Antibodi Hiu Bisa Lindungi Manusia dari Virus SARS-CoV-2?

Begini penjelasan dari ilmuwan yang menelitinya!

Hiu merupakan predator puncak (apex predator) dalam ekosistem laut. Terutama hiu putih besar atau great white shark. Mereka bisa menemukan mangsanya, bahkan ketika jarak pandangnya buruk sekalipun.

Di balik predikatnya sebagai raja lautan, rupanya hiu bisa menjadi kunci untuk mencegah pandemi. Bagaimana mungkin?

1. Sel manusia bisa terlindungi dari virus berkat antibodi hiu

Antibodi Hiu Bisa Lindungi Manusia dari Virus SARS-CoV-2?ilustrasi hiu (pexels.com/Mile Ribeiro)

Menurut ilmuwan dari University of Wisconsin, antibodi hiu berpotensi membantu dalam pandemi virus corona. Mereka menemukan protein kecil dalam darah hiu yang bisa melindungi sel manusia dari infeksi virus atau variannya, mengutip UNILAD.

"Apa yang kami lakukan adalah mempersiapkan gudang terapi VNAR (domain variabel reseptor antigen baru) hiu yang dapat digunakan untuk wabah SARS (sindrom pernapasan akut parah) di masa depan," tutur Aaron LeBeau, ahli patologi University of Wisconsin-Madison.

2. Antibodi hiu bisa masuk ke celah yang tidak dapat diakses oleh antibodi manusia

Antibodi Hiu Bisa Lindungi Manusia dari Virus SARS-CoV-2?ilustrasi antibodi dan virus corona (newsroom.uw.edu)

Aaron mengatakan bahwa ini adalah makalah pertama yang menunjukkan keefektifan antibodi hiu terhadap penyakit menular. Dilansir UNILAD, protein kecil seperti antibodi ini bisa masuk ke sudut dan celah yang tidak dapat diakses oleh antibodi manusia.

Lebih lanjut, protein hiu bisa membentuk geometri yang sangat unik. Ini memungkinkannya untuk mengenali struktur dalam protein yang tidak bisa dilakukan oleh antibodi manusia.

3. Virus corona berhasil dinetralisir dengan VNAR hiu

Antibodi Hiu Bisa Lindungi Manusia dari Virus SARS-CoV-2?ilustrasi virus corona (pixabay.com/geralt)

WIV1-CoV adalah salah satu jenis virus corona yang ditemukan pada kelelawar dan bisa menginfeksi sel manusia. Namun, virus ini berhasil dinetralisir oleh VNAR hiu.

Selain itu, SARS-CoV-1 yang memicu wabah SARS di tahun 2003 silam juga bisa diobati dengan protein hiu. Menurut studi yang diterbitkan dalam FASEB Journal di tahun 2021, VNAR hiu juga bisa mengobati COVID-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2.

Baca Juga: Molnupiravir Disebut sebagai Kandidat Obat COVID-19, Ini Kata Ahli

4. Antibodi itu ditemukan pada hiu perawat (Ginglymostomatidae)

Antibodi Hiu Bisa Lindungi Manusia dari Virus SARS-CoV-2?ilustrasi hiu perawat (idfg.idaho.gov/D. Ross Robertson)

Di mana antibodi itu bisa ditemukan? Salah satunya pada hiu perawat atau nurse shark (Ginglymostomatidae), hiu yang bergerak lambat yang mengintai mangsa di perairan dangkal yang hangat di Samudra Atlantik dan Pasifik, mengutip Smithsonian Magazine.

Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Communications, ilmuwan mengatakan hiu berpotensi dijadikan pengobatan baru yang efektif untuk COVID-19. Ini karena hiu telah menghuni bumi selama 500 juta tahun dan mengembangkan sistem kekebalan yang luar biasa dengan mekanisme pertahanan yang tidak dimiliki makhluk hidup lain.

5. Ukuran VNAR hiu sepersepuluh dari antibodi manusia dan bisa mengikat protein virus

Antibodi Hiu Bisa Lindungi Manusia dari Virus SARS-CoV-2?ilustrasi sampel antibodi (pexels.com/Gustavo Fring)

VNAR, protein seperti antibodi, merupakan salah satu domain pengikatan terkecil yang secara alami ditemukan di alam. VNAR hiu ukurannya hanya sepersepuluh antibodi manusia, namun bisa mengikat protein virus untuk mencegah infeksi.

Temuan ini pertama kali ditemukan oleh peneliti dari Free University of Brussels di tahun 1980-an. Ukurannya kecil dengan bentuk khas yang bisa memblokir virus corona agar tidak menempel pada sel manusia, dilansir Smithsonian Magazine.

Antibodi yang diambil dari sistem kekebalan hiu perawat efektif melawan virus corona dan variannya. Ini berdasarkan uji laboratorium menggunakan paru-paru manusia dan sel ginjal embrio. Antibodi itu memblokir virus dengan mencegah protein lonjakan mencengkram reseptor ACE2 pada sel manusia.

Tetapi, karena antibodi hiu sangat kecil, mungkin tidak seefektif itu. Sebab antibodi hiu akan disaring melalui ginjal lebih cepat daripada antibodi manusia. Sehingga, pasien tidak akan memiliki cukup waktu untuk menuai manfaat dari antibodi hiu untuk membangun kekebalan.

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Infeksi COVID-19 Varian Omicron, Lakukan yuk!

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya