warna bernuansa polos dan jarang memakan ikan. Meski begitu, semua spesies ini berasal dari Australia Timur dan telah diperkenalkan ke beberapa wilayah terdekat.

Berikut ini adalah beberapa fakta tentang burung laughing kookaburra, yang merupakan jenis burung kingfisher terbesar di dunia dan terkenal dengan suaranya yang mirip seperti tawa.

1. Lokasi dan habitat

6 Fakta Burung Laughing Kookaburra, Spesies Kingfisher Terbesarburung laughing kookaburra (commons.wikimedia.org/John)

Selain berasal dari Australia Timur, sebagian besar laughing kookaburra hidup di wilayah Oceana. Mereka juga telah diperkenalkan ke wilayah Australia Selatan, Selandia Baru, New Guinea, dan Tasmania.

Burung ini menyukai habitat hutan terbuka dan lahan basah, dengan daerah yang beriklim sedang. Mereka umumnya bertengger di pohon-pohon besar dan membuat sarangnya di rongga atau dahan pohon. Bahkan taman, kebun, dan halaman belakang rumah penduduk turut menjadi tempat terbaik bagi laughing kookaburra untuk membuat sarangnya.

2. Penampilan

6 Fakta Burung Laughing Kookaburra, Spesies Kingfisher Terbesarburung laughing kookaburra (commons.wikimedia.org/John)

Sebagai spesies terbesar, laughing kookaburra memiliki berat tubuh sekitar 350--450 gram, lebar sayap 64--66 cm, dan tingginya 39--42 cm dengan panjang 38--42 cm. Dilansir San Diego Zoo, laughing kookaburra memiliki kepala dan dada berwarna krem muda atau putih dengan sayap dan punggung berwarna coklat. Terdapat garis coklat di kepalanya, seperti topeng yang melintang di setiap matanya.

Selain itu, burung ini memiliki paruh yang berat dan berbentuk perahu. Dadanya terdapat garis-garis bergelombang berwarna abu-abu pucat, dan bagian sayapnya berbintik-bintik biru pucat. Bagian atas pangkal ekor pada pejantan berwarna biru, namun ukuran tubuh betina sedikit lebih besar dari pejantan.

3. Perilaku

6 Fakta Burung Laughing Kookaburra, Spesies Kingfisher Terbesarburung laughing kookaburra (commons.wikimedia.org/Lordtatting)

Laughing kookaburra tidak memiliki perilaku migrasi seperti yang dilakukan oleh spesies lain. Melainkan mereka tetap menempati wilayah yang sama sepanjang tahun. Saat musim dingin mereka mampu mengatur suhu tubuhnya dengan baik karena mereka sering berkumpul untuk saling menghangatkan diri.

Laughing kookaburra mendapatkan namanya dari kicauannya yang unik, seperti "ku-ku-ku-ku-ku-ka-ka-ka", yang terdengar seperti manusia yang tertawa keras. Ada beberapa fakta menarik tentang pertahanan burung ini. Dilansir AZ Animals, warnanya membantu menyamarkan mereka di habitat aslinya, dan saat terancam mereka sering menggembungkan bulunya agar terlihat lebih besar.

Baca Juga: 4 Penyebab Bulu Burung Peliharaan Mudah Rontok, Salah Perawatan!

4. Pola makan dan cara mereka menangkap mangsa

6 Fakta Burung Laughing Kookaburra, Spesies Kingfisher Terbesarburung laughing kookaburra (commons.wikimedia.org/Wildlifecartoons)

Laughing kookaburra adalah hewan karnivora yang kerap memakan ular, serangga besar, hewan pengerat, katak, krustasea, hingga burung kecil. Terkadang mereka memakan telur burung jika tidak berhasil menemukan mangsa utamanya. Jika dipelihara di penangkaran mereka diberi makan tikus, jangkrik, dan ulat bambu.

Laughing kookaburra berburu mangsanya dengan cara duduk dan tidak bergerak di tempat bertenggernya. Mereka hanya mengintai mangsa yang lewat. Uniknya, burung ini mampu menjaga kepalanya tetap diam meskipun tubuhnya berayun mengikuti dahan yang ada di bawahnya.

Saat melihat mangsanya yang lewat, laughing kookaburra akan menukik ke bawah dan menangkap mangsanya menggunakan paruhnya yang kuat. Lalu, mereka akan membawa mangsanya ke tempat bertengger, membenturkan dan memukul-mukulnya ke dahan pohon untuk membunuh dan melunakkan mangsanya. Jika mangsanya cukup kecil, mereka akan langsung menelannya tanpa harus dibenturkan.

5. Reproduksi

6 Fakta Burung Laughing Kookaburra, Spesies Kingfisher Terbesarburung laughing kookaburra (commons.wikimedia.org/Ben Aveling)

Laughing kookaburra bersifat monogami, hanya memiliki satu pasangan seumur hidupnya. Musim kawinnya berlangsung antara bulan Agustus dan Januari. Pejantan dan betina akan saling memanggil, serta pejantan akan membawakan makanan untuk betinanya sebagai persiapan kawin. Pemberian makan ini terjadi selama enam minggu sebelum betina menghasilkan telur. Telur yang dihasilkan betina berjumlah sekitar dua hingga tiga butir berwarna putih.

6. Hubungan kekeluargaan

6 Fakta Burung Laughing Kookaburra, Spesies Kingfisher Terbesarburung laughing kookaburra (commons.wikimedia.org/John)

Spesies kingfisher pada umumnya hidup menyendiri meskipun jantan dan betina bertemu hanya di musim kawin. Akan tetapi, laughing kookaburra hidup dalam kelompok keluarga kecil, terdiri dari ibu, ayah, saudara, paman, dan bibinya.

Anak-anak kookaburra yang sudah dewasa akan membantu mengerami telur, menjaga adiknya yang baru menetas agar tetap hangat dan memberinya makan, serta mempertahankan wilayah induknya. Setelah dewasa di usia 39 hari, mereka masih membutuhkan makanan dari kelompoknya selama dua bulan. Setelah memasuki usia empat tahun, anak kookaburra akan meninggalkan sarang induknya untuk membangun wilayah mereka sendiri.

Mungkin hal yang paling menarik dari burung laughing kookaburra ini adalah kicauannya yang mirip seperti tawa. Paruhnya yang besar dan kuat juga memudahkan mereka menangkap sekaligus memukul mangsanya. Hubungan kekeluargaan turut mereka bangun dengan saling menjaga sebelum usia dewasa.

https://www.youtube.com/embed/7jW7A2glZbk

Baca Juga: 5 Fakta Unik Flamingo, Burung Pink yang Punya Kesan Elegan!

Ali Akbar Muhamad Photo Verified Writer Ali Akbar Muhamad

Menulis dalam keheningan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya