7 Fakta Monyet L'Hoest, Spesies Guenon yang Hidup di Pegunungan

Pejantan hidup dalam kelompok yang didominasi betina

Intinya Sih...

  • Monyet l'hoest adalah primata besar bermotif mencolok dengan bulu pendek dan tebal dalam berbagai warna, dengan pejantan memiliki skrotum berwarna biru cerah.
  • Monyet l'hoest hidup dalam kelompok kecil yang didominasi oleh betina, terdiri dari satu jantan dan sekitar 10 hingga 17 ekor betina serta keturunannya.
  • Monyet l'hoest bersifat poligini, satu pejantan kawin dengan banyak betina, dan masa kehamilan betina terjadi selama lima bulan serta melahirkan satu anak setiap dua tahun sekali.

Monyet l'hoest (Allochrocebus lhoesti) atau disebut juga monyet gunung merupakan spesies guenon yang hidup di cekungan Kongo bagian timur atas. Selain di Kongo juga dapat ditemukan di Burundi, Rwanda dan Uganda. Memiliki nama alternatif sebagai monyet gunung, karena spesies ini lebih suka tinggal di daerah pegunungan.

Selain itu, pada awalnya monyet l'hoest diklasifikasikan ke dalam genus Cercopithecus. Namun, pada tahun 2013 lembaga konservasi IUCN memasukkannya sebagai anggota genus Allochrocebus karena masalah taksonominya. Lebih lanjut, mari saatnya kita pelajari lebih jauh tentang monyet l'hoest ini.

1. Habitat

7 Fakta Monyet L'Hoest, Spesies Guenon yang Hidup di Pegununganmonyet L'Hoest (instagram.com/animal_park_pics_uk)

Sebagai monyet gunung, mereka dapat ditemukan di gunung berhutan dengan ketinggian 2.900 meter. Karena menyukai tempat tinggal dengan tipe hutan, monyet l'hoest banyak menempati hutan tropis dataran rendah, hutan sabana di lereng gunung, hingga hutan semi pegunungan dan dekat perairan. Meskipun terkadang mereka menempati lahan pertanian. Perlu diketahui, monyet l'hoest adalah salah primata terbaik di tiga negara, seperti Republik Demokratik Kongo, Uganda, dan Rwanda.

2. Penampilan

7 Fakta Monyet L'Hoest, Spesies Guenon yang Hidup di Pegununganmonyet L'Hoest (instagram.com/eclectic__wanderer)

Dilansir New England Primate Conservancy, monyet l'hoest adalah primata besar bermotif mencolok dengan bulu pendek dan tebal dalam berbagai warna. Hanya saja, pejantan memiliki skrotum berwarna biru cerah. Sebagian bulu di bagian punggung berwarna oranye kemerahan, bulu yang berwarna putih membentang dari tenggorokan hingga telinga, serta anggota badan dan perutnya berwarna hitam. Selain itu, kepala, punggung, dan ekornya memiliki bintik-bintik putih; dan matanya berwarna oranye.

Dalam hal ukuran, betina lebih kecil dan ringan dibandingkan pejantan. Betina memiliki berat sekitar 3,5 kg, sedangkan berat pejantan sekitar 6 kg. Karena termasuk dalam spesies guenon, monyet l'hoest memiliki ekor yang panjang berukuran 31,7--68,6 cm. Di alam liarnya masa hidup monyet ini belum diketahui, namun di penangkaran satu monyet dapat hidup hingga usia 24 tahun.

3. Pola makan

7 Fakta Monyet L'Hoest, Spesies Guenon yang Hidup di Pegununganmonyet L'Hoest (instagram.com/pastelovvy_)

Monyet l'hoest memiliki pola makan omnivora, meskipun pada dasarnya bersifat herbivora. Umumnya mereka memakan jenis tumbuhan terestrial, buah-buahan, jamur, bunga, dan hewan vertebrata kecil. Invertebrata kecil seperti serangga, laba-laba, belalang, dan cacing tanah juga mereka konsumsi namun dengan jumlah yang kecil.

Apabila tempat tinggal monyet l'hoest berdekatan dengan lahan pertanian, mereka akan menjarah ladang dan kebun para petani untuk mencuri buah-buahan. Kejadian seperti ini bukan hal buruk jika habitat mereka telah banyak dibabat untuk dijadikan lahan pertanian.

Baca Juga: 4 Spesies Monyet Unik yang Hidup di Hutan Amazon, Eksotis!

4. Perilaku

7 Fakta Monyet L'Hoest, Spesies Guenon yang Hidup di Pegununganmonyet L'Hoest (instagram.com/scotthymanphoto)

Monyet l'hoest paling aktif pada pagi dan sore hari. Sebagian besar dari mereka menghabiskan waktunya di darat untuk mencari makan. Namun ketika ancaman predator datang, mereka akan lari memanjat ke pepohonan dan akan tetap diam di atas pohon sebelum predator menjauh. Di sisi lain, mereka akan turun dari pepohonan dan lari di tanah jika diburu oleh elang bermahkota.

Selain itu, monyet l'hoest memiliki kebiasaan tidur yang unik. Mereka tidur sambil duduk tegak di pohon dengan memegang dahan atau saling berpegangan satu sama lain jika berada dalam kelompok. Meski begitu, setiap anggota dalam kelompok biasanya memilih sendiri tempat tidur pilihannya dan menjadi tempat untuk kembali setiap malam.

5. Kehidupan kelompok

7 Fakta Monyet L'Hoest, Spesies Guenon yang Hidup di Pegununganmonyet L'Hoest (instagram.com/pastelovvy_)

Monyet l'hoest biasanya hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari satu jantan dan didominasi oleh jumlah betina serta keturunannya. Betina diperkirakan berjumlah sekitar 10 hingga 17 ekor, namun para ilmuwan terkadang mengamati kelompok yang lebih besar dengan jumlah hampir 40 ekor.

Secara bersama-sama mereka melakukan perjalanan jauh untuk mencari makan dan tidur di sarang. Kelompok ini memiliki sifat saling mengasuh pada setiap anak-anak monyet, termasuk yang bukan anak kandungnya sendiri. Hal ini tidak mengherankan karena hampir semua betina saling berkerabat.

6. Cara mereka berkomunikasi

7 Fakta Monyet L'Hoest, Spesies Guenon yang Hidup di Pegununganmonyet L'Hoest (instagram.com/j_dennington)

Selain melarikan diri jika ada ancaman predator, mereka juga melakukan komunikasi dan koordinasi. Mereka mengeluarkan lima jenis suara yang berbeda untuk setiap jenis bahaya yang berbeda pula.

Untuk tampilan ancaman visual, monyet l'hoest akan menatap secara tajam pada ancaman tersebut. Mereka juga akan mengangkat alis, meregangkan kulit wajah, menggerakkan telinga ke belakang, dan sesekali menganggukkan kepala. Bahkan kerap membuka mulut tanpa memperlihatkan giginya.

7. Reproduksi

7 Fakta Monyet L'Hoest, Spesies Guenon yang Hidup di Pegununganmonyet L'hoest (instagram.com/colchester_zoo)

Monyet l'hoest bersifat poligini, satu pejantan kawin dengan banyak betina. Masa kehamilan betina terjadi selama lima bulan dan melahirkan satu anak setiap dua tahun sekali. Bayi monyet yang baru lahir sudah dalam kondisi berbulu penuh dan mata terbuka. Bulunya akan menjadi gelap seiring bertambahnya usia, dan mencapai warna dewasa saat memasuki umur dua hingga tiga bulan.

Seperti yang telah diulas, dalam kelompoknya bayi monyet ini umumnya diasuh oleh banyak betina dan sang bayi tetap menyusu hingga induknya menghasilkan keturunan lagi. Penyapihan terjadi setelah memasuki usia sekitar satu tahun. Setelah dewasa secara seksual, pejantan akan meninggalkan kelompok kelahirannya untuk mencari kelompok lain. Sedangkan betina akan tetap berada di dalam kelompok kelahirannya.

Menurutmu, bagian manakah yang menarik dari monyet l'hoest ini? Meskipun populasinya saat ini terancam karena penggundulan habitat, namun sebagian besar dari mereka kini hidup dengan damai di beberapa taman nasional.

Baca Juga: 4 Spesies Monyet Unik yang Hidup di Hutan Amazon, Eksotis!

Ali Akbar Muhamad Photo Verified Writer Ali Akbar Muhamad

Menulis dalam keheningan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya